Fans Milanisti – AC Milan merekrut tiga pemain bertahan musim panas 2025, tetapi jurnalis Franco Ordine menilai lini belakang belum berkembang. Koni De Winter, Pervis Estupinan, dan Zachary Athekame didatangkan untuk menggantikan kepergian Malick Thiaw, Theo Hernandez, dan Emerson Royal. Namun, kelemahan posisional dan kedalaman skuad masih jadi masalah. Massimiliano Allegri meminta bek tengah tambahan sebelum bursa transfer tutup pada 31 Agustus. Milan bersiap menghadapi Bari di Coppa Italia pada 17 Agustus. Kekhawatiran ini memicu diskusi tentang ambisi tim untuk musim 2025/26.
Kritik Franco Ordine
Franco Ordine, dalam editorialnya, menyatakan lini belakang Milan tidak menunjukkan kemajuan. “Dengan kepergian Hernandez, Thiaw, dan Royal, ditambah kedatangan De Winter, Estupinan, dan Athekame, lini belakang belum membaik,” tulisnya. Ia menyoroti kurangnya bek tengah berkualitas untuk formasi 3-5-2 Allegri. Fikayo Tomori, Matteo Gabbia, dan Strahinja Pavlovic jadi andalan, tetapi kedalaman skuad terbatas. Ordine meragukan kesiapan pemain muda seperti Davide Bartesaghi. Milan perlu rekrutan baru untuk bersaing di Serie A.
Rekrutan Baru di Lini Belakang
Milan menghabiskan €47 juta untuk tiga bek: Koni De Winter (€20 juta), Pervis Estupinan (€17 juta), dan Zachary Athekame (€10 juta). De Winter dan Pavlovic memperkuat posisi bek tengah, sementara Estupinan dan Athekame fleksibel sebagai bek kiri atau wing-back. Namun, kepergian Thiaw (€38 juta), Hernandez (€25 juta), dan Royal (€9 juta) meninggalkan lubang besar. Allegri menguji formasi tiga bek, tetapi kurangnya pemimpin di lini belakang terlihat. Pemain muda seperti Alex Jimenez juga belum konsisten. Milan dianggap belum menemukan keseimbangan ideal.
Kebutuhan Bek Tengah Tambahan
Allegri meminta bek tengah baru untuk mendukung formasi 3-5-2 yang digunakan melawan Bari. Caleb Okoli (€15-20 juta, Leicester City) adalah target utama, dengan pengalaman di Serie A bersama Atalanta. Opsi lain termasuk Berat Djimsiti (Atalanta, sulit didapat) dan Ryan Flamingo (PSV, pemain muda). Tare menunda negosiasi hingga 10 hari terakhir bursa untuk harga lebih murah. Penjualan Samuel Chukwueze (€15-20 juta) bisa mendanai transfer ini. Bek baru diharapkan meningkatkan soliditas pertahanan.
Strategi Igli Tare
Igli Tare mengelola pemasukan €149 juta dari penjualan, termasuk Tijjani Reijnders (€55 juta) dan Thiaw (€38 juta), dengan belanja €92 juta untuk Ardon Jashari, Samuele Ricci, dan lainnya. Saldo positif €55,8 juta memungkinkan perekrutan bek dan striker seperti Rasmus Hojlund (pinjaman €5-6 juta, opsi €40-45 juta). Tare juga mempertimbangkan Dodi Lukebakio (€45 juta) jika Chukwueze dijual. Fokusnya adalah skuad hemat namun kompetitif. Bursa transfer masih terbuka hingga 31 Agustus. Tare harus menjawab kritik Ordine dengan rekrutan tepat.
Masalah Pemain Muda
Davide Bartesaghi, 19 tahun, dipuji Allegri sebagai potensi pengganti Hernandez, tetapi belum siap jadi starter. Alex Jimenez, bek muda lainnya, mendapat sorotan karena keterlambatan latihan, yang membuat Allegri kesal. “Berikan dia jam yang berfungsi!” canda Ordine soal Jimenez. Pemain muda ini membutuhkan waktu untuk berkembang, tetapi Milan membutuhkan solusi instan. Kedalaman lini belakang bergantung pada Tomori, Gabbia, Pavlovic, dan De Winter. Allegri ingin pemimpin berpengalaman di lini belakang.
Harapan Fans
Penggemar Milan setuju dengan Ordine bahwa lini belakang belum cukup kuat. Mereka memuji Tare atas transfer hemat seperti Athekame, tetapi khawatir kehilangan Hernandez dan Thiaw melemahkan tim. Fans mendesak perekrutan Okoli atau bek berpengalaman lain. Media sosial ramai membahas formasi 3-5-2, dengan kekhawatiran tentang adaptasi Estupinan dan Athekame. Suporter ingin kemenangan meyakinkan melawan Bari pada 17 Agustus. Milanisti berharap tim kembali ke Liga Champions musim 2025/26.
Kesimpulan
Milan belum memperkuat lini belakang meski merekrut De Winter, Estupinan, dan Athekame. Ordine menilai kepergian Thiaw dan Hernandez meninggalkan celah besar. Allegri meminta bek tengah baru seperti Okoli sebelum bursa tutup. Tare harus menyeimbangkan anggaran dan ambisi tim. Laga melawan Bari jadi ujian awal pertahanan. Rossoneri menatap musim 2025/26 dengan tantangan besar.