Gimenez Incar Juara Coppa Italia Dilema Taktis untuk Conceicao

gimenez
gimenez

Santiago Gimenez mencuri perhatian setelah tampil gemilang dari bangku cadangan dalam dua laga terakhir AC Milan. Striker Meksiko ini kini fokus ke final Coppa Italia 2025 melawan Bologna pada 14 Mei di Roma. Performa apiknya memberi Sergio Conceicao dilema taktis menjelang laga krusial. Dengan Luka Jovic yang tajam dan Tammy Abraham sebagai opsi, lini depan Milan makin sulit dipilih. Akankah Gimenez jadi kunci kemenangan Rossoneri?

Kebangkitan Gimenez: Dari Sorotan ke Harapan

Gimenez digaet dari Feyenoord seharga €35 juta pada Januari 2025. Ia sempat kesulitan beradaptasi di Serie A. Dua bulan tanpa gol membuatnya dikritik. Banyak yang mempertanyakan investasi Milan. Namun, dua laga terakhir mengubah pandangan. Dalam kemenangan 2-1 atas Genoa, Gimenez masuk sebagai pengganti. Ia mengubah dinamika permainan. Gol penyeimbang Milan lahir dari umpannya. Ia menerima bola dari Joao Felix dan mengirim umpan silang untuk Rafael Leao. Aksi ini menegaskan kemampuan Gimenez menyerang ruang kosong.

Bacaan Lainnya

Dalam wawancara di DAZN, Gimenez tampak percaya diri. “Saya merasa baik dan tahu kekuatan saya. Saya nyaman menyerang ruang belakang,” katanya. Keyakinannya jadi sinyal positif menjelang final Coppa Italia. Milan berpeluang meraih trofi kedua musim ini.

Dilema Conceicao: Jovic, Abraham, atau Gimenez?

Conceicao menghadapi pilihan sulit di lini depan. Luka Jovic sedang dalam performa puncak. Ia mencetak tujuh gol di Serie A. Tiga golnya di Coppa Italia juga krusial. Namun, cedera pinggang ringan membuat kebugarannya diragukan. Conceicao berharap Jovic fit untuk final.

Tammy Abraham jadi opsi lain. Striker Inggris ini punya kemampuan fisik dan permainan hold-up. Ia mencetak dua gol melawan Inter. Namun, inkonsistensinya di depan gawang jadi kelemahan. Gimenez menawarkan solusi taktis. Ia unggul mengeksploitasi ruang kosong. Melawan Bologna yang agresif, kemampuannya bisa jadi senjata. Conceicao harus memilih antara pengalaman Jovic-Abraham atau potensi Gimenez.

Strategi Menuju Final

Conceicao dikenal pragmatis. Ia fokus pada kemenangan, bukan gaya. Melawan Genoa, ia memasukkan Gimenez dan Felix. Keputusan ini sukses mengubah permainan. Kini, ia meracik formula untuk final. Conceicao ingin menjaga ritme tim tanpa rotasi berlebihan. Setiap laga adalah persiapan untuk 14 Mei. “Kami harus tunjukkan kualitas setiap hari,” ujarnya. Dengan Kyle Walker yang fit serta Theo Hernandez dan Leao yang tajam, Milan siap tempur.

Makna Final bagi Gimenez dan Milan

Bagi Gimenez, final adalah panggung pembuktian. Trofi bisa jadi titik balik kariernya di Italia. Ia juga ingin membantu Milan lolos ke Liga Europa. Bagi Milan, trofi ini adalah penutup manis musim. Setelah Supercoppa Italiana, Conceicao berpeluang raih double trofi. Kemenangan bisa perpanjang masa baktinya. Namun, kegagalan mungkin ancam posisinya.

Santiago Gimenez bangkit di saat tepat. Performa apiknya memberi Conceicao dilema menyenangkan jelang final Coppa Italia. Jovic, Abraham, dan Gimenez bersaing untuk lini depan. Final melawan Bologna akan uji potensi Gimenez. Bagi Conceicao, ini kesempatan ukir sejarah. Akankah Milan raih trofi kedua? Semua mata tertuju pada 14 Mei.

Pos terkait