Fabrizio Romano: Conceicao dan Joao Felix Tinggalkan Milan Akhir Musim

joaofelix conceicao

AC Milan bersiap kehilangan pelatih Sergio Conceicao dan penyerang Joao Felix pada akhir musim 2024/25. Jurnalis ternama Fabrizio Romano mengungkapkan Conceicao tidak akan memperpanjang kontraknya, yang berakhir Juni 2025. Demikian pula, Joao Felix, yang dipinjam dari Chelsea, akan kembali ke klub asalnya. Kabar ini muncul setelah Milan kalah 1-0 dari Bologna di final Coppa Italia pada 14 Mei 2025. Dengan posisi kedelapan di Serie A, musim ini menjadi tantangan berat bagi Rossoneri.

Mengapa Conceicao Pergi?

Conceicao bergabung dengan Milan pada Januari 2025, menggantikan Paulo Fonseca. Ia langsung mempersembahkan Supercoppa Italiana melawan Inter. Namun, performa tim di Serie A mengecewakan. Milan finis di posisi kedelapan dengan 60 poin, tertinggal empat poin dari zona Liga Champions. Kekalahan di final Coppa Italia dari gol Dan Ndoye memperburuk situasi. Akibatnya, Milan kehilangan tiket Europa League senilai €13,3 juta.

Bacaan Lainnya

Fabrizio Romano, melalui posting di X, menegaskan Conceicao akan pergi. Matteo Moretto, dalam saluran Romano, menyebut peluang perpanjangan kontrak hanya “0,1%.” SempreMilan melaporkan Milan sudah mencari pelatih baru. Cesc Fabregas, didukung keluarga Ancelotti, menjadi kandidat terdepan. Conceicao, dalam wawancara dengan Sport Mediaset, mengakui musim sulit. “Kami kehilangan sesuatu di final,” katanya. Meski begitu, ia memuji Bologna dan fokus pada dua laga tersisa.

Akhir Perjalanan Joao Felix

Joao Felix tiba di Milan pada Januari 2025 dengan status pinjaman dari Chelsea. Conceicao, yang mengagumi Felix, mendorong transfer ini. Rafael Leao juga membantu meyakinkan kompatriotnya. La Gazzetta dello Sport mencatat debut gemilang Felix melawan Roma di Coppa Italia. Sayangnya, performanya menurun seiring waktu. Tuttosport menyebut “efek Joao Felix” meredup, meski ia tetap berkontribusi.

Romano mengonfirmasi Felix akan kembali ke Chelsea. Kesepakatan pinjaman tidak menyertakan opsi pembelian. Milan menanggung gaji Felix sebesar €2 juta plus bonus hingga Juni. TEAMtalk menyebut masa depan Felix di Chelsea tidak jelas. Sebelumnya, Milan mempertimbangkan Carney Chukwuemeka dari Chelsea, tetapi kini fokus pada target lain. Dengan demikian, petualangan singkat Felix di San Siro berakhir tanpa perpanjangan.

Dampak Besar bagi Milan

Kepergian Conceicao dan Felix memperdalam krisis Milan. Meski memenangkan Supercoppa, musim ini dianggap gagal. Posisi kedelapan dan absennya kompetisi Eropa membatasi dana transfer. MilanNews.it melaporkan kerugian €13,3 juta dari Europa League dan €40 juta dari Liga Champions. Akibatnya, Milan mungkin menjual pemain untuk menyeimbangkan anggaran.

Theo Hernandez dan Tijjani Reijnders menjadi incaran Real Madrid dan Manchester City. Milan mengincar Jean-Philippe Mateta dan Cristhian Mosquera, tetapi persaingan ketat. TEAMtalk menyebut tujuh klub, termasuk Inter dan Bayern, berebut Mateta. Mosquera diperebutkan PSG dan Arsenal. Oleh karena itu, Giorgio Furlani dan Zlatan Ibrahimovic harus merancang strategi cerdas. Suporter, seperti @MilanWorldForum di X, menuntut perombakan manajemen. @86_longo menyebut kepergian Conceicao dan Felix sebagai “akhir menyedihkan.”

Rencana Milan ke Depan

AC Milan segera mencari pelatih baru. Cesc Fabregas, dengan pengalaman di Como, menjadi favorit. SempreMilan menyebut klub menginginkan pelatih dengan identitas taktis jelas. Selain itu, direktur olahraga baru menjadi prioritas. Nama seperti Fabio Paratici dan Igli Tare mencuat. Dua laga tersisa melawan Roma dan Monza menentukan peluang kualifikasi Eropa melalui Serie A.

Transfer musim panas akan krusial. Milan harus mempertahankan bintang seperti Reijnders, yang disebut “tak tersentuh” oleh Pietro Mazzara. Mateta, dengan 14 gol di Premier League, bisa memperkuat serangan. Mosquera, bek Valencia, menawarkan solusi jangka panjang di pertahanan. Namun, tanpa dana Eropa, Milan menghadapi tantangan besar. Dengan demikian, Furlani perlu menyeimbangkan ambisi dan keuangan.

Reaksi Suporter dan Tekanan Manajemen

Suporter Milan kecewa dengan musim ini. @MilanPosts di X menyerukan “revolusi” di San Siro, menyoroti kegagalan Conceicao dan manajemen Gerry Cardinale. Kekalahan di Coppa Italia memicu kritik tajam. Gazzetta menyebut musim ini “pelajaran pahit.” Beberapa fans tetap optimistis, melihat dua laga tersisa sebagai peluang. Namun, mayoritas menuntut perubahan besar.

Ibrahimovic, sebagai penasihat senior, berada di bawah tekanan. Ia harus membantu Furlani membangun skuad kompetitif. Kegagalan lolos Eropa bisa melemahkan daya tarik Milan di bursa transfer. Oleh karena itu, keputusan soal pelatih dan pemain baru akan menentukan arah klub. Milan harus belajar dari musim ini untuk kembali bersaing di papan atas.

Langkah Menuju Kebangkitan

Kepergian Conceicao dan Felix menandai akhir babak sulit bagi Milan. Kekalahan di Coppa Italia memperjelas perlunya perubahan. Fabregas, dengan visi modern, bisa membawa identitas baru. Transfer seperti Mateta dan Mosquera menawarkan harapan. Milan harus memanfaatkan dua laga tersisa untuk menutup musim dengan kualifikasi Eropa. Akankah Rossoneri bangkit di bawah kepemimpinan baru? San Siro menanti langkah berani dari Furlani dan Ibrahimovic.

Sumber: MilanNews.it

Pos terkait