Theo Hernandez Menuju Pintu Keluar AC Milan

Theo Hernandez

Bayangkan San Siro kehilangan kilatan Theo Hernandez di sayap kiri! MilanNews.it melaporkan sang bek Prancis kemungkinan besar hengkang musim panas ini, dengan kontraknya yang tersisa hingga Juni 2026. Musim 2024/25 yang buruk membuat fans Indonesia, yang setia nobar di kafe Jakarta atau Bandung, terpukul. Dengan dua nama pengganti di radar, akankah Milan temukan sosok baru yang bikin hati suporter berdegup kencang?

Musim Pahit Theo: Dari Bintang ke Bayang-Bayang

Musim 2024/25 jadi mimpi buruk bagi Theo Hernandez. MilanNews.it sebut ini musim terburuknya sejak gabung Milan pada 2019, dengan performa menurun drastis. Hanya 2 gol dan 3 assist dari 32 laga Serie A, jauh dari musim terbaiknya (9 gol, 2021/22). Fans Indonesia, yang biasa soraki aksinya di X, kecewa lihat Theo “bermain setengah hati,” seperti Persib tanpa Ezechiel N’Douassel.

Bacaan Lainnya

Konflik dengan pelatih Sergio Conceição dan Paulo Fonseca memperparah situasi. Theo sering “panchinato” (duduk di bangku cadangan), termasuk saat lawan Genoa, bikin fans di grup WhatsApp heboh. Kontraknya, yang habis 2026, tak kunjung diperpanjang karena permintaan gaji 8 juta euro ditolak Milan. Oleh karena itu, kepergiannya kini jadi opsi realistis. Akibatnya, fans Indonesia bersiap hadapi perpisahan pahit.

Mengapa Theo Pergi? Krisis Kontrak dan Performa

Theo Hernandez, dengan 251 laga, 33 gol, dan 44 assist bersama Milan, adalah idola. Tapi, Corriere dello Sport via MilanNews.it sebut negosiasi kontrak macet. Milan tak mau penuhi tuntutan gaji tinggi, apalagi setelah musim buruk (7 kartu kuning, 2 merah). Januari lalu, Theo tolak tawaran 50 juta euro dari Como, tapi kini Chelsea, Manchester United, dan Juventus mengintai, dengan tawaran 30-50 juta euro.

Bagi fans Indonesia, situasi ini seperti bintang Timnas tolak perpanjang kontrak: emosional dan bikin cemas. Theo, yang pernah dipuji Paolo Maldini sebagai “penerus,” kini jadi sorotan negatif, termasuk karena minta diganti lawan Como tapi main untuk Prancis. Milan tak ingin kehilangan aset berharga secara gratis pada 2026, sehingga penjualan musim panas jadi solusi. Meski begitu, kepergiannya akan tinggalkan lubang besar. Dengan demikian, manajemen harus bertindak cepat.

Dua Kandidat Pengganti: De Cuyper dan Firpo

Milan tak mau ketinggalan. MilanNews.it dan Tuttosport sebut dua nama pengganti Theo: Maxim De Cuyper (Club Brugge) dan Junior Firpo (Leeds United). De Cuyper, 24 tahun, dikenal lincah, dengan 4 gol dan 7 assist musim ini. Firpo, 28 tahun, punya pengalaman di Barcelona dan Premier League, meski cenderung defensif. Keduanya dipantau direktur olahraga Igli Tare untuk isi pos sayap kiri.

Fans Indonesia, yang suka pemain atraktif seperti Egy Maulana, lebih condong ke De Cuyper karena gaya menyerangnya. Firpo, bagaimanapun, menawarkan stabilitas, cocok untuk formasi 4-2-3-1 yang mungkin diuji pramusim. Harga De Cuyper (20-25 juta euro) lebih terjangkau dibandingkan Firpo (30 juta euro), tapi Milan harus pilih cepat sebelum bursa transfer ramai. Oleh karena itu, keputusan Tare akan krusial. Akibatnya, fans menanti sosok baru yang bisa gantikan Theo.

Igli Tare: Arsitek Revolusi Milan

Igli Tare, direktur olahraga baru, hadapi tugas berat. MilanNews.it sebut ia fokus pilih pelatih baru dan atasi krisis skuad, termasuk soal Theo. Dengan pengalaman di Lazio, Tare jago temukan talenta seperti Ciro Immobile. Ia juga harus kelola potensi kepergian Mike Maignan dan Tijjani Reijnders, yang diincar klub besar.

Bagi fans Indonesia, Tare seperti pelatih Timnas yang harus benahi tim pasca kekalahan. Ia mungkin pilih pelatih seperti Vincenzo Italiano atau Thiago Motta ketimbang Massimiliano Allegri, yang dikritik Antonio Cassano. Tare juga harus maksimalkan dana dari penjualan Theo untuk belanja cerdas, misalnya perkuat lini tengah atau belakang. Meski begitu, tekanan besar ada di pundaknya. Dengan demikian, visinya akan tentukan arah Milan.

Sergio Conceição: Ujian Terakhir di Pramusim

Sergio Conceição, yang gagal angkat Milan dari posisi ketujuh, kini di ujung tanduk. MilanNews.it sebut pramusim 2025 di Australia, Singapura, dan Hong Kong jadi penentu nasibnya. Formasi 3-4-3-nya tak cocok untuk Theo, yang sering kesulitan. Fans Indonesia, yang kenal pelatih keras seperti Shin Tae-yong, khawatir Conceição tak bisa maksimalkan skuad.

Jika Theo pergi, Conceição harus adaptasi cepat dengan pengganti seperti De Cuyper. Kegagalan di pramusim bisa buka jalan untuk pelatih baru, dengan Italiano atau Motta sebagai kandidat. Fans di X sebut taktik Conceição “kuno,” mirip pelatih lokal yang gagal di turnamen. Oleh karena itu, ia harus buktikan diri. Akibatnya, pramusim jadi panggung terakhirnya.

Fans Indonesia: Cinta dan Kekhawatiran untuk Theo

Fans Milan di Indonesia rasakan campur aduk soal Theo. Di X, banyak yang sedih bayangkan San Siro tanpa “kilat Prancis,” tapi lainnya marah karena performa buruknya. Video gol Theo lawan Inter di TikTok masih viral, tapi meme “Theo loyo” juga ramai. Nobar di kafe Surabaya atau Makassar penuh diskusi: “Theo pergi, Milan selesai?”

Namun, semangat fans Indonesia tak pernah padam. Banyak rencanakan nobar pramusim di Singapura, berharap lihat De Cuyper atau Firpo. Mereka juga dukung talenta muda seperti Francesco Camarda, yang disebut “bintang masa depan.” Meski begitu, kepergian Theo bikin hati teriris. Dengan demikian, fans ingin Milan bangkit dengan wajah baru.

Jalan ke Depan: Milan Tanpa Theo

Kepergian Theo Hernandez, jika terjadi, akan ubah dinamika Milan. MilanNews.it sebut dana penjualannya (30-50 juta euro) bisa dipakai untuk beli bek tengah seperti Alessandro Buongiorno atau striker seperti Joshua Zirkzee. Pramusim di Asia jadi ajang uji formasi baru, mungkin 4-3-3, untuk pulihkan gairah tim. Fans Indonesia, yang rindu Scudetto, ingin lihat San Siro bergemuruh lagi.

Tare dan manajemen harus pastikan pengganti Theo tak hanya isi posisi, tapi juga bawa energi baru. De Cuyper atau Firpo punya potensi, tapi tak akan gantikan charisma Theo begitu saja. Oleh karena itu, Milan harus bangun identitas baru. Akibatnya, musim 2025/26 jadi titik balik krusial bagi Rossoneri.

Kesimpulan: Theo Pergi, Tapi Milan Harus Berjalan

MilanNews.it ungkap Theo Hernandez kemungkinan tinggalkan Milan, dengan De Cuyper dan Firpo sebagai pengganti. Fans Indonesia, yang penuh cinta dan cemas, nantikan langkah Tare dan pramusim. Bisakah Rossoneri ubah kehilangan jadi kekuatan baru, atau akan tenggelam dalam nostalgia?

Sumber:
MilanNews.it

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *