Milan Kalah 1-2 dari Cremonese di Laga Pembuka

milan-kalah-dari-cremonese

Fans Milanisti – AC Milan memulai musim Serie A 2025/26 dengan kekalahan mengecewakan 1-2 melawan Cremonese di San Siro pada 24 Agustus 2025. Massimiliano Allegri menerapkan formasi 3-5-2, tetapi timnya kebobolan dua gol akibat lemahnya pertahanan. Selain itu, Strahinja Pavlovic mencetak gol penyama kedudukan, namun Federico Bonazzoli memastikan kemenangan Cremonese lewat gol akrobatik. Oleh karena itu, fans melontarkan kritik keras terhadap Allegri dan lini belakang. Meskipun demikian, Luka Modric menunjukkan kelasnya pada debutnya. Dengan demikian, kekalahan ini menambah tekanan pada Milan di awal musim.

Jalannya Pertandingan

Cremonese unggul pada menit ke-30 melalui sundulan Federico Baschirotto setelah umpan silang yang gagal diantisipasi pertahanan Milan. Selain itu, Milan kesulitan menciptakan peluang hingga akhir babak pertama, ketika Pavlovic menyundul bola dari umpan silang untuk menyamakan kedudukan. Oleh karena itu, momentum sempat berpihak pada Rossoneri menjelang turun minum. Meskipun demikian, Bonazzoli mencetak gol akrobatik pada babak kedua, kembali memanfaatkan kelemahan pertahanan. “Pertahanan kami kacau,” tulis seorang fans di media sosial. Dengan demikian, Milan gagal bangkit dan menelan kekalahan mengejutkan.

Bacaan Lainnya

Kelemahan Lini Belakang

Lini belakang Milan, yang diisi Fikayo Tomori, Matteo Gabbia, dan Pavlovic, menjadi sorotan karena gagal menghentikan umpan silang Cremonese. Selain itu, Pervis Estupinan kehilangan bola di sisi kiri, memicu serangan lawan. Oleh karena itu, fans menuntut kedatangan bek tengah kelas dunia atau peningkatan performa Koni De Winter. Meskipun demikian, Pavlovic menjadi satu-satunya pemain belakang yang tampil solid dengan golnya. “Gabbia tidak cukup bagus untuk Scudetto,” ujar seorang pendukung. Dengan demikian, pertahanan menjadi prioritas perbaikan Allegri.

Performa Pemain dan Formasi

Allegri memilih formasi 3-5-2 dengan Christian Pulisic dan Santiago Gimenez di depan, didukung Modric, Ruben Loftus-Cheek, dan Youssouf Fofana di lini tengah. Selain itu, Modric tampil apik pada debutnya, mengatur tempo permainan. Oleh karena itu, ia menjadi sorotan positif di tengah kekalahan. Meskipun demikian, Loftus-Cheek dan Fofana dikritik karena minim kontribusi serang, sementara Gimenez gagal memanfaatkan peluang. “Allegri salah pilih starter,” tulis seorang fans. Dengan demikian, pemilihan formasi dan pemain memicu perdebatan sengit.

Sentimen Fans dan Boikot Curva Sud

Fans Milan kecewa dengan kekalahan di laga pembuka, terutama karena Cremonese adalah tim promosi. Selain itu, boikot Curva Sud akibat blacklist tiket membuat atmosfer San Siro sepi, meski dihadiri 75.000 penonton. Oleh karena itu, semangat tim kemungkinan terdampak oleh kurangnya dukungan vokal. Meskipun demikian, beberapa fans tetap optimistis, menyebut Milan sering memulai musim dengan lambat bersama Allegri. “Kekalahan ini cuma batu sandungan,” ujar seorang pendukung. Dengan demikian, fans menanti reaksi tim di laga berikutnya.

Konteks Transfer dan Harapan

Milan baru saja mendatangkan Victor Boniface dengan pinjaman €5 juta (opsi beli €24-25 juta), tetapi ia absen melawan Cremonese karena tes medis. Selain itu, potensi kepergian Samuel Chukwueze ke Fulham dan minat pada Rayan menunjukkan perombakan lini serang. Oleh karena itu, kedatangan Boniface diharapkan meningkatkan daya gedor bersama Leao, yang juga absen karena cedera. Meskipun demikian, Alessandro Costacurta memperingatkan bahwa pertahanan harus diperbaiki untuk mengejar Scudetto. “Kami butuh bek baru secepatnya,” tulis seorang fans. Dengan demikian, Milan menghadapi tekanan untuk segera bangkit.

Kesimpulan

AC Milan kalah 1-2 dari Cremonese di laga pembuka Serie A, menunjukkan kelemahan pertahanan yang sama seperti musim lalu. Pavlovic mencetak gol, tetapi umpan silang Cremonese menghukum lini belakang Milan. Selain itu, Modric tampil solid, sementara Loftus-Cheek dan Gimenez mengecewakan. Oleh karena itu, Allegri harus mengevaluasi formasi dan pemilihan pemain. Meskipun demikian, boikot Curva Sud dan absennya Leao memperburuk situasi. Dengan demikian, Milan perlu perbaikan cepat untuk menjaga ambisi Scudetto.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *