Milan: Musim Gagal Rossoneri Meleleh di Momen Krusial

Berita Terbaru AC Milan

AC Milan kembali mengecewakan di musim 2024/25, tersingkir dari Coppa Italia usai kalah dari Bologna. MilanNews.it menyebut tim “meleleh seperti salju di bawah matahari” saat paling dibutuhkan. Dengan posisi kesembilan di Serie A dan tanpa kompetisi Eropa musim depan, krisis klub kian nyata. Oleh karena itu, fans menuntut perubahan. Akankah Milan menemukan jalan keluar dari kegagalan ini?

Final Coppa Italia: Cerminan Kegagalan

MilanNews.it melaporkan Milan kalah 0-1 dari Bologna di final Coppa Italia, Mei 2025. Web:0 menyebut laga ini mencerminkan musim buruk Rossoneri. Sergio Conceicao, pelatih interim, gagal membawa trofi. Dengan demikian, harapan lolos ke Europa League pupus. Web:5 mencatat Milan tampil “mental lemah dan ceroboh.”

Bacaan Lainnya

Selain itu, Web:1 menyebut fans kecewa dengan performa tim. Posting di X dari @MilanEye menyoroti kurangnya semangat juang. Football-Italia.net melaporkan Bologna menang setelah 51 tahun, mempertegas dominasi mereka. Meski begitu, Milan punya peluang, tapi gagal memanfaatkannya, menurut Gazzetta dello Sport. Akibatnya, kekalahan ini memperdalam krisis.

Musim 2024/25: Runtuhnya Ambisi

Musim ini menjadi mimpi buruk bagi Milan. Web:0 menyebut Rossoneri finis kesembilan di Serie A, dengan 17 kemenangan, 9 imbang, dan 11 kekalahan. SempreMilan melaporkan kerugian finansial €78 juta. Posting di X dari @theMilanZone_ menyebut manajemen gagal. Oleh karena itu, fans kehilangan kepercayaan.

Selain itu, Web:5 mencatat Milan tersingkir dari Liga Champions oleh Dinamo Zagreb dan Feyenoord. Tuttomercatoweb menyebut kekalahan di Supercoppa Italiana sebagai satu-satunya pengecualian. Meski begitu, Web:1 menyoroti inkonsistensi sejak era Paulo Fonseca. Akibatnya, Milan menghadapi musim tanpa kompetisi Eropa, menurut Corriere dello Sport.

Manajemen di Bawah Tekanan

Manajemen Milan, dipimpin Giorgio Furlani, mendapat kritik keras. Web:23 melaporkan Furlani mengakui kegagalan musim ini. Web:1 menyebut fans menyalahkan pemilik Gerry Cardinale. Posting di X dari @Rossonerosemper menuntut Cardinale menjual klub. Dengan demikian, tekanan pada manajemen meningkat.

Selain itu, Web:5 mencatat Zlatan Ibrahimovic, sebagai Senior Advisor, juga dikritik. MilanNews24 melaporkan kehadiran Igli Tare sebagai direktur olahraga terlambat. Meski begitu, Football-Italia.net menyebut Furlani tetap optimistis. Akibatnya, fans menuntut tindakan nyata, menurut @MilanPosts di X.

Pemain: Kurangnya Kepemimpinan

Skuad Milan gagal menunjukkan karakter. Web:0 menyebut tim tampil buruk secara kolektif. SempreMilan melaporkan Rafael Leao dan Christian Pulisic tetap jadi tumpuan, tapi kurang konsisten. Posting di X dari @SerieA_Lawas menyoroti sikap beberapa pemain. Oleh karena itu, kepemimpinan di lapangan dipertanyakan.

Selain itu, Web:5 mencatat Mike Maignan mungkin dijual. Tuttosport melaporkan Theo Hernandez sulit dipertahankan. Meski begitu, pemain muda seperti Davide Bartesaghi menunjukkan potensi, menurut MilanNews.it. Akibatnya, Milan perlu membangun ulang skuad, menurut CalcioMercato.com.

Milan Futuro: Proyek yang Gagal

Proyek Milan Futuro, tim kedua, juga mengecewakan. Web:7 melaporkan Milan Futuro terdegradasi ke Serie D. OneFootball menyebut kekalahan 2-0 dari SPAL sebagai penutup kegagalan. Posting di X dari @acmilan mencatat kritik terhadap perencanaan. Dengan demikian, proyek ini gagal di tahun pertama.

Selain itu, Web:7 menyebut Zlatan Ibrahimovic mempromosikan Jovan Kirovski sebagai direktur olahraga, tapi hasilnya buruk. Tuttomercatoweb melaporkan pelatih Massimo Oddo tak mampu menyelamatkan tim. Meski begitu, MilanNews24 mencatat beberapa talenta muda tetap menjanjikan. Akibatnya, Milan harus mengevaluasi ulang strategi.

Reaksi Fans: Kemarahan dan Harapan

Fans Milan meluapkan kekecewaan. Web:1 menyebut Curva Sud sempat mendukung tim di final, tapi kini menyerang manajemen. Posting di X dari @MilanMatters menyebut musim ini “memalukan.” YouTube dari News Milan menyoroti dukungan fans yang sia-sia. Oleh karena itu, kepercayaan fans runtuh.

Selain itu, Web:23 melaporkan fans menuntut revolusi di manajemen dan skuad. SempreMilan mencatat seruan untuk pelatih baru. Meski begitu, Football-Italia.net menyebut beberapa fans masih mendukung Conceicao. Dengan demikian, Milan harus merespons dengan tindakan nyata.

Jalan ke Depan: Reformasi atau Kehancuran?

Milan berada di persimpangan. Web:5 menyebut klub merencanakan perombakan musim panas 2025. Tuttosport melaporkan negosiasi sponsor baru sedang berlangsung. Posting di X dari @MilanEye menyarankan fokus pada talenta muda. Oleh karena itu, reformasi menjadi keharusan.

Selain itu, CalcioMercato.com mencatat Milan mungkin menjual pemain kunci seperti Leao. MilanNews24 melaporkan tur pramusim di Asia untuk meningkatkan pendapatan. Meski begitu, Gazzetta dello Sport memperingatkan tanpa perubahan drastis, Milan bisa terpuruk lebih dalam. Akibatnya, musim depan krusial bagi Rossoneri.

Kesimpulan: Saatnya Bertindak

Kegagalan Milan di Coppa Italia mencerminkan musim yang penuh kekecewaan. MilanNews.it menyebut tim gagal di momen krusial, dan fans menuntut perubahan. Football-Italia.net melaporkan klub harus membangun ulang kepercayaan. Bisakah Milan bangkit dari keterpurukan ini? Hanya tindakan nyata yang akan menjawab.

Sumber: MilanNews.it

Pos terkait