Milan Rugi Besar Tanpa Liga Champions, Puluhan Juta Euro Hilang

Fans Milanisti

AC Milan menghadapi kerugian finansial besar karena gagal lolos ke Liga Champions musim 2024/25. MilanNews.it melaporkan klub bisa kehilangan hingga €78 juta tanpa kompetisi elite Eropa tersebut. Dengan posisi kedelapan di Serie A dan kekalahan 1-0 dari Bologna di final Coppa Italia pada 14 Mei 2025, Milan kini bergantung pada dua laga tersisa untuk kualifikasi Conference League. Oleh karena itu, manajemen Gerry Cardinale dan Giorgio Furlani berada di bawah tekanan untuk menyeimbangkan keuangan dan ambisi. Akankah Rossoneri bangkit, atau krisis finansial akan memperburuk situasi?

Dampak Finansial Tanpa Liga Champions

Milan finis di posisi kedelapan Serie A dengan 60 poin, jauh dari zona Liga Champions. MilanNews.it menyebut kegagalan ini menyebabkan kerugian pendapatan signifikan. Liga Champions musim lalu menghasilkan €61 juta untuk Milan, menurut posting di X dari @MilanPosts. Dengan demikian, absennya kompetisi ini berarti kehilangan setidaknya €60 juta, termasuk hadiah pertandingan, distribusi TV, dan sponsor. Selain itu, Milan kehilangan €45 juta karena tidak berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub 2025, seperti dilaporkan Gazzetta dello Sport.

Bacaan Lainnya

Akibatnya, total kerugian bisa mencapai €78 juta, seperti diungkap MilanNews.it. Posting di X dari @Jacop83 menambahkan bahwa Milan meraup €78 juta dari Liga Champions musim sebelumnya. Meski begitu, kemenangan Coppa Italia bisa menghasilkan €20 juta, termasuk Supercoppa Italiana, tetapi Milan kalah di final. Dengan demikian, klub hanya memperoleh €7,1 juta dari final Coppa Italia, jauh dari menggantikan pendapatan Liga Champions.

Implikasi untuk Bursa Transfer

Kerugian finansial ini memengaruhi strategi transfer Milan. SempreMilan melaporkan klub merencanakan pembersihan skuad, dengan Theo Hernandez, Fikayo Tomori, dan empat pemain lain berpotensi dijual. Posting di X menyebut penjualan bintang seperti Hernandez, Tijjani Reijnders, atau Rafael Leao mungkin diperlukan untuk menyeimbangkan anggaran. Real Madrid mengincar Hernandez, sementara Manchester City mengejar Reijnders, menurut GetFootballNewsSpain. Oleh karena itu, Milan bisa meraup €150 juta dari penjualan, tetapi kehilangan pilar skuad akan melemahkan tim.

Selain itu, Milan mengincar pemain seperti Jean-Philippe Mateta dan Cristhian Mosquera, tetapi persaingan dari Inter, Bayern, dan PSG menyulitkan. MilanNews.it menegaskan tanpa dana Liga Champions, klub harus cerdas di bursa transfer. Zvonimir Boban mendorong kembalinya Paolo Maldini sebagai direktur untuk memperkuat strategi, seperti dilaporkan Goal.com. Dengan demikian, Maldini, yang sukses merekrut Reijnders dan Leao, bisa membantu menjaga bintang dan mendatangkan talenta baru.

Tekanan pada Manajemen dan Pelatih

Manajemen Cardinale, Furlani, dan Zlatan Ibrahimovic menghadapi kritik tajam. MilanNews.it mencatat suporter muak, dengan spanduk Curva Sud “Solo per la maglia” menunjukkan kekecewaan. Fans menyalahkan keputusan seperti pemecatan Maldini pada 2023 dan penunjukan pelatih yang inkonsisten. Akibatnya, Sergio Conceicao akan pergi pada Juni 2025, bersama Joao Felix, menurut Fabrizio Romano. Cesc Fabregas, Massimiliano Allegri, dan Maurizio Sarri menjadi kandidat pelatih baru, seperti dilaporkan MilanNews.it.

Meski begitu, Furlani berjanji melakukan perubahan besar. Dalam wawancara dengan Mediaset, ia mengakui musim ini gagal dan menegaskan komitmen untuk membangun skuad kompetitif. Oleh karena itu, penunjukan direktur olahraga seperti Igli Tare atau Fabio Paratici menjadi prioritas. Posting di X dari @MilanWorldForum menuntut revolusi, menyebut manajemen “tidak kompeten.” Dengan demikian, keputusan musim panas akan menentukan arah klub.

Peluang di Dua Laga Tersisa

Milan masih memiliki dua laga melawan Roma dan Monza untuk mengejar kualifikasi Conference League. MilanNews.it menyebut kualifikasi ini bisa menghasilkan €10-15 juta, mengurangi kerugian finansial. Selain itu, kemenangan akan meningkatkan daya tarik klub bagi pemain baru. Meski begitu, peluang lolos ke Liga Champions hanya 0,01%, menurut posting di X, membuat Conference League target realistis.

Akibatnya, pelatih interim Conceicao harus memaksimalkan pemain seperti Pulisic dan Leao. SempreMilan menyebut keduanya “tak tersentuh,” dengan kontrak baru yang memperkuat posisi mereka. Dengan demikian, dua laga ini bukan hanya soal pendapatan, tetapi juga moral tim menuju musim depan.

Dampak Jangka Panjang dan Harapan Suporter

Kerugian €78 juta memengaruhi rencana jangka panjang Milan. Renovasi San Siro, yang dimulai 2026, membutuhkan dana besar. MilanNews.it memperingatkan bahwa tanpa Liga Champions, daya tarik klub untuk sponsor dan pemain top melemah. Selain itu, ancaman kehilangan bintang seperti Reijnders, yang diincar Real Madrid, memperburuk situasi, menurut GetFootballNewsSpain.

Suporter menuntut perubahan struktural. Posting di X menyoroti kekecewaan dengan Cardinale, dengan beberapa menyebut Maldini sebagai penyelamat. @MilanPosts di X memuji Reijnders sebagai “jantung tim,” menentang penjualannya. Oleh karena itu, Furlani dan Ibrahimovic harus merancang strategi cerdas untuk mempertahankan bintang dan mendatangkan talenta seperti Mateta atau Mosquera.

Langkah Menuju Pemulihan

Milan menghadapi tantangan besar tanpa Liga Champions. MilanNews.it menegaskan klub harus menyeimbangkan keuangan dengan ambisi kompetitif. Kembalinya Maldini, pelatih baru seperti Fabregas, dan pembersihan skuad bisa menjadi solusi. Dengan demikian, dua laga tersisa menawarkan harapan kecil, tetapi revolusi musim panas jauh lebih krusial.

Kerugian €78 juta adalah pukulan telak, tetapi Milan bisa bangkit dengan keputusan tepat. Akankah Rossoneri mempertahankan Reijnders dan membangun skuad kuat? San Siro menanti langkah berani dari manajemen untuk mengembalikan kejayaan.

Sumber: MilanNews.it

Pos terkait