Ranieri Heran Milan Terpuruk Skuad Elit, Tapi Tak Kompak

Berita Terbaru AC Milan

Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri, terkejut melihat AC Milan terjebak di peringkat kesembilan Serie A musim 2024/25. SempreMilan.com melaporkan Ranieri memuji skuad Milan sebagai yang terkuat di liga, namun mengkritik kurangnya kekompakan setelah Roma menang 3-1 pada 18 Mei 2025. Dengan musim penuh kekecewaan dan kerugian finansial €78 juta, Milan menghadapi tekanan besar. Oleh karena itu, pandangan Ranieri menyentuh isu krusial klub. Akankah Milan menemukan kembali solidaritas tim?

Ranieri Soroti Kualitas dan Kelemahan Milan

Ranieri mengungkapkan keheranannya di SempreMilan.com: “Milan punya pemain elit, tapi sering tak bermain sebagai tim.” Football-Italia.net mencatat Roma memanfaatkan kelemahan Milan untuk menang telak di Stadion Olimpico. Posting di X dari @SerieA_Lawas menyebut Ranieri bingung Milan tertinggal jauh dari papan atas. Dengan demikian, analisnya menyoroti paradoks skuad bertalenta.

Bacaan Lainnya

Selain itu, Gazzetta dello Sport melaporkan Ranieri memuji Rafael Leao dan Christian Pulisic sebagai pemain berbahaya. MilanNews.it menyebut kartu merah Santiago Gimenez memperburuk performa Milan di babak kedua. Meski begitu, Ranieri tetap kagum dengan potensi individu Milan, menurut @MilanPosts di X. Akibatnya, komentarnya memicu perbincangan tentang kegagalan tim.

Laga Roma: Cerminan Musim Buruk Milan

Kekalahan 3-1 dari Roma menggambarkan masalah Milan. SempreMilan melaporkan Tammy Abraham mencetak gol, dengan Paulo Dybala menyumbang dua assist. Football-Italia.net mencatat Milan hanya mencetak satu gol melalui Leao meski menguasai bola. Posting di X dari @beritamilancom menyebut Roma memastikan tiket Eropa, sementara Milan terpuruk. Oleh karena itu, laga ini mencerminkan musim yang gagal.

Selain itu, Corriere dello Sport menyebut pelatih interim Sergio Conceicao kesulitan menyatukan tim. MilanNews.it melaporkan Gimenez absen di laga terakhir akibat skorsing. Meski begitu, Ranieri menegaskan kualitas Milan “bisa mengancam siapa saja,” menurut @SempreMilanCom di X. Dengan demikian, kekalahan ini memperdalam krisis klub.

Musim Penuh Kegagalan: Posisi Kesembilan

Data Serie A menunjukkan Milan di peringkat kesembilan dengan 17 kemenangan, 9 imbang, dan 11 kekalahan, mengumpulkan 60 poin. MilanNews.it mencatat kekalahan 1-0 dari Bologna di final Coppa Italia menghapus peluang trofi. Posting di X dari @SiaranBolaLive menyebut Milan tersingkir dari Eropa untuk 2025/26. Akibatnya, fans kecewa dengan performa klub.

Selain itu, SempreMilan melaporkan kerugian €78 juta membatasi anggaran transfer. Corriere della Sera mencatat kontrak Theo Hernandez dan Mike Maignan, yang habis pada 2026, memicu spekulasi penjualan. Meski begitu, Leao dan Pulisic tetap menjadi pilar, menurut MilanNews24. Oleh karena itu, Milan membutuhkan perubahan besar untuk bangkit.

Era Sarri-Tare: Solusi untuk Kekompakan

Maurizio Sarri akan melatih Milan mulai Juni 2025, dengan Igli Tare sebagai direktur olahraga. MilanNews.it menyebut Tare, yang hampir menandatangani kontrak, mengincar Giovanni Leoni dan Rayan Cherki. SempreMilan melaporkan Sarri akan menerapkan formasi 4-3-3 untuk menyatukan tim. Posting di X dari @MilanTMN menyebut mereka sebagai “harapan baru.” Dengan demikian, duet ini diharapkan mengatasi kritik Ranieri.

Selain itu, Gazzetta dello Sport mencatat Tare berpengalaman merekrut pemain hemat biaya, seperti Sergej Milinkovic-Savic. Football-Italia.net menyebut tur pramusim di Asia akan menguji strategi Sarri. Meski begitu, keterbatasan finansial menuntut kreativitas, menurut MilanNews24. Akibatnya, Sarri dan Tare harus membangun tim yang kompak.

Tekanan Fans: Protes dan Harapan

Fans Milan menunjukkan kekecewaan mereka. MilanNews.it melaporkan Curva Sud akan memprotes selama 15 menit pertama laga melawan Monza. Posting di X dari @MilanEye menyebut fans menuntut kembalinya Paolo Maldini. YouTube dari News Milan memuji Leao, tetapi mengkritik manajemen Gerry Cardinale. Oleh karena itu, tekanan pada CEO Giorgio Furlani meningkat.

Selain itu, SempreMilan mencatat beberapa Milanisti optimistis dengan Sarri dan Tare, tetapi menginginkan hasil cepat. Football-Italia.net melaporkan Zvonimir Boban menyarankan Maldini untuk meredakan ketegangan. Meski begitu, prospek pemain seperti Cherki menumbuhkan harapan, menurut @Rossonerosemper di X. Dengan demikian, fans menanti langkah konkret.

Pandangan Ranieri: Peringatan untuk Milan

Ranieri menegaskan potensi Milan yang terbuang. SempreMilan.com mengutipnya: “Milan berbahaya jika bermain sebagai tim.” MilanNews.it mencatat ia memuji Alex Jimenez sebagai talenta muda. Posting di X dari @beritamilancom menyebut Ranieri heran Milan tidak masuk lima besar. Akibatnya, analisnya menjadi peringatan bagi Sarri.

Selain itu, Football-Italia.net melaporkan Roma menang dengan memanfaatkan kurangnya organisasi Milan. Gazzetta dello Sport mencatat Ranieri menghormati potensi Milan, tetapi menyoroti kelemahan kolektif. Meski begitu, ia optimistis Milan bisa bangkit, menurut @MilanPosts di X. Oleh karena itu, pandangannya mendorong introspeksi klub.

Menuju Monza: Penutup Musim yang Sulit

Laga melawan Monza pada 24 Mei 2025 menutup musim buruk Milan. MilanNews.it menyebut pertandingan ini tidak memengaruhi klasemen, tetapi penting untuk martabat. SempreMilan melaporkan Curva Sud akan memprotes di San Siro. Posting di X dari @SiaranBolaLive menyerukan dukungan untuk tim. Dengan demikian, laga ini menjadi simbol krisis klub.

Football-Italia.net mencatat musim panas akan krusial, dengan Sarri dan Tare merancang skuad baru. MilanNews24 menyebut Milan harus mempertahankan Leao dan Pulisic. Bisakah Milan menjadi tim sejati di era Sarri? Fans menantikan jawaban atas pertanyaan Ranieri.

Sumber: SempreMilan.com

Pos terkait