Fans Milanisti – Musim panas 2025 seharusnya menandai era baru bagi AC Milan, tetapi tiga transfer gagal dalam sepuluh hari terakhir menghambat rencana tersebut. Penjualan Tijjani Reijnders, Pierre Kalulu, dan Marco Pellegrino menghasilkan €73 juta, menutup kerugian akibat absen dari Liga Champions. Namun, gagalnya tiga transfer keluar lainnya membatasi ruang gerak untuk pembelian baru, kecuali Luka Modric yang tiba secara gratis usai Piala Dunia Antarklub. Igli Tare dan Massimiliano Allegri kini berpacu dengan waktu untuk membangun skuad kompetitif jelang Serie A 2025/26.
Dana Melimpah, Pasar Macet
Milan memulai musim panas dengan keuangan kuat. Penjualan Reijnders ke Manchester City, Kalulu, dan Pellegrino mendatangkan €73 juta. Dana ini menutup defisit dari musim 2024/25 yang mengecewakan. Namun, tiga transfer keluar yang diharapkan—kemungkinan melibatkan Yunus Musah, Theo Hernandez, atau Fikayo Tomori—tidak terwujud. Akibatnya, Milan kehilangan potensi €80 juta tambahan. Hal ini menghambat pembelian pemain baru. Hanya Modric, yang bergabung tanpa biaya transfer, menjadi kepastian. Milan kini menunggu Juli untuk membuka kembali negosiasi.
Tiga Transfer yang Gagal
Detail transfer yang gagal tidak diungkap secara pasti, tetapi spekulasi dari sumber terpercaya menunjukkan tiga kemungkinan:
-
Yunus Musah ke Napoli: Milan menawarkan Musah seharga €25 juta, tetapi Napoli menolak. West Ham kini melirik, namun kesepakatan belum tercapai.
-
Theo Hernandez ke Atletico Madrid: Milan meminta €40 juta untuk Theo, tetapi Atletico mundur. Theo menunggu tawaran lain, dengan Al Hilal juga berminat.
-
Fikayo Tomori ke Juventus: Juventus mendekati Tomori, tetapi Milan menolak tawaran awal. Negosiasi terhenti karena fokus pada penjualan lain.
Kegagalan ini membuat Milan sulit mendanai target seperti Granit Xhaka, Javi Guerra, atau Darwin Nunez.
Strategi Tare dan Allegri
Igli Tare berupaya memperkuat lini tengah pasca-kepergian Reijnders. Modric akan menjadi playmaker, didampingi Youssouf Fofana sebagai gelandang bertahan. Guerra atau Adrien Rabiot diincar sebagai mezzala. Allegri, dengan formasi 4-3-3, menginginkan tim yang seimbang. Untuk lini belakang, Diego Leoni dari Verona jadi opsi jika Tomori atau Malick Thiaw pergi. Tare mempertimbangkan penjualan Chukwueze untuk menambah dana. Strategi ini menunjukkan pendekatan cerdas, tetapi waktu semakin sempit.
Tantangan dan Peluang
Milan harus menyelesaikan transfer keluar untuk membuka ruang finansial. Theo Hernandez menolak bermain hingga pasar ditutup, menambah tekanan. Milan hanya akan melepasnya untuk tawaran besar atau mempertahankannya tanpa perpanjangan kontrak. Penjualan Musah atau Thiaw bisa mendanai Xhaka atau Nunez. Peluangnya ada pada keberhasilan Milan musim lalu, yang menutup transfer besar di Agustus. Dengan Modric dan negosiasi Xhaka berjalan, Milan masih bisa bangkit.
Reaksi Penggemar
Penggemar di X menunjukkan campuran optimisme dan frustrasi. “€73 juta seharusnya cukup untuk Xhaka dan Guerra!” tulis seorang penggemar. Lainnya mendukung Tare, berkomentar, “Morata datang Juli lalu, sabar saja.” Kekhawatiran muncul soal Theo, dengan beberapa penggemar takut kehilangan kapten mereka. Spekulasi di X menyoroti perlunya Milan bergerak cepat untuk menyaingi Napoli dan Juventus.
Kesimpulan
Tiga transfer gagal menghambat revolusi AC Milan, tetapi dana dari Reijnders memberikan harapan. Modric jadi langkah awal, dengan Xhaka dan Guerra sebagai target utama. Tare dan Allegri harus mempercepat penjualan untuk mendanai skuad baru. Serie A 2025/26, dimulai dengan Cremonese pada 23 Agustus, akan menguji kesiapan Milan. Musim panas 2025 tetap menjadi peluang besar untuk membangun Rossoneri yang kompetitif.
Info Lainnya: Berita Terbaru Milan