Meski Milan Menang 3-1 atas Bologna Conceicao Belum Puas

Sergio-Conceicao-Milan

AC Milan meraih kemenangan dramatis 3-1 atas Bologna di San Siro, Sabtu (10/5/2025) dini hari, pada pekan ke-36 Serie A. Santiago Gimenez mencetak dua gol dan Christian Pulisic menyumbang satu gol, membalikkan keadaan setelah Bologna unggul melalui Riccardo Orsolini. Namun, pelatih Sergio Conceicao menegaskan performa timnya jauh dari ideal meski sukses meraih tiga poin. Kemenangan ini menjadi modal penting jelang final Coppa Italia melawan Bologna pada 14 Mei.

Babak Pertama Buruk, Bologna Kuasai Permainan

Pertandingan di San Siro dimulai dengan intensitas tinggi. Bologna, yang dilatih Vincenzo Italiano, tampil percaya diri dengan pressing ketat man-to-man. Milan, yang menggunakan formasi 3-4-2-1, kesulitan menemukan ruang. Conceicao mengakui babak pertama timnya buruk. “Bologna menekan kami secara individu, dan kami gagal menemukan celah, sehingga babak pertama sangat buruk,” katanya kepada Sky Sport Italia.

Bacaan Lainnya

Bologna memimpin pada menit ke-49 melalui gol Orsolini, yang memanfaatkan umpan Jens Odgaard. Gol ini memperlihatkan kelemahan Milan dalam menghadapi pressing tinggi lawan. Conceicao menjelaskan timnya kebobolan karena mencoba menekan lebih tinggi, tetapi malah lengah. San Siro, yang dipenuhi suporter, sempat terdiam melihat tim kesayangannya tertinggal.

Perubahan Taktik Jadi Kunci Kebangkitan

Conceicao bereaksi cepat di babak kedua. Ia mengubah formasi menjadi 4-4-2 dan memasukkan Santiago Gimenez pada menit ke-65 untuk menggantikan Luka Jovic. Perubahan ini langsung mengubah permainan. “Kami punya satu bek berlebih, jadi saya masukkan striker lain, pindahkan Chukwueze dan Pulisic ke sayap, dengan Joao Felix sebagai second striker dekat Gimenez. Itu berhasil,” ujar Conceicao.

Gimenez menyamakan skor pada menit ke-73, memanfaatkan umpan terobosan Pulisic untuk menaklukkan kiper Lukasz Skorupski. Enam menit kemudian, Pulisic membawa Milan unggul. Samuel Chukwueze mengirim umpan silang, Joao Felix mencoba menyelesaikan peluang namun tembakannya membentur tiang, dan Pulisic menyambar bola muntah. Di injury time, Gimenez memastikan kemenangan dengan gol keduanya, berkat assist Chukwueze.

Conceicao memuji respons pemainnya, terutama pemain pengganti. “Para pemain memberikan respons kuat, dan mereka yang masuk dari bangku cadangan juga positif. Ini semangat yang saya suka dari tim ini,” katanya.

Penilaian Pemain: Gimenez dan Maignan Curi Perhatian

Gimenez menjadi bintang dengan dua golnya, mendapatkan rating 8 dari SempreMilan. Pulisic (rating 7) dan Chukwueze (rating 7.5) juga tampil apik, dengan Chukwueze mencatatkan dua assist. Mike Maignan (rating 7.5) berperan besar dengan penyelamatan krusial di menit ke-90, mencegah Bologna menyamakan skor.

Di lini tengah, Ruben Loftus-Cheek (rating 7) dan Ismael Bennacer (rating 6.5) bekerja keras, meski sempat kesulitan di babak pertama. Alex Jimenez (rating 6.5) tampil solid sebagai bek kanan, menggantikan Kyle Walker yang absen. Fikayo Tomori dan Malick Thiaw (keduanya rating 6.5) menjaga pertahanan, meski sempat kecolongan. Luka Jovic (rating 5.5) dan Yunus Musah (rating 6) tampil kurang maksimal.

Conceicao Kritis: Milan Harus Lebih Baik

Meski menang, Conceicao tetap kritis. “Ini bukan performa hebat. Kami menang melawan tim yang tampil baik di Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions, tapi kami harus lebih baik,” katanya. Ia menyoroti kelemahan Milan di babak pertama dan kebiasaan buruk kebobolan lebih dulu. Milan telah mengumpulkan 22 poin dari situasi tertinggal di Serie A musim ini, 19 di antaranya sejak Conceicao menggantikan Paulo Fonseca pada Januari.

Conceicao juga menyinggung masa depannya di Milan, yang kerap jadi sorotan media. “Saya terbiasa dengan situasi seperti ini. Sekarang bukan waktu untuk bicara soal saya. Pada saat yang tepat, saya akan berbicara,” ujarnya, menegaskan fokusnya pada final Coppa Italia. Ia menambahkan, “Conceicao tidak penting. Yang penting adalah laga berikutnya dan memenangkan trofi. Klub bersejarah seperti Milan tak boleh puas di posisi sembilan.”

Modal Besar Jelang Final Coppa Italia

Kemenangan ini membawa Milan ke posisi kedelapan klasemen Serie A dengan 60 poin, hanya dua poin di bawah Bologna. Empat kemenangan beruntun, termasuk kemenangan 3-0 atas Inter di semifinal Coppa Italia dan Supercoppa Italiana di Riyadh, menunjukkan tren positif.

Conceicao menekankan pentingnya belajar dari laga ini. “Mulai besok, kami akan mempersiapkan Coppa Italia. Ada hal positif dan negatif malam ini. Final berbeda, terkadang tim yang tak bermain terbaik justru menang,” katanya. Ia juga memuji perkembangan Gimenez. “Santi bekerja keras, punya kualitas. Saya berbicara dengannya setiap hari untuk memberi apa yang ia butuhkan, bukan hanya teknik, tapi juga mental dan fisik.”

Bologna, meski kalah, tetap berbahaya. Italiano mengakui timnya kehilangan fokus setelah gol penyama Milan. Final di Stadion Olimpico Roma diprediksi bakal sengit, dengan Milan diunggulkan berkat momentum. San Siro kembali bergemuruh, dan Milan siap mengejar trofi pertama sejak 2003.

Sumber: Football-Italia.net

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *