Milan Tunjukkan Identitas Ala Allegri Saat Lawan Arsenal

AC Milan

Fans Milanisti – AC Milan memulai tur pramusim dengan kekalahan 1-0 dari Arsenal di Singapura, tetapi identitas baru di bawah Massimiliano Allegri mulai terlihat, menurut Tuttosport. Sebagai contoh, meski kalah akibat gol Bukayo Saka, Milan tampil kompak secara defensif dengan formasi 3-5-2, berbeda dari musim lalu yang kerap kebobolan. Selain itu, Lorenzo Torriani mencuri perhatian dengan tiga penyelamatan penalti, meski pemain kunci seperti Luka Modric dan Mike Maignan absen. Oleh karena itu, laga ini menunjukkan fondasi taktik Allegri yang mengutamakan pertahanan solid dan penguasaan bola. Meski begitu, lini tengah dan serangan kurang tajam, menunjukkan kebutuhan tambahan pemain. Dengan demikian, fans Milan optimistis dengan langkah awal menuju musim 2025/26.

Identitas Allegri: Pertahanan Kokoh

Dalam beberapa minggu kepelatihan, Allegri mulai membentuk identitas Milan yang fokus pada pertahanan solid dan penguasaan bola, menurut Tuttosport. Sebagai contoh, melawan Arsenal, Milan tampil lebih terorganisir di lini belakang, dengan Fikayo Tomori, Strahinja Pavlovic, dan Malick Thiaw tampil disiplin, menurut SempreMilan.com. Selain itu, tim bergerak kompak saat bertahan, sesuatu yang jarang terlihat musim lalu di bawah Paulo Fonseca, menurut MilanNews.it. Oleh karena itu, formasi 3-5-2 Allegri memberikan fondasi kuat, meski hanya menghasilkan tiga tembakan (satu tepat sasaran) dibandingkan 23 tembakan Arsenal, menurut Arsenal.com. Meski begitu, ini adalah laga pramusim, sehingga hasil lebih penting sebagai pembelajaran, menurut Football-Italia.net. Dengan demikian, Milan menunjukkan langkah awal menuju gaya “Allegri ball.”

Bacaan Lainnya

Sorotan Pemain: Torriani dan Leao

Lorenzo Torriani, kiper muda berusia 20 tahun, menjadi bintang dengan nilai 8, membuat lima penyelamatan dan menahan tiga penalti di adu penalti, memastikan kemenangan 6-5 untuk Milan, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ia menahan sundulan Mikel Merino dan tembakan Leandro Trossard serta Reiss Nelson, dengan akurasi umpan 100% (10/10 umpan, 5/5 umpan panjang), menurut OneFootball. Selain itu, Rafael Leao (nilai 6,5) tampil sebagai ancaman utama di lini serang dengan aksi individu, meski terisolasi, menurut La Gazzetta dello Sport. Oleh karena itu, performa mereka memberi harapan. Meski begitu, Yunus Musah dan Davide Bartesaghi (nilai 5) tampil buruk, dengan Musah kehilangan bola dan Bartesaghi gagal menghentikan Saka, menurut MilanReports.com. Dengan demikian, Milan perlu meningkatkan lini tengah dan bek sayap.

Konteks Laga: Absensi Pemain Kunci

Milan kehilangan beberapa pemain penting dalam laga ini, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, Luka Modric (gaji Rp64,75 miliar/€3,5 juta), Santiago Gimenez (Rp832,5 miliar/€45 juta), Mike Maignan, Youssouf Fofana, dan Alex Jimenez absen karena libur atau cedera ringan, menurut Corriere dello Sport. Selain itu, Emerson Royal tidak dipanggil karena mendekati kepindahan ke Besiktas dengan pinjaman plus opsi beli Rp185 miliar (€10 juta), menurut Fabrizio Romano. Oleh karena itu, Allegri mengandalkan pemain muda seperti Torriani dan Bartesaghi, serta solusi darurat seperti Tomori di bek kanan. Meski begitu, Arsenal juga kehilangan pemain kunci, sehingga pertandingan cukup seimbang, menurut TBRFootball.com. Dengan demikian, laga ini jadi ujian awal untuk membangun chemistry.

Taktik Allegri: Fondasi untuk Masa Depan

Allegri tidak mengubah tim secara drastis, melainkan memperkuat dasar-dasar permainan, menurut Tuttosport. Sebagai contoh, formasi 3-5-2 menekankan organisasi defensif, dengan Tomori, Pavlovic, dan Thiaw membentuk lini belakang yang kokoh, meski Pavlovic sempat ceroboh, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Samuele Ricci (nilai 6,5) tampil rapi di lini tengah pada debutnya, tetapi Musah dan Ruben Loftus-Cheek (nilai 6) kurang kreatif, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Milan perlu gelandang seperti Javi Guerra (Rp462,5 miliar/€25 juta) atau Ardon Jashari, menurut MilanNews.it. Meski begitu, serangan Milan terlalu bergantung pada Leao, dengan Christian Pulisic (nilai 5,5) dan Alexis Saelemaekers (nilai 5,5) kurang efektif, menurut MilanReports.com. Dengan demikian, Allegri harus menyempurnakan keseimbangan serang-belakang.

Transfer Milan: Kebutuhan Striker dan Bek

Milan sedang mengejar striker seperti Dusan Vlahovic (Rp185 miliar/€10 juta, gaji Rp111 miliar/€6 juta), Federico Chiesa (Rp462,5–555 miliar/€25–30 juta), dan Ermedin Demirović (Rp370–462,5 miliar/€20–25 juta), menurut TheHardTackle.com. Sebagai contoh, Vlahovic jadi prioritas, dengan opsi swap Strahinja Pavlovic atau Malick Thiaw untuk menekan biaya, menurut La Gazzetta dello Sport. Selain itu, kepergian Theo Hernandez (Rp462 miliar/€25 juta), Tijjani Reijnders (Rp1,295 triliun/€70 juta), Lorenzo Colombo ke Genoa (pinjaman, opsi beli Rp185 miliar/€10 juta), dan Tommaso Pobega ke Bologna (Rp148 miliar/€8 juta) mendanai pembelian Pervis Estupiñán (Rp351,5 miliar/€19 juta) dan Samuele Ricci (Rp462 miliar/€25 juta), menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Milan juga mencari bek kanan seperti Marc Pubill (Rp277,5 miliar/€15 juta), menurut MilanNews24.com. Meski begitu, anggaran terbatas jadi tantangan, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, Milan harus cerdas di bursa transfer.

Tur Pramusim: Langkah Berikutnya

Milan melanjutkan tur pramusim dengan jadwal:

  • 26 Juli: AC Milan vs. Liverpool (Hong Kong)
  • 31 Juli: Perth Glory vs. AC Milan (Australia)
  • 9 Agustus: Leeds United vs. AC Milan (London)
  • 10 Agustus: Chelsea vs. AC Milan (London)

Sebagai contoh, laga melawan Liverpool akan menguji formasi Allegri, dengan harapan Fofana dan Jimenez pulih, menurut ALeagues.com.au. Selain itu, kembalinya Modric dan Gimenez diharapkan meningkatkan performa, menurut MilanNews.it. Oleh karena itu, Milan perlu memperbaiki kreativitas lini tengah dan efektivitas serangan. Meski begitu, penampilan Torriani dan identitas defensif memberi optimisme untuk Coppa Italia melawan Bari pada 17 Agustus, menurut Tuttosport. Dengan demikian, tur ini jadi fondasi penting untuk musim baru.

Kesimpulan

Milan menunjukkan identitas ala Allegri meski kalah 1-0 dari Arsenal, dengan pertahanan solid dan gerakan kompak. Sebagai contoh, Torriani dan Leao tampil menonjol, tetapi lini tengah dan serangan perlu perbaikan. Selain itu, absensi pemain kunci seperti Modric dan Maignan menunjukkan kebutuhan skuad lebih lengkap. Oleh karena itu, transfer seperti Vlahovic atau Guerra krusial untuk melengkapi tim. Meski begitu, fondasi taktik Allegri memberi harapan. Dengan demikian, fans Milan menanti peningkatan di laga berikutnya dan musim 2025/26.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *