Fans Milanisti – AC Milan hanya satu poin dari puncak klasemen setelah 10 laga, menurut La Gazzetta dello Sport pada 31 Oktober 2025. Tanpa kompetisi Eropa, Milan punya keunggulan seperti Napoli musim lalu. Mereka kalahkan Napoli, Roma, Bologna, imbang tandang lawan Atalanta dan Juventus, hanya kalah di laga pembuka lawan Cremonese. Artikel ini mengulas tiga alasan Milan bisa bermimpi Scudetto dan tiga alasan tidak.
Tiga Alasan BISA Bermimpi Scudetto
-
Luka Modric – Jantung Tim
Modric, gabung dari Real Madrid, ambil posisi baru sebagai Regista. Ia seperti Calhanoglu (Inter) atau Lobotka (Napoli): terima bola di bawah tekanan, jaga kreativitas, tenangkan tim, antisipasi seperti master catur. Tingkatkan output kolektif, pimpin pertahanan kaya: Rabiot, Fofana, Ricci, Jashari, Loftus-Cheek. Tak ada tim lain punya opsi sebanyak ini. -
Massimiliano Allegri – Arsitek Scudetto
Allegri sukses restrukturisasi pertahanan: garis belakang lebih dalam, ruang antar departemen rapat. Milan punya pertahanan terbaik Eropa (0,23 xG kebobolan). Serangan masih kurang, tapi Leao respons dengan aksi krusial, lebih pragmatis. Allegri tahu cara kelola tim juara, beri ketenangan pada talenta seperti Leao. -
Jadwal Ringan dan Momentum
Tanpa Eropa, Milan fokus Serie A, Coppa Italia, Supercoppa. Kalahkan tim besar, imbang tandang lawan rival. Kekalahan pembuka jadi berkah, bangunkan tim. Allegri: “Kami butuh energi baru.”
Tiga Alasan TIDAK Bisa Bermimpi Scudetto
-
Kedalaman Skuad Tipis
Hanya 19 pemain lapangan. Cedera Pulisic, Rabiot, Gimenez, Jashari, Estupinan uji skuad. Bek tengah: Tomori, Gabbia, Pavlovic, cadangan De Winter. Sayap: Saelemaekers bagus, tapi Bartesaghi remaja, Estupinan rawan cedera, Athekame mentah. Januari butuh bek dan gelandang. -
Serangan Lemah dan Ketergantungan
Leao sentral sementara, tapi bukan solusi jangka panjang. Gimenez puasa gol (627 menit), Nkunku baru debut. Kehilangan gol/assist Theo/Tijjani tak terganti. Butuh striker tajam Januari. -
Keberuntungan dan Konsistensi
Milan beruntung lawan Atalanta, Roma (11 tembakan babak pertama). Lawan tak selalu buang peluang. Secara psikologis, harus lebih tangguh. Posisi 3 poin dari peringkat 6, top 4 saja tantangan.
Konteks dan Kutipan
Milan (18 poin, W6 D3 L1, 12 gol, 5 kebobolan) di posisi kedua. Zlatan Ibrahimovic puji Leao: “Ia sihir.” Igli Tare incar Panichelli, Dovbyk, Burkardt. Alessandro Nesta prediksi kembalinya Paolo Maldini. Curva Sud siapkan tifo untuk Roma (2 November).
“Kami start buruk, tapi babak kedua tekan terus.” – Allegri
Milan punya alasan mimpi besar, tapi butuh perbaikan. Akankah Scudetto jadi milik Rossoneri? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!





