Milan Pecat Conceição: Allegri Kembali, Fans Menanti Kebangkitan

Berita Terbaru AC Milan

San Siro berguncang dengan kabar besar! MilanNews.it mengumumkan AC Milan resmi memecat Sergio Conceição, hanya beberapa jam setelah Massimiliano Allegri meneken kontrak. Setelah musim 2024/25 yang penuh duka, fans Indonesia, yang nobar di kafe Jakarta atau Surabaya, berdebar penuh harap. Akankah Allegri pimpin Rossoneri ke kejayaan, atau Milan masih terpuruk?

Musim 2024/25: Kegagalan yang Menyisakan Luka

Musim 2024/25 jadi mimpi buruk bagi Milan. Finis kedelapan di Serie A, mereka absen dari kompetisi Eropa. Kekalahan 1-0 dari Bristol City di final Coppa Italia membuat fans Indonesia, yang begadang di Bandung atau Bali, kecewa berat. Meski menang 2-0 atas Monza di laga terakhir, Milan hanya raih 12 kemenangan dari 38 laga liga.

Bacaan Lainnya

Conceição, yang gantikan Paulo Fonseca pada Desember 2024, bawa trofi Supercoppa Italiana, trofi ke-50 Milan. Namun, Gazzetta.it sebut 31 laga di bawahnya (8 menang, 3 seri, 4 kalah di awal) tak cukup selamatkan posisinya. Fans Indonesia, yang bandingkan musim ini dengan Persib gagal di Liga 1, lihat pemecatan ini sebagai langkah tegas. Oleh karena itu, perubahan diperlukan. Akibatnya, Allegri jadi harapan baru.

Bagi suporter, musim ini seperti rollercoaster emosi. Kemenangan Supercoppa awal bikin optimis, tapi kekalahan beruntun, termasuk 3-1 dari Roma, hancurkan mimpi Eropa. Dengan demikian, keputusan pecat Conceição tak mengejutkan.

Esonero Conceição: Akhir dari Perjalanan Singkat

MilanNews.it laporkan Milan umumkan esonero Conceição pada 30 Mei 2025, melalui pernyataan resmi. “Klub berterima kasih atas dedikasi dan profesionalisme Sergio serta stafnya,” tulis Milan, sambil akui trofi Supercoppa. Conceição, yang kontraknya hingga 2026, punya klausul putus kontrak 12 bulan lebih awal, menurut Sky Sport. Corriere della Sera sebut keputusan ini final usai Allegri setuju kembali.

Fans Indonesia, yang ikuti kabar di X, lihat pemecatan ini sebagai “akhir yang pahit.” Conceição, yang menangani 15 laga awal dengan 8 kemenangan, kesulitan beri identitas tim, menurut Sport Mediaset. Ia sering keluh soal minimnya latihan “puri” karena jadwal padat. Meski begitu, MilanNews.it catat ia akui “errori da scuola calcio” usai kalah dari Bologna, tunjukkan frustrasi. Dengan demikian, kepergiannya tak terelakkan.

Keputusan ini juga dipicu tekanan fans. The Sun dan Dream Team laporkan sentimen suporter di X, dengan komentar seperti “Conceição out, akhirnya!” (post:4,5). Bagi fans Indonesia, yang diskusi di grup Telegram, ini seperti pelatih Timnas diganti usai kalah di Piala AFF. Akibatnya, fokus kini beralih ke Allegri.

Allegri Kembali: Janji Kebangkitan

Allegri, yang meneken kontrak €5,5 juta per tahun hingga 2027, kembali setelah sukses bawa Scudetto 2011. MilanNews.it sebut kesepakatan ini dirampungkan dengan Tare, Giorgio Furlani, Paolo Scaroni, dan agen Giovanni Branchini. Namun, Gazzetta.it catat Allegri tak bisa melatih dua laga awal musim 2025/26 akibat sanksi Coppa Italia 2024, sehingga asistennya akan ambil alih.

Bagi fans Indonesia, kembalinya Allegri seperti kembalinya pelatih legendaris ke Persija. Sky Sport sebut ia akan fokus pada Rafael Leão, yang cetak 14 gol musim lalu, untuk bangun serangan. Fans, yang lihat video Scudetto 2011 di TikTok, bersorak, “Max bawa kita ke Champions!” Namun, sebagian khawatir gaya defensifnya tak cocok dengan visi ofensif Milan. Oleh karena itu, adaptasi akan krusial. Akibatnya, pramusim jadi ujian besar.

Allegri juga hadapi tantangan pertahankan Tijjani Reijnders, yang diincar Manchester City dengan tawaran €70 juta. Corriere della Sera sebut dana ini bisa biayai Samuele Ricci (€30-35 juta) dan bek baru, tapi kehilangan Reijnders bisa goyahkan lini tengah. Dengan demikian, Allegri harus ciptakan keseimbangan.

Sentimen Fans: Gairah dan Kekhawatiran

Fans Milan di Indonesia terbelah soal esonero Conceição dan kembalinya Allegri. Di X, banyak yang lega, dengan komentar seperti “Waktunya bangkit dengan Max!” (post:6,7). Video highlight Allegri viral, ingatkan kejayaan 2011. Tapi, lainnya skeptis, khawatir gaya “parkir bus” Max tak cocok, seperti di grup WhatsApp: “Jangan sampai Leão mati gaya.”

Bagi suporter, situasi ini seperti Timnas ganti pelatih jelang kualifikasi Piala Dunia. Sport Mediaset sebut fans “ingin trofi, tapi juga sepak bola menarik.” Nobar di kafe Jogja atau Makassar ramai debat: “Allegri atau Conceição, siapa lebih baik?” Meski begitu, optimisme dominan, dengan rencana nobar pramusim di Singapura. Dengan demikian, dukungan fans jadi energi besar.

Kekhawatiran lain adalah sejarah kembalinya pelatih di Milan, seperti Carlo Ancelotti yang kurang sukses di periode kedua. Il Sussidiario sebut fans takut Allegri tak ulangi keajaiban. Akibatnya, Max harus buktikan diri sejak awal.

Pramusim 2025: Panggung Allegri Memulai

Pramusim 2025 di Australia, Singapura, dan Hong Kong jadi ajang Allegri tunjukkan visi. Milan akan lawan Leeds United di Dublin, uji formasi 4-2-3-1 khas Max. Fans Indonesia, yang rencanakan nobar, ingin lihat Leão, Christian Pulisic, dan Francesco Camarda bersinar. Calciomercato.com sebut Camarda, 17 tahun, bisa debut, tambah dinamika.

Namun, tanpa Reijnders, lini tengah rentan. Tuttosport sebut Ricci atau Dominik Szoboszlai jadi target, meski Szoboszlai sulit direkrut. Allegri, yang pernah sulap Andrea Pirlo, diharap kembangkan gelandang baru. Oleh karena itu, pramusim akan bentuk fondasi tim. Akibatnya, hasilnya akan pengaruhi kepercayaan suporter.

Pertahanan, yang kebobolan 42 gol musim lalu, juga butuh perbaikan. The Telegraph sebut Allegri “master taktik defensif,” tapi fans Indonesia, yang suka serangan cepat ala Timnas, harap keseimbangan. Dengan demikian, rotasi pemain akan menentukan.

Tare dan Allegri: Kolaborasi untuk Masa Depan

Igli Tare, direktur olahraga sejak 27 Mei 2025, jadi kunci proyek ini. MilanNews.it sebut Tare dan Allegri punya visi selaras: bangun tim kompetitif meski anggaran terbatas. Tare, yang temukan talenta seperti Milinkovic-Savic di Lazio, diharap bawa keajaiban di bursa transfer.

Bagi fans Indonesia, duet ini seperti pelatih dan manajer Timnas yang susun strategi Piala Asia. Corriere dello Sport sebut Tare pilih Allegri karena pengalamannya. Namun, tanpa dana Eropa, Tare mungkin jual bintang seperti Theo Hernandez atau Reijnders untuk biayai skuad baru. Meski begitu, Allegri diharap maksimalkan pemain ada. Akibatnya, kerja sama mereka akan tentukan nasib Milan.

Tare juga fokus kembangkan akademi, dengan Camarda sebagai harapan. Allegri, yang kembangkan Stephan El Shaarawy dulu, bisa jadi mentor ideal. Dengan demikian, Milan tak hanya incar trofi, tapi juga masa depan.

Tantangan Allegri: Menuju Liga Champions

Allegri bawa rekam jejak mentereng: enam Scudetto, lima Coppa Italia. Gazzetta.it sebut ia “jaminan kembali ke Champions.” Namun, Sky Sport ingatkan Milan butuh sepak bola atraktif untuk puaskan fans. Fans Indonesia, yang nobar final Liga Champions, ingin tim menang sekaligus memikat.

Saingan seperti Napoli, juara Serie A 2024/25, dan Inter jadi tantangan besar. Sport Mediaset sebut musim lalu “terburuk sejak 2001,” sehingga Allegri harus hapus trauma. Meski begitu, Leão, Pulisic, dan potensi Ricci beri peluang. Oleh karena itu, strategi transfer dan taktik akan krusial.

Kembalinya Allegri juga bisa tarik sponsor, penting untuk finansial klub. Tuttosport sebut “Allegri adalah merek global.” Akibatnya, Milan bisa manfaatkan ini untuk bangun skuad lebih kuat.

Kesimpulan: Milan di Persimpangan Baru

MilanNews.it konfirmasi Milan pecat Conceição, dengan Allegri siap pimpin kebangkitan. Fans Indonesia, yang setia dukung Rossoneri, nantikan San Siro bergemuruh lagi. Bisakah Allegri bawa Milan ke puncak, atau tantangan baru akan muncul?

Sumber:
MilanNews.it

Pos terkait