Tare Tiba di Milan: Conte atau Allegri Pimpin Revolusi

Berita AC Milan Hari Ini

Bayangkan San Siro bergetar saat Igli Tare melangkah masuk, membawa angin perubahan! MilanNews.it melaporkan Tare resmi jadi direktur olahraga AC Milan dan telah hubungi Antonio Conte serta Massimiliano Allegri untuk posisi pelatih. Setelah musim 2024/25 yang kelam, fans Indonesia, yang nobar di kafe Jakarta atau Medan, bersorak penuh harap. Akankah Tare, dengan Conte atau Allegri, suling krisis jadi kejayaan Rossoneri?

Musim Kelam 2024/25: Luka yang Butuh Penawar

Musim 2024/25 jadi noda hitam bagi Milan. Finis ketujuh di Serie A, mereka gagal raih tiket Eropa. Kekalahan 1-0 dari Bristol City di final Coppa Italia bikin fans Indonesia, yang begadang di Surabaya atau Makassar, menahan tangis. Trofi Supercoppa Italiana tak mampu obati duka, dengan Milan hanya menang 12 dari 38 laga liga, terburuk sejak 2014/15.

Bacaan Lainnya

Bagi fans Indonesia, musim ini seperti Persib tersungkur di Liga 1: penuh mimpi, tapi ambyar. Formasi 3-4-3 Sergio Conceição gagal maksimalkan Rafael Leão dan Christian Pulisic, sementara pertahanan kebobolan 42 gol. MilanNews.it sebut kedatangan Tare jadi titik balik, dengan kontak ke Conte dan Allegri sebagai langkah besar. Oleh karena itu, fans menanti revolusi. Akibatnya, ekspektasi untuk musim 2025/26 melonjak tinggi.

Igli Tare: Sang Arsitek Perubahan

Igli Tare, yang resmi bergabung Senin lalu, langsung tancap gas. MilanNews.it dan Fabrizio Romano via X konfirmasi Tare teken kontrak tiga tahun (dua plus opsi satu), setelah Fabio Paratici dan Andrea Berta pilih Liga Inggris. Dengan pengalaman di Lazio, Tare jago temukan talenta seperti Ciro Immobile dan negosiasi keras, menjadikannya harapan baru Milan.

Fans Indonesia, yang kenal Tare sebagai “manajer cerdas,” bandingkan ia dengan pelatih Timnas yang benahi skuad pasca kekalahan. Yardbarker sebut Tare puji Conte dan Allegri sebagai “pelatih Italia terbaik” pada April 2025, menunjukkan visinya. Ia harus kelola potensi kepergian Theo Hernandez dan Tijjani Reijnders, sambil rancang pramusim Asia. Meski begitu, anggaran terbatas tanpa dana Eropa jadi tantangan. Dengan demikian, Tare jadi kunci transformasi Milan.

Antonio Conte: Api Kemenangan di San Siro?

Antonio Conte, yang bawa Napoli juara Serie A 2024/25, jadi kandidat panas. MilanNews.it dan Matteo Moretto via X sebut Tare hubungi Conte untuk “sounding out,” meski jalannya sulit. Conte, dengan gaya 3-5-2 dan mental juara, menang Scudetto bersama Juventus, Inter, dan Napoli. Bayangkan Leão dan Pulisic di bawah arahannya—mimpi fans Indonesia!

Namun, Corriere della Sera via OneFootball ingatkan Conte butuh investasi besar, seperti saat rekrut Romelu Lukaku di Inter. Milan, dengan keuangan terbatas, mungkin kesulitan penuhi ambisinya. Fans Indonesia, yang suka gaya agresif seperti Shin Tae-yong, excited, tapi khawatir Conte pilih klub lain jika negosiasi lambat. Oleh karena itu, Tare harus gerak cepat. Akibatnya, Conte jadi taruhan berisiko tapi menggiurkan.

Massimiliano Allegri: Nostalgia atau Solusi?

Massimiliano Allegri, pelatih Scudetto Milan 2010/11, juga di radar. MilanNews.it dan Gazzetta via X sebut Allegri jadi nama utama Tare, dengan proposal resmi dikirim. Allegri, yang menang enam Scudetto bersama Juventus, dikenal jago benahi pertahanan, cocok untuk atasi kebocoran Milan (42 gol kebobolan). SempreMilan.com konfirmasi negosiasi intens, dengan kontrak €5 juta per tahun di meja.

Fans Indonesia terbelah. Di X, beberapa sebut Allegri “jaminan trofi,” ingat kejayaan Zlatan Ibrahimović era 2011. Tapi, kritik Antonio Cassano, yang sindir Allegri pilih Van Bommel ketimbang Pirlo, bikin ragu. Gaya “catenaccio” Allegri, yang cetak 54 gol di Juventus 2023/24, khawatirkan fans yang ingin sepak bola menyerang. Meski begitu, pengalamannya di final Liga Champions (2015, 2017) jadi nilai plus. Dengan demikian, Allegri tawarkan stabilitas tapi penuh tanda tanya.

Conceição di Ujung Jalan: Pramusim Jadi Penentu

Sergio Conceição kini di ujung tanduk. MilanNews.it sebut taktik 3-4-3-nya gagal, dengan Leão (8 gol, 10 assist) dan Pulisic sering mati kutu. Pramusim 2025 di Australia, Singapura, dan Hong Kong jadi ujian terakhirnya, tapi kontak Tare dengan Conte dan Allegri sinyalakan akhir era Conceição. Fans Indonesia, yang diskusi di WhatsApp, sebut ia “kehabisan ide,” seperti pelatih lokal gagal di turnamen.

Jika Conte atau Allegri masuk, formasi baru seperti 3-5-2 atau 4-3-3 mungkin diuji pramusim. Conceição, meski menang 2-0 lawan Monza, tak mampu pulihkan Milan dari posisi ketujuh. Oleh karena itu, transisi pelatih jadi keniscayaan. Akibatnya, Tare harus pastikan pergantian mulus agar pramusim sukses.

Fans Indonesia: Gairah dan Perdebatan

Fans Milan di Indonesia bergolak usai kabar Tare. Di X, mereka puji Tare sebagai “pembawa harapan,” dengan meme Leão di bawah Conte viral di TikTok. Nobar di kafe Bandung atau Bali ramai diskusi: “Conte bikin Milan galak, tapi Allegri lebih aman!” Beberapa bandingkan Conte dengan pelatih Timnas yang bawa trofi, sementara Allegri seperti Djadjang Nurdjaman: berpengalaman tapi kuno.

Namun, kekhawatiran muncul soal anggaran. Fans di grup WhatsApp cemas Milan tak mampu penuhi ambisi Conte atau pertahankan bintang seperti Leão. Meski begitu, semangat tak padam, dengan rencana nobar pramusim di Singapura. Dengan demikian, Tare dan pelatih baru harus balas cinta fans. Akibatnya, dukungan suporter Indonesia jadi energi besar.

Tantangan Tare: Skuad dan Bursa Transfer

Tare tak hanya pilih pelatih, tapi juga benahi skuad. MilanNews.it sebut ia pantau pemain seperti Federico Chiesa dan Sergej Milinković-Savić, tapi kepergian Theo Hernandez dan Reijnders bikin rumit. Dana dari penjualan Theo (30-50 juta euro) bisa dipakai untuk bek seperti Alessandro Buongiorno. Pramusim Asia jadi ajang uji talenta muda seperti Francesco Camarda.

Fans Indonesia, yang rindu Milan era 2000-an, ingin skuad kompetitif untuk finis empat besar. Tare, dengan pengalaman Lazio, harus ciptakan keseimbangan antara belanja cerdas dan jaga bintang. OneFootball sebut Tare incar “identitas Italia kuat,” tapi anggaran terbatas jadi hambatan. Oleh karena itu, strateginya krusial. Akibatnya, bursa transfer akan tentukan wajah Milan.

Kesimpulan: Tare, Conte, atau Allegri—Jalan Menuju Kebangkitan?

MilanNews.it ungkap Igli Tare tiba dan hubungi Conte serta Allegri, menjanjikan revolusi Milan. Fans Indonesia, yang setia nobar dan bermimpi, nantikan San Siro bergairah lagi. Bisakah Tare, dengan Conte atau Allegri, ubah musim kelam jadi babak baru penuh trofi untuk Rossoneri?

Sumber:
MilanNews.it

Pos terkait