Milan mendarat di Roma pada Senin malam, 12 Mei 2025, untuk final Coppa Italia melawan Bologna. Pertandingan berlangsung pada Rabu, 14 Mei 2025, pukul 21.00 di Stadion Olimpico. Seluruh skuad, termasuk pemain cedera, tiba bersama Zlatan Ibrahimovic dan Geoffrey Moncada. Tim menargetkan trofi pertama sejak Supercoppa Italiana pada Januari 2025. Suporter menyambut dengan antusias, dan Milan siap mengukir sejarah.
Sambutan Hangat Suporter di Roma
Milan tiba di hotel Roma dengan sorak sorai suporter yang memadati area luar. Tijjani Reijnders dan Theo Hernandez mendapat sambutan paling meriah. Video di MilanNews.it menangkap momen penuh semangat ini. Ibrahimovic, penasihat senior, dan Moncada, direktur teknis, mendampingi tim untuk menjaga fokus. Sementara itu, CEO Giorgio Furlani akan bergabung pada Selasa malam. Kedatangan ini memperlihatkan solidaritas tim menjelang laga krusial.
Suporter atau Fans Milanisti menunjukkan dukungan besar. Mereka berharap tim mengulangi kemenangan 3-1 atas Bologna di Serie A. Posting di X dari @Milannews24_com menyebut “calore rossonero” membakar Roma. Oleh karena itu, Stadion Olimpico diprediksi penuh sesak pada hari pertandingan. Milan ingin memanfaatkan energi suporter untuk meraih trofi Coppa Italia.
Persiapan Intensif di Trigoria
Pada Selasa, 13 Mei 2025, Milan menggelar latihan di Trigoria, fasilitas milik AS Roma. Pelatih Sergio Conceicao memimpin sesi untuk menyempurnakan taktik. Ia fokus memperbaiki kelemahan dari laga sebelumnya, terutama di babak pertama. Conceicao memilih diam dari media sebelum laga Serie A. Namun, ia kemungkinan berbicara pada Selasa sore, sehari sebelum final.
Latihan ini krusial karena Bologna, asuhan Vincenzo Italiano, tampil solid musim ini. Milan harus menghadapi ancaman Riccardo Orsolini dan Lewis Ferguson. Oleh karena itu, Conceicao menekankan konsistensi dan disiplin. Ia juga memantau kondisi pemain cedera seperti Youssouf Fofana dan Riccardo Sottil. Meski Fofana berpeluang tampil, Warren Bondo kemungkinan absen.
Skuad Lengkap: Solidaritas Tim
Conceicao membawa seluruh skuad, termasuk pemain cedera, ke Roma. Fofana, Sottil, dan Bondo ikut meski belum fit sepenuhnya. Langkah ini menunjukkan semangat kebersamaan tim. “Kami keluarga, semua harus bersama di momen besar,” kata Conceicao. Selain itu, kehadiran Ibrahimovic dan Moncada memperkuat moral pemain.
Ibrahimovic sering memberikan motivasi langsung, seperti sebelum kemenangan Supercoppa melawan Inter. Moncada, yang mengawal strategi transfer, memastikan fokus tim tetap tajam. Misalnya, ia mendampingi tim di Riyadh dan laga melawan Inter. Oleh karena itu, kehadiran mereka di Roma menambah dimensi kepemimpinan. Milan ingin menunjukkan kekuatan kolektif di final.
Konteks Final: Peluang Trofi dan Europa League
Milan menghadapi Bologna dengan kepercayaan diri setelah kemenangan 3-1 di San Siro. Santiago Gimenez mencetak dua gol, dan Christian Pulisic menambah satu gol. Joao Felix, yang menggantikan Rafael Leao yang diskors, menjadi kunci dengan assistnya. Namun, Fabio Capello mengkritik Milan karena hanya bermain efektif selama 20 menit. Conceicao setuju dan menuntut peningkatan di final.
Trofi Coppa Italia akan mengakhiri puasa gelar di kompetisi ini sejak 2003. Selain itu, kemenangan mengamankan tiket Europa League musim depan. Milan, yang kini di posisi kesembilan Serie A, membutuhkan trofi ini untuk menyelamatkan musim. Oleh karena itu, final ini menjadi penentu arah klub di bawah kepemilikan RedBird.
Formasi dan Pemain Kunci
Conceicao kemungkinan mempertahankan formasi 3-4-2-1 yang sukses melawan Bologna. Ballottaggio terjadi antara Malick Thiaw dan Matteo Gabbia di lini belakang. Di lini depan, Gimenez bersaing dengan Luka Jovic untuk posisi starter. Felix dan Pulisic akan mendukung penyerang utama, sementara Reijnders dan Theo Hernandez menjadi motor permainan.
Mike Maignan, dengan penyelamatan krusialnya melawan Bologna, tetap menjadi benteng di gawang. Theo Hernandez, meski sempat dikritik, siap mengancam dari sisi kiri. Felix, yang mengunggah “Sampai jumpa di Roma, Milanisti!” di Instagram, membakar semangat fans. Oleh karena itu, Milan mengandalkan bintang-bintang ini untuk mengatasi Bologna.
Formasi Probable Milan (3-4-2-1): Maignan; Tomori, Thiaw/Gabbia, Pavlovic; Jimenez, Loftus-Cheek, Reijnders, Hernandez; Pulisic, Felix; Gimenez/Jovic.
Pelatih: Sergio Conceicao.
Absen: Leao (skors), Bondo (cedera).
Berpeluang: Fofana, Sottil.
Tekanan pada Conceicao dan Dukungan Ibrahimovic
Conceicao menghadapi tekanan besar meski membawa Milan ke final. Posisi kesembilan di Serie A memicu kritik, dan rumor tentang Cesc Fabregas sebagai pengganti pelatih mencuat. Ibrahimovic, menurut Corriere dello Sport, memperingatkan bahwa trofi ini krusial untuk masa depan Conceicao. Oleh karena itu, kemenangan di Roma bisa memperkuat posisinya.
Ibrahimovic dan Moncada juga berperan dalam menjaga fokus tim. Ibrahimovic memotivasi pemain seperti Gimenez dan Felix, sementara Moncada mengawal strategi jangka panjang. Misalnya, klub memantau transfer David Hancko dan David De Gea. Namun, fokus utama kini adalah trofi Coppa Italia.
Harapan Suporter dan Dampak Kemenangan
Suporter Milan menunjukkan antusiasme luar biasa. Mereka memadati San Siro saat kemenangan 3-1 atas Bologna. Kini, Milanisti bersiap mengisi Stadion Olimpico untuk mendukung tim. Kemenangan akan memperkuat kepercayaan diri menuju Supercoppa Italiana 2025/26. Selain itu, trofi ini bisa meredam kekecewaan atas performa Serie A.
Milan juga berharap kemenangan meningkatkan daya tarik klub. Dengan rencana renovasi San Siro mulai 2026, trofi Coppa Italia menegaskan ambisi klub. Oleh karena itu, laga ini bukan hanya soal gelar, tetapi juga identitas Rossoneri.
Menuju Kemenangan di Roma
Milan tiba di Roma dengan semangat juara. Skuad lengkap, dukungan Ibrahimovic dan Moncada, serta antusiasme suporter menjadi kekuatan besar. Conceicao, dengan taktiknya yang terbukti, siap mengatasi Bologna. Akankah Milan mengangkat trofi Coppa Italia? Stadion Olimpico menanti momen epik dari Rossoneri.
Sumber: MilanNews.it