Ancelotti Pilih Legenda Milan Kaká Jadi Kandidat Asisten Pelatih Brasil

Ancelotti-Kaka

Carlo Ancelotti, pelatih baru tim nasional Brasil, mengincar reuni dengan legenda AC Milan dan Real Madrid, Kaká. Ancelotti resmi menukangi Seleção pada 12 Mei 2025, menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026. CNN Brasil melaporkan bahwa Ancelotti telah menghubungi Kaká untuk bergabung sebagai asisten pelatih. Duet ini pernah meraih kesuksesan besar di Milan, dan kini mereka berpeluang membawa Brasil kembali ke puncak. Namun, minimnya pengalaman kepelatihan Kaká memicu pertanyaan.

Sejarah Sukses Ancelotti dan Kaká

Ancelotti dan Kaká menjalin kisah gemilang di AC Milan dari 2001 hingga 2009. Kaká, di bawah asuhan Ancelotti, memenangkan lima trofi, termasuk dua Liga Champions. Pada 2007, Kaká meraih Ballon d’Or, mengukuhkan statusnya sebagai superstar. Mereka sempat bersatu kembali di Real Madrid pada 2013, tetapi Kaká segera kembali ke Milan secara gratis. Ancelotti kemudian mempersembahkan La Décima untuk Madrid.

Bacaan Lainnya

Kaká, pemenang Piala Dunia 2002 bersama Brasil, membawa pengalaman sebagai pemain. Ia tampil 92 kali untuk Seleção, mencetak 29 gol. Namun, pengalaman kepelatihannya terbatas. Ia hanya melatih Kazakhstan di Piala Dunia Futsal FIFA. Meski begitu, Ancelotti mempercayai visi dan karisma Kaká untuk membantu membangun tim. Oleh karena itu, tawaran ini menjadi langkah berani.

Tantangan Ancelotti di Brasil

Ancelotti mengambil alih Brasil setelah performa buruk di bawah Dorival Junior. Seleção tersingkir di perempat final Piala Dunia 2022 dan Copa América 2024. Kekalahan telak 4-1 dari Argentina di kualifikasi Piala Dunia memicu pemecatan Dorival. Brasil kini berada di posisi keempat kualifikasi CONMEBOL, menuju Piala Dunia 2026. Ancelotti harus membawa tim kembali ke jalur kemenangan.

Dengan skuad bertabur bintang, Brasil memiliki potensi besar. Alisson Becker menjaga gawang, sementara Éder Militão, Gabriel, dan Marquinhos mengisi lini belakang. Di lini depan, Vinícius Júnior, Raphinha, dan Rodrygo siap menggempur. Namun, Ancelotti membutuhkan staf yang tepat untuk mengelola talenta ini. Oleh karena itu, Kaká menjadi kandidat untuk menambah dimensi emosional dan taktikal.

Alasan Ancelotti Memilih Kaká

Ancelotti, yang akan memulai tugas pada 26 Mei 2025, ingin membangun tim dengan identitas kuat. Kaká, sebagai ikon Brasil, bisa menjembatani pelatih asing dengan pemain. Pengalamannya di Piala Dunia 2002 menambah kredibilitas. Selain itu, hubungan dekat mereka di Milan memudahkan komunikasi. Ancelotti, menurut CNN Brasil, menghubungi Kaká sehari setelah pengangkatannya.

Namun, keputusan ini menuai pro dan kontra. Suporter Brasil, seperti dikutip @SiaranBolaLive di X, antusias dengan potensi reuni ini. Sebaliknya, beberapa pengamat mempertanyakan pengalaman Kaká. Ancelotti, dengan rekor lima gelar Liga Champions, dianggap mengambil risiko. Meski begitu, pendekatan Ancelotti yang santai dan adaptif bisa membantu Kaká berkembang sebagai pelatih.

Tekanan untuk Kembali ke Puncak

Brasil, dengan lima gelar Piala Dunia, menghadapi ekspektasi besar. Kekalahan di kualifikasi dan turnamen besar menurunkan kepercayaan diri tim. Ancelotti, yang hanya kalah dua kali di final Eropa, harus membuktikan diri di level internasional. Ia akan memimpin Brasil melawan Ekuador dan Paraguay pada Juni 2025. Kaká, jika bergabung, akan membantu memotivasi pemain seperti Vinícius dan Rodrygo.

Presiden CBF, Ednaldo Rodrigues, menyebut Ancelotti sebagai “pelatih terhebat dalam sejarah.” Ia berharap Ancelotti dan stafnya, termasuk kemungkinan Kaká, menciptakan babak baru untuk Brasil. Namun, tekanan untuk lolos dan bersinar di Piala Dunia 2026 sangat besar. Oleh karena itu, Ancelotti membutuhkan asisten yang memahami budaya Brasil.

Implikasi untuk AC Milan

Kepindahan Ancelotti ke Brasil memicu spekulasi di Milan. Sergio Conceicao, pelatih Milan, menghadapi tekanan setelah posisi kesembilan di Serie A. Rumor tentang Cesc Fabregas sebagai pengganti mencuat, dengan dukungan dari keluarga Ancelotti. Davide Ancelotti, asisten Carlo di Real Madrid, juga disebut sebagai kandidat. Namun, fokus Milan kini pada final Coppa Italia melawan Bologna.

Kaká, sebagai legenda Milan, tetap dicintai suporter. Keterlibatannya dengan Brasil bisa meningkatkan reputasi klub di Amerika Selatan. Milan, yang mengincar talenta seperti Cristhian Mosquera, membutuhkan daya tarik global. Oleh karena itu, kesuksesan Kaká di Brasil dapat memperkuat hubungan klub dengan pasar pemain muda.

Langkah Menuju Piala Dunia 2026

Ancelotti dan Kaká, jika bersatu, menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan kejayaan Brasil. Skuad Seleção memiliki bakat, tetapi membutuhkan disiplin dan visi. Ancelotti, dengan pengalaman di lima liga top Eropa, siap memimpin. Kaká, meski minim pengalaman, membawa semangat dan identitas Brasil. Akankah duo ini membawa Seleção ke puncak di Piala Dunia 2026? Dunia sepak bola menanti.

Sumber: SI.com

Pos terkait