Fans Milanisti – AC Milan kehilangan target utama mereka untuk menggantikan Theo Hernandez, yaitu Maxim De Cuyper, yang memilih bergabung dengan Brighton seharga Rp370 miliar. Setelah menjual Theo ke Al Hilal seharga Rp555 miliar, Milan kini harus mencari bek kiri baru untuk musim 2025/26. Sebagai contoh, Igli Tare menjajaki opsi seperti Oleksandr Zinchenko, Destiny Udogie, dan Junior Firpo. Oleh karena itu, pelatih Massimiliano Allegri perlu pemain yang sesuai dengan taktik 4-3-3-nya yang mengutamakan keseimbangan serang dan bertahan. Meski begitu, kegagalan mendapatkan De Cuyper menimbulkan pertanyaan tentang strategi transfer Milan. Dengan demikian, Tare harus cepat menemukan pengganti ideal agar tim siap bersaing di Serie A.
Kegagalan Mendapatkan Maxim De Cuyper
Maxim De Cuyper, bek kiri Club Brugge berusia 24 tahun, menjadi target utama Milan untuk menggantikan Theo Hernandez selama berbulan-bulan. Sebagai contoh, Milan sudah mengadakan pembicaraan dengan agen De Cuyper dan siap menawar Rp296–315 miliar, bahkan mencapai kesepakatan awal dengan sang pemain. Selain itu, De Cuyper, yang punya pengalaman di Liga Champions dan timnas Belgia, dianggap sebagai “penerus ideal” Theo karena kemampuan menyerangnya. Namun, Brighton bergerak lebih cepat dengan tawaran Rp370 miliar, dan De Cuyper memilih Premier League. Oleh karena itu, Milan gagal mengamankan target utama mereka. Meski begitu, beberapa pihak menilai De Cuyper lebih lemah dalam bertahan dibandingkan Theo. Dengan demikian, kegagalan ini mendorong Milan mencari opsi lain.
Opsi Pengganti Theo Hernandez
Dengan kepergian Theo ke Al Hilal, Milan harus segera menemukan bek kiri baru. Sebagai contoh, beberapa nama muncul sebagai kandidat:
-
Oleksandr Zinchenko: Pemain Arsenal ini bisa didapat dengan harga sekitar Rp370 miliar. Ia dikenal mahir dalam penguasaan bola, tetapi rentan cedera dan lemah secara defensif.
-
Destiny Udogie: Bek Tottenham ini punya potensi besar, tetapi biaya transfernya diperkirakan melebihi Rp740 miliar, terlalu mahal untuk anggaran Milan.
-
Junior Firpo: Bek Leeds United yang tersedia sebagai agen bebas ini jadi opsi hemat, meskipun performanya dianggap biasa saja. Selain itu, Tare juga mempertimbangkan nama seperti Sergi Cardona dari Villarreal (klausul Rp277 miliar) dan Luca Netz dari Borussia Mönchengladbach. Oleh karena itu, Milan harus memilih antara pemain berpengalaman atau talenta muda. Meski begitu, tidak ada opsi yang sebanding dengan Theo, yang pernah jadi salah satu bek kiri terbaik dunia. Dengan demikian, Tare perlu strategi cerdas untuk pilih pengganti.
Strategi Allegri untuk Bek Kiri
Allegri, yang kembali melatih Milan, ingin bek kiri yang seimbang antara menyerang dan bertahan dalam formasi 4-3-3. Sebagai contoh, Theo dikenal karena lari cepat dan kontribusi ofensif (5 gol dan 8 assist di Serie A 2023/24), tetapi Allegri lebih suka gaya bermain terkontrol dengan penguasaan bola. Selain itu, ia menerapkan ‘Sepuluh Perintah’ untuk disiplin, termasuk larangan ponsel, agar tim lebih fokus. Oleh karena itu, Zinchenko bisa cocok karena kemampuan distribusinya, meski Firpo atau Cardona lebih hemat. Meski begitu, Milan perlu memastikan pengganti Theo tidak melemahkan sisi kiri, terutama dengan Rafael Leao sebagai winger. Dengan demikian, Allegri akan menguji opsi bek kiri di pramusim Milanello mulai 7 Juli.
Peran Tare dalam Revolusi Skuad
Igli Tare, direktur olahraga Milan, sedang merombak skuad untuk musim 2025/26. Sebagai contoh, dana dari penjualan Theo (Rp555 miliar), Tijjani Reijnders (Rp1,3 triliun), dan Malick Thiaw (Rp462 miliar) digunakan untuk merekrut Samuele Ricci (Rp453 miliar) dan mengejar Ardon Jashari (Rp703 miliar) serta Mateo Retegui (Rp925 miliar). Selain itu, Yacine Adli direlegasi ke Milan Futuro, Ismael Bennacer menuju Marseille, sementara Noah Okafor dan Alvaro Morata dijual untuk hemat gaji Rp592 miliar. Oleh karena itu, Tare fokus pada Italianisasi dengan Ricci dan potensi Giovanni Leoni (Rp277 miliar). Meski begitu, kegagalan mendapatkan De Cuyper menunjukkan tantangan dalam negosiasi. Dengan demikian, Tare harus lebih agresif di bursa transfer untuk penuhi visi Allegri.
Pramusim Milanello: Ujian untuk Skuad Baru
Pramusim di Milanello dimulai 7 Juli 2025 dengan laga uji coba melawan Cremonese, Lecce, dan Bologna. Sebagai contoh, Leao, Saelemaekers, dan Mike Maignan akan jadi pilar, didukung lini tengah baru seperti Ricci, Modric, dan Jashari (jika deal selesai). Selain itu, tanpa Theo, Allegri akan menguji opsi bek kiri seperti Alex Jimenez atau Davide Bartesaghi dari Milan Futuro, sambil menunggu transfer baru. Oleh karena itu, pramusim jadi kesempatan untuk melihat bagaimana pengganti Theo beradaptasi dengan taktik Allegri. Meski begitu, kegagalan mendapatkan De Cuyper membuat Milan harus cepat bergerak. Dengan demikian, performa di pramusim akan menentukan kesiapan Milan untuk Serie A.
Kesimpulan
Milan gagal mendapatkan Maxim De Cuyper, yang memilih Brighton, sehingga harus mencari pengganti Theo Hernandez seperti Zinchenko, Udogie, atau Firpo. Sebagai contoh, dana penjualan Theo dan lainnya mendukung transfer Ricci dan Jashari, tetapi Tare harus lebih cerdas di bursa transfer. Selain itu, Allegri membutuhkan bek kiri yang seimbang untuk taktik 4-3-3-nya. Meski begitu, tidak ada kandidat yang benar-benar setara dengan Theo. Dengan demikian, keberhasilan Milan di Serie A 2025/26 bergantung pada pilihan pengganti dan performa pramusim.
Berita Milan: Berita Transfer Milan