Paolo Maldini legenda AC Milan, didukung untuk kembali ke klub meski dipecat secara kontroversial pada 2023. Zvonimir Boban, mantan bintang Milan, menyebut pemecatan Maldini sebagai direktur teknik oleh pemilik klub, Gerry Cardinale, sebagai tindakan “memalukan.” Dalam wawancara dengan Milan Hello, Boban menegaskan Maldini layak kembali, terutama setelah musim buruk Milan di 2024/25. Dengan posisi kedelapan di Serie A dan kekalahan 1-0 dari Bologna di final Coppa Italia pada 14 Mei 2025, tekanan pada manajemen meningkat. Akankah Maldini, ikon klub, kembali ke San Siro?
Latar Belakang Pemecatan Paolo Maldini
Maldini menjabat sebagai direktur teknik Milan dari 2019 hingga 2023, bekerja bersama Boban dan Ricky Massara. Di bawah kepemimpinannya, Milan memenangkan Scudetto 2021/22 dan kembali ke Liga Champions. Namun, pada Juni 2023, Cardinale memecat Maldini dan Massara setelah pertemuan singkat. Goal.com melaporkan pemecatan ini dipicu oleh perbedaan strategi transfer dan investasi pemain. Giorgio Furlani, CEO Milan, mengambil alih negosiasi kontrak Rafael Leao, memperkuat konflik kekuasaan.
Boban, yang juga dipecat pada 2020 setelah mengkritik kepemilikan klub, menyebut pemecatan Maldini “tidak adil.” Dalam wawancara, ia berkata, “Baca wawancara Maldini di La Repubblica—itu kebenaran mutlak.” Boban menyinggung “detail buruk” seperti pengawasan oleh “Endrick” sebagai pengontrol teknis, yang membatasi kerja Maldini. Fans di X, seperti @FahedAlsultan, setuju, menyebut pemecatan Maldini sebagai awal “kehancuran” Milan di bawah RedBird.
Musim Buruk Milan dan Krisis Manajemen
Musim 2024/25 menjadi mimpi buruk bagi Milan. Mereka finis di posisi kedelapan Serie A dengan 60 poin, gagal lolos Liga Champions. Kekalahan dari Bologna di final Coppa Italia, dengan gol Dan Ndoye, menutup peluang ke Europa League. Sports Mole mencatat Milan hanya menghasilkan satu tembakan tepat sasaran, menunjukkan kelemahan taktis. Christian Pulisic, dalam wawancara dengan The Sun, mengungkapkan kekecewaan tim atas performa buruk.
Sergio Conceicao, pelatih Milan, gagal mengangkat tim meski memenangkan Supercoppa Italiana. Fabrizio Romano mengonfirmasi Conceicao akan pergi pada Juni 2025, bersama Joao Felix, yang kembali ke Chelsea. Cesc Fabregas menjadi kandidat pelatih baru, sementara Furlani dan Cardinale menghadapi kritik keras. SempreMilan melaporkan fans menuntut perombakan, dengan @MilanWorldForum di X menyebut manajemen “tidak kompeten.”
Mengapa Maldini Layak Kembali?
Boban menilai Maldini sebagai kunci untuk mengembalikan kejayaan Milan. Selama masa jabatannya, Maldini merekrut talenta seperti Leao, Theo Hernandez, dan Mike Maignan, yang tetap menjadi pilar tim. Ia juga membangun skuad dengan anggaran terbatas, membalikkan defisit finansial, dan memenangkan Scudetto. Boban menegaskan, “Paolo dan Ricky sangat baik meski menghadapi kesulitan.” Maldini memahami identitas Milan, sesuatu yang dinilai hilang di bawah Furlani.
Maldini, yang menghabiskan seluruh kariernya di Milan sebagai pemain dan direktur, adalah ikon klub. Goal.com menyebutnya “pemain paling identik dengan Milan,” dengan tujuh gelar Serie A dan lima Liga Champions. Kembalinya bisa memulihkan kepercayaan suporter, yang kecewa dengan kepemilikan RedBird. @FahedAlsultan di X menyatakan hanya Maldini yang bisa “menyelamatkan Milan.”
Namun, ada tantangan. Pemecatan Maldini pada 2009 sebagai pemain sempat memicu konflik dengan ultras Curva Sud, terkait komentarnya pasca-final Liga Champions 2005. Meski begitu, reputasinya sebagai legenda tetap utuh. Konflik dengan Cardinale juga menjadi hambatan, karena pemilik Amerika itu fokus pada keuntungan finansial, bukan tradisi klub.
Peluang Kembalinya Maldini ke Milan
Krisis saat ini membuka peluang bagi Maldini. Milan membutuhkan direktur olahraga baru, dengan nama seperti Fabio Paratici dan Igli Tare disebut. Namun, Maldini menawarkan keunggulan unik: pengalaman, visi, dan hubungan emosional dengan klub. MilanNews.it melaporkan Zlatan Ibrahimovic, penasihat senior, bisa mendukung kembalinya Maldini untuk memperbaiki hubungan dengan fans.
Milan juga menghadapi ancaman transfer. Hernandez dan Tijjani Reijnders diminati Real Madrid dan Manchester City, sementara klub mengincar Jean-Philippe Mateta dan Cristhian Mosquera. Maldini, dengan rekam jejaknya merekrut bintang, bisa memperkuat skuad tanpa mengorbankan pilar tim. Namun, ia perlu kebebasan yang tidak diberikan RedBird sebelumnya.
Langkah Menuju Kebangkitan AC Milan
Kembalinya Maldini bisa menjadi titik balik bagi Milan. Dengan Fabregas sebagai pelatih potensial, Maldini dapat membangun skuad kompetitif untuk Scudetto dan Liga Champions. Dua laga tersisa melawan Roma dan Monza menentukan kualifikasi Eropa, tetapi perubahan struktural lebih krusial. Gazzetta menyebut musim ini “pelajaran pahit,” dan Maldini adalah solusi untuk mengembalikan identitas Milan.
Fans mendambakan kembalinya era kejayaan, seperti di bawah Arrigo Sacchi dan Fabio Capello. Maldini, dengan pengalaman dan cinta pada klub, bisa mewujudkannya. Akankah Cardinale menelan egonya dan membuka pintu untuk legenda ini? San Siro menanti keputusan yang mengubah nasib Rossoneri.
Sumber: Goal.com