Fans Milanisti – Luka Modric, gelandang legendaris AC Milan, terus memukau di usia 40 tahun, dan Ivan Rakitic, mantan rekan setimnya di timnas Kroasia, tak hemat pujian. Dalam wawancara dengan Gazzetta dello Sport, Rakitic ungkap rahasia kesuksesan Modric di Milan: kecerdasan sepakbola dan dedikasi luar biasa. Saat Milan bersiap hadapi Juventus besok malam, 5 Oktober 2025, Modric jadi tumpuan di lini tengah untuk lanjutkan tren lima kemenangan beruntun. Artikel ini merangkum pandangan Rakitic dan dampak Modric bagi Rossoneri.
Modric di Ruang Ganti: Pendiam tapi Berwibawa
Meski tak pernah satu klub, Rakitic dan Modric erat di timnas Kroasia. “Luka tak banyak bicara, tapi saat bicara, semua harus dengar. Ia serius, jelas, tak pernah teriak, tapi beri instruksi tepat,” kata Rakitic. “Ia suka bercanda, tapi saat serius, ia fokus pada setiap detail.” Modric, yang gabung Milan musim panas ini berkat Igli Tare, bahagia di Italia: “Kami bicara kemarin. Luka sangat senang, ia undang saya ke Milan. Sepakbola di sini beda dari Spanyol, tapi ia nikmati bersama rekan dan keluarganya.”
Rahasia Modric di Usia 40
Rakitic kagum melihat Modric jadi pemain kunci Milan: “Saya pikir ia akan pensiun di Real Madrid, tapi melihatnya di Milan bikin saya sangat bahagia.” Ia jelaskan: “Luka beda dari yang lain dalam cara hidup dan kerja. Sepakbola kini lebih muda, tapi beri kesempatan bagi yang kerja baik untuk main lama. Luka nikmati profesinya, ia hidup untuk sepakbola dan lakukan semuanya dengan baik.” Modric punya tim fisik pribadi dan latih setiap hari. “Yang utama, ia punya kecerdasan sepakbola di atas semua. Ada yang lebih kuat, lebih cepat, tapi kecerdasan Luka tak tertandingi. Ia paham permainan dan kini lebih baik dari sebelumnya.”
Kunci Sukses: Kebahagiaan dan Detail
Rakitic tekankan: “Yang penting adalah perhatian pada detail. Kunci lainnya adalah bahagia: hanya jika bahagia, kamu bisa main bagus.” Modric tunjukkan ini di lapangan, seperti gol krusialnya lawan Bologna dan dominasi lini tengah bersama Adrien Rabiot dan Youssouf Fofana. Lawan Napoli (2-1), ia bantu Milan tahan tekanan meski bermain dengan 10 orang, pertahankan pertahanan terbaik Eropa (0,23 xG kebobolan per laga). Gazzetta bilang Modric “berlari seperti pemain muda” di usia 40, buktikan fisik dan visinya.
Harapan Scudetto dan Ujian Juventus
Rakitic optimis Milan bisa juara: “Mungkin, tapi akan ditentukan di Maret. Saya suka tim yang berkembang sepanjang tahun, tak harus puncak di November atau Februari, tapi di musim semi. Dengan pelatih seperti Allegri yang menang segalanya, mereka bisa juara.” Milan, puncak klasemen bersama Napoli dan Roma, hadapi ujian besar lawan Juventus, yang imbang empat kali beruntun. Modric, yang duet dengan Christian Pulisic (4 gol, 2 assist) dan Saelemaekers, akan jadi kunci di lini tengah.
Rakitic puji kecerdasan Modric yang bikin Milan bersinar. Akankah maestro Kroasia ini pimpin Rossoneri menang di Turin? Bagikan prediksi Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!