Modric Bersinar Meski Milan Kalah dari Cremonese

AC Milan v US Cremonese - Serie A

Fans Milanisti – Luka Modric menunjukkan kelasnya pada debut bersama AC Milan, meskipun timnya kalah 1-2 dari Cremonese di laga pembuka Serie A 2025/26 pada 24 Agustus 2025 di San Siro. Gelandang berusia 39 tahun ini mengatur tempo permainan dengan 76 umpan akurat dan menciptakan tiga peluang. Selain itu, ia berperan sebagai poros lini tengah, membantu Milan menguasai bola. Oleh karena itu, Modric membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tampil impresif. Meskipun demikian, kekalahan dari tim promosi menimbulkan kritik terhadap tim. Dengan demikian, performa Modric menjadi sorotan positif di tengah hasil buruk.

Performa Modric di Laga Debut

Modric, yang bergabung secara gratis dari Real Madrid pada musim panas 2025, langsung menjawab keraguan tentang kemampuannya. Ia mengatur permainan dengan tenang, menghubungkan lini tengah dan serangan melalui kombinasi cepat dengan Alexis Saelemaekers dan Christian Pulisic. Selain itu, ia mencatatkan 76 umpan, terbanyak keempat di laga tersebut, dengan akurasi tinggi. Oleh karena itu, Modric menjadi motor serangan Milan meski hanya bermain 78 menit. “Modric masih kelas dunia,” tulis seorang fans di media sosial. Dengan demikian, ia menegaskan peran pentingnya di skuad Massimiliano Allegri.

Bacaan Lainnya

Statistik dan Kontribusi

Berdasarkan data, Modric menciptakan tiga peluang, hanya kalah dari Saelemaekers yang mencatatkan empat peluang. Selain itu, ia kerap turun sebagai gelandang terdalam, memberikan fondasi bagi Milan untuk membangun serangan. Oleh karena itu, penguasaan bola Milan (64%) dan 24 tembakan (xG 1,66) sebagian besar berkat visi permainannya. Meskipun demikian, lini depan gagal memanfaatkan peluang yang diciptakan. “Modric luar biasa, tapi tim kurang tajam,” ujar seorang pendukung. Dengan demikian, kontribusinya menonjol di tengah performa tim yang mengecewakan.

Konteks Kekalahan Milan

Milan kalah 1-2 setelah Federico Baschirotto dan Federico Bonazzoli memanfaatkan lemahnya pertahanan dalam menghadapi umpan silang. Strahinja Pavlovic menyamakan kedudukan, tetapi gol akrobatik Bonazzoli memastikan kemenangan Cremonese. Selain itu, formasi 3-5-2 Allegri dikritik karena kurang efektif, terutama dengan absennya Rafael Leao. Oleh karena itu, Modric menjadi satu-satunya pemain yang mendapat pujian luas. “Modric tak bisa menang sendirian,” tulis seorang fans. Meskipun demikian, performanya memberikan harapan untuk laga berikutnya.

Tantangan dan Kritik Tim

Fans kecewa dengan kekalahan dari tim promosi, diperparah oleh boikot Curva Sud yang membuat atmosfer San Siro sepi meski dihadiri 75.000 penonton. Selain itu, Ruben Loftus-Cheek dan Youssouf Fofana minim kontribusi, memicu kritik terhadap pemilihan starter Allegri. Oleh karena itu, fans menuntut perbaikan di lini tengah dan pertahanan, dengan nama seperti Merih Demiral dikaitkan. Meskipun demikian, Allegri menyebut timnya kurang agresif dan gagal mengantisipasi bahaya. “Modric luar biasa, tapi pertahanan buruk,” ujar seorang pendukung. Dengan demikian, Modric tidak cukup untuk menutupi kelemahan tim.

Peran Modric ke Depan

Modric diharapkan menjadi tulang punggung lini tengah Milan bersama Samuele Ricci dan Arlind Jashari. Selain itu, kedatangan Victor Boniface diharapkan meningkatkan daya serang, terutama setelah Santiago Gimenez gagal memanfaatkan peluang. Oleh karena itu, visi dan pengalaman Modric akan krusial untuk membantu pemain muda seperti Jashari. Meskipun demikian, Allegri harus memperbaiki organisasi pertahanan untuk mendukung kontribusi Modric. “Modric bisa bawa Milan ke Liga Champions,” tulis seorang fans. Dengan demikian, ia menjadi kunci untuk membalikkan performa tim.

Kesimpulan

Luka Modric tampil gemilang pada debutnya dengan mengatur tempo dan menciptakan peluang, meski Milan kalah 1-2 dari Cremonese. Ia membuktikan bahwa usia 39 tahun tidak menghalangi kelas dunianya. Selain itu, kontribusinya menonjol di tengah lemahnya pertahanan dan lini depan. Oleh karena itu, Modric menjadi harapan untuk laga berikutnya melawan Lecce. Meskipun demikian, Allegri harus mengatasi masalah tim agar potensi Modric maksimal. Dengan demikian, Milan berharap bangkit dengan bantuan sang maestro Kroasia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *