Revolusi Milan: Pilihan Berani untuk Pelatih, DS, dan Skuad Baru

Musim Baru AC Milan

AC Milan bersiap menghadapi revolusi besar setelah musim 2024/25 yang mengecewakan. MilanNews.it, mengutip Corriere della Sera, melaporkan klub akan mengambil “pilihan berani” untuk pelatih, direktur olahraga (DS), dan skuad. Kekalahan 1-0 dari Bologna di final Coppa Italia pada 14 Mei 2025 dan posisi kedelapan di Serie A memicu kemarahan suporter. Oleh karena itu, Giorgio Furlani dan Gerry Cardinale merencanakan perombakan total, dengan Sergio Conceicao keluar dan bintang seperti Tijjani Reijnders serta Theo Hernandez berisiko dijual. Akankah Milan bangkit dari krisis ini?

Musim Gagal: Tekanan pada Manajemen

Milan menutup musim dengan kegagalan. Corriere della Sera menyebut musim ini “penuh kekecewaan,” ditandai kekalahan di Coppa Italia dan absen dari Liga Champions. Furlani, dalam wawancara dengan Mediaset, mengakui musim ini “gagal total” dan berjanji berbagi kekecewaan dengan suporter. Akibatnya, spanduk Curva Sud “Solo per la maglia” mencerminkan ketidakpuasan terhadap manajemen Cardinale. Dengan demikian, Milan harus bertindak cepat untuk memulihkan kepercayaan fans.

Bacaan Lainnya

Selain itu, MilanNews.it menyoroti kerugian finansial €78 juta karena absen dari Liga Champions. Posting di X dari @MilanPosts menyebut dana ini krusial untuk sponsor dan transfer. Meski begitu, Milan masih memiliki dua laga melawan Roma dan Monza untuk kualifikasi Conference League, yang bisa menghasilkan €10-15 juta. Oleh karena itu, revolusi musim panas menjadi keharusan untuk menyeimbangkan keuangan dan ambisi.

Conceicao Out: Pencarian Pelatih Baru

Sergio Conceicao akan meninggalkan Milan pada Juni 2025, menurut MilanNews.it. Corriere della Sera menyatakan masa depannya “sudah ditentukan” setelah gagal membawa tim ke papan atas. Conceicao memenangkan Supercoppa Italiana, tetapi posisi kedelapan di Serie A memicu kritik. Dengan demikian, Milan mencari pelatih baru untuk memimpin proyek jangka panjang.

Kandidat utama termasuk Maurizio Sarri, Massimiliano Allegri, dan Julen Lopetegui, seperti dilaporkan Corriere della Sera. Sarri, yang diunggulkan menurut posting di X, menawarkan gaya menyerang 4-3-3. Allegri membawa pengalaman juara, sementara Lopetegui menjanjikan pendekatan modern. Selain itu, ada “nostalgia” untuk Stefano Pioli, dan Vincenzo Italiano disebut sebagai opsi baru. Meski begitu, Furlani harus memilih pelatih yang sesuai dengan visi klub. Akibatnya, keputusan ini akan menentukan arah Milan musim depan.

Direktur Olahraga: Tare, Paratici, atau Kejutan

Milan juga mencari direktur olahraga baru. MilanNews.it menyebut Igli Tare dan Fabio Paratici sebagai kandidat utama, tetapi Corriere della Sera menambahkan Tony D’Amico sebagai opsi potensial. Tare, eks-Lazio, memiliki pengalaman membangun skuad kompetitif. Paratici, dengan rekam jejak di Juventus, menawarkan koneksi pasar global. Namun, D’Amico, yang kini di Atalanta, bisa menjadi kejutan karena pendekatannya yang inovatif. Oleh karena itu, Furlani, yang bertemu Cardinale di New York, akan memfinalkan pilihan dalam beberapa minggu.

Zvonimir Boban mendorong kembalinya Paolo Maldini, menurut Goal.com. Maldini, arsitek kesuksesan Milan 2022, bisa memperkuat strategi transfer dan mempertahankan bintang. Meski begitu, MilanNews.it menegaskan keputusan DS harus selaras dengan pelatih baru. Dengan demikian, harmoni antara manajemen dan staf teknis menjadi kunci untuk revolusi ini.

Bursa Transfer: Bintang dalam Bahaya

Pasar transfer musim panas akan panas. Corriere della Sera memperingatkan Reijnders “bisa kabur” ke Manchester City, sementara Real Madrid mengincar Hernandez. Mike Maignan juga diminati Bayern Munich, menurut posting di X. MilanNews.it menyebut penjualan bintang seperti Hernandez (€50-60 juta) atau Reijnders (€60-70 juta) bisa mendanai skuad baru. Selain itu, Fikayo Tomori, Yunus Musah, Emerson Royal, Ruben Loftus-Cheek, dan Samuel Chukwueze berpotensi dijual, seperti dilaporkan SempreMilan.

Akibatnya, Milan menargetkan pemain seperti Jean-Philippe Mateta dari Crystal Palace dan Cristhian Mosquera dari Valencia. MilanNews.it mencatat klub juga mengincar talenta Italia seperti Samuele Ricci dan Lorenzo Lucca untuk identitas lokal. Meski begitu, tanpa Liga Champions, menarik pemain top menjadi tantangan. Oleh karena itu, Furlani harus cerdas menyeimbangkan penjualan dan pembelian.

Reaksi Suporter dan Tekanan Publik

Suporter Milan muak dengan performa tim. MilanNews.it melaporkan Curva Sud menuntut “pilihan berani” dari Cardinale dan Furlani. Posting di X menyebut fans khawatir kehilangan Reijnders, dengan @MilanWorldForum menyebutnya “tak tergantikan.” Selain itu, kekecewaan dengan pemecatan Maldini pada 2023 masih terasa, seperti diungkap Gazzetta dello Sport. Dengan demikian, revolusi ini harus memenuhi ekspektasi suporter untuk mengembalikan kepercayaan.

Akibatnya, Zlatan Ibrahimovic, sebagai penasihat senior, berada di bawah tekanan. Corriere della Sera menyebut Ibra memimpin “rencana perubahan,” tetapi fans meminta hasil konkret. Oleh karena itu, keberhasilan revolusi akan diukur dari kemampuan Milan kembali ke Liga Champions dan bersaing untuk gelar.

Langkah Menuju Pemulihan

Milan menghadapi momen krusial. MilanNews.it menegaskan dua laga tersisa melawan Roma dan Monza harus dimenangkan untuk Conference League, memberikan tambahan €10-15 juta. Selain itu, renovasi San Siro, yang dimulai 2026, membutuhkan dana besar, menurut Corriere della Sera. Meski begitu, tanpa pendapatan Eropa, klub bergantung pada penjualan pemain.

Dengan demikian, revolusi Milan membutuhkan pelatih karismatik, DS berpengalaman, dan skuad seimbang. Kembalinya Maldini, seperti didukung Boban, bisa menjadi katalis. Sarri atau Allegri harus memaksimalkan Leao dan Pulisic, yang tetap bertahan. Akankah Milan membuat pilihan berani untuk kembali berjaya? San Siro menanti jawaban di musim panas.

Sumber: MilanNews.it

Pos terkait