AC Milan bersiap merevolusi skuad dengan menggaet Maurizio Sarri sebagai pelatih baru mulai musim panas 2025. SempreMilan.com melaporkan Sarri akan menandatangani kontrak dua tahun untuk menggantikan Sergio Conceicao, yang hengkang pada Juni 2025. Kekalahan 1-0 dari Bologna di final Coppa Italia pada 14 Mei 2025 dan posisi kedelapan di Serie A memicu kebutuhan akan perubahan besar. Oleh karena itu, Sarri, dengan gaya “Sarriball” yang menyerang, diharapkan mengembalikan Milan ke papan atas. Akankah Rossoneri bangkit di bawah komando pelatih berpengalaman ini?
Latar Belakang Krisis Milan
Milan menjalani musim 2024/25 yang mengecewakan. SempreMilan menyoroti kegagalan tim di bawah Paulo Fonseca dan Conceicao, yang hanya meraih posisi kedelapan di Serie A dengan 60 poin. Akibatnya, klub kehilangan tiket Liga Champions, merugi €78 juta, menurut MilanNews.it. Kekalahan di final Coppa Italia dari gol Dan Ndoye semakin memperburuk situasi, memicu kemarahan suporter. Dengan demikian, spanduk Curva Sud “Solo per la maglia” mencerminkan kekecewaan terhadap manajemen Gerry Cardinale.
Selain itu, Giorgio Furlani, dalam wawancara dengan Mediaset, mengakui musim ini gagal total. Conceicao, meski memenangkan Supercoppa Italiana, tidak mampu membawa konsistensi. SempreMilan menyebut Joao Felix juga akan kembali ke Chelsea, meninggalkan lubang di lini serang. Oleh karena itu, Milan membutuhkan pelatih dengan visi jelas untuk membangun identitas tim dan memanfaatkan dua laga tersisa melawan Roma dan Monza untuk kualifikasi Conference League.
Sarri: Pilihan untuk Revolusi
SempreMilan mengonfirmasi Milan menawarkan Sarri kontrak dua tahun, dengan pengumuman resmi diharapkan pada Juni 2025. Sarri, mantan pelatih Napoli, Juventus, dan Chelsea, dikenal karena gaya 4-3-3 yang menyerang, dijuluki “Sarriball.” Corriere della Sera menyebutnya kandidat unggulan dibandingkan Massimiliano Allegri dan Julen Lopetegui. Dengan demikian, Milan berharap Sarri bisa mengulang kesuksesannya, seperti Scudetto 2019/20 dengan Juventus dan Liga Europa 2018/19 dengan Chelsea.
Meski begitu, Sarri menghadapi tantangan. Football Italia mencatat pendekatannya membutuhkan waktu untuk diterapkan, dan Milan, yang trauma dengan inkonsistensi, membutuhkan hasil cepat. Posting di X dari @MilanPosts memuji Sarri sebagai “pilihan berani,” tetapi memperingatkan kesabaran fans akan diuji. Akibatnya, Sarri harus memaksimalkan bintang seperti Rafael Leao, Christian Pulisic, dan Tijjani Reijnders untuk membangun fondasi kuat. Oleh karena itu, dukungan dari manajemen menjadi kunci keberhasilannya.
Rencana Transfer di Bawah Sarri
Sarri akan membentuk skuad sesuai visinya. SempreMilan melaporkan Milan merencanakan pembersihan, dengan Theo Hernandez, Fikayo Tomori, Yunus Musah, Emerson Royal, Ruben Loftus-Cheek, dan Samuel Chukwueze berpotensi dijual. Gazzetta dello Sport memperkirakan penjualan ini bisa menghasilkan €150 juta, mendanai target seperti Jean-Philippe Mateta dan Cristhian Mosquera. Selain itu, Sarri mengincar gelandang kreatif dan bek sayap, menurut Corriere dello Sport.
Meski begitu, Milan harus mempertahankan pilar seperti Reijnders, yang diincar Real Madrid dan Manchester City, menurut GetFootballNewsSpain. Leao dan Pulisic, dengan kontrak baru, dianggap “tak tersentuh,” seperti dilaporkan SempreMilan. Posting di X menyebut Reijnders sebagai “jantung tim,” menentang penjualannya. Dengan demikian, Furlani harus menyeimbangkan penjualan dan pembelian untuk mendukung taktik Sarri tanpa melemahkan skuad.
Direktur Olahraga: Pendukung Sarri
Milan juga mencari direktur olahraga baru untuk mendampingi Sarri. MilanNews.it menyebut Igli Tare dan Fabio Paratici sebagai kandidat, dengan Tony D’Amico sebagai opsi kejutan. Zvonimir Boban, dalam wawancara dengan Goal.com, mendorong kembalinya Paolo Maldini, yang bisa memperkuat strategi transfer. Maldini, arsitek Scudetto 2022, paham kebutuhan Milan untuk mempertahankan bintang seperti Hernandez. Oleh karena itu, kolaborasi antara Sarri dan DS baru akan menentukan keberhasilan revolusi.
Akibatnya, Furlani dan Cardinale harus memastikan harmoni antara pelatih dan manajemen. Corriere della Sera memperingatkan bahwa kegagalan sebelumnya, seperti pemecatan Maldini pada 2023, tidak boleh terulang. Dengan demikian, penunjukan DS yang tepat akan membantu Sarri menerapkan visinya dan menarik talenta seperti Mateta atau Mosquera.
Tantangan Finansial dan Harapan Suporter
Milan menghadapi kendala finansial tanpa Liga Champions. MilanNews.it mencatat kerugian €78 juta membatasi anggaran transfer. Selain itu, renovasi San Siro, yang dimulai 2026, menambah beban keuangan. Meski begitu, kualifikasi Conference League dari dua laga tersisa bisa menghasilkan €10-15 juta, menurut SempreMilan. Oleh karena itu, penjualan pemain seperti Hernandez atau Tomori menjadi krusial untuk mendanai skuad Sarri.
Suporter menuntut perubahan besar. Posting di X dari @MilanWorldForum menyebut Sarri sebagai “harapan baru,” tetapi meminta Maldini kembali untuk stabilitas. @MilanPosts menyoroti kekecewaan dengan Cardinale, menuntut “revolusi sejati.” Akibatnya, Zlatan Ibrahimovic, sebagai penasihat senior, harus memastikan keputusan musim panas memenuhi ekspektasi fans. Dengan demikian, keberhasilan Sarri akan diukur dari kemampuan Milan kembali ke Liga Champions.
Langkah Menuju Kebangkitan
Sarri membawa angin segar untuk Milan. SempreMilan menegaskan kontrak dua tahun memberinya waktu untuk membangun tim kompetitif. Gaya menyerangnya cocok dengan Leao dan Pulisic, sementara Reijnders bisa menjadi pusat permainan. Selain itu, kolaborasi dengan DS baru dan potensi kembalinya Maldini menawarkan harapan. Meski begitu, tantangan finansial dan tekanan suporter akan menguji Sarri.
Dua laga tersisa melawan Roma dan Monza menjadi langkah awal untuk moral tim. Corriere della Sera menyebut revolusi ini sebagai “pilihan berani” untuk mengembalikan Milan ke papan atas. Akankah Sarri memimpin Rossoneri meraih Scudetto dan kejayaan Eropa? San Siro menanti era baru di bawah komando pelatih karismatik ini.
Sumber: SempreMilan.com