Mengapa Rabiot Jadi Kunci di Lini Tengah Milan Allegri

Rabiot-milan

Fans Milanisti – Adrien Rabiot menjadi elemen penting dalam rencana Massimiliano Allegri untuk membawa AC Milan kembali ke papan atas Serie A 2025-26. Selain itu, pengalaman, fisik, dan chemistry Rabiot dengan Allegri membuatnya krusial di lini tengah. Oleh karena itu, kehadirannya diharapkan atasi masalah keseimbangan tim. Meskipun demikian, beberapa fans khawatir usianya jadi kendala jangka panjang. “Rabiot bawa stabilitas!” ujar seorang pengamat. Dengan demikian, Milan andalkan Rabiot untuk sukses musim ini.

Latar Belakang Transfer Rabiot

Rabiot bergabung dengan Milan dari Marseille pada September 2025 dengan biaya €10 juta (€7 juta tetap + €2,5 juta bonus) dan kontrak hingga 2028, plus opsi satu tahun. Selain itu, transfer ini terjadi setelah Rabiot berselisih dengan Jon Rowe di latihan Marseille, membuatnya masuk daftar jual. Oleh karena itu, Allegri, yang kenal Rabiot dari Juventus, meminta manajemen Milan segera ambil kesempatan. Meskipun demikian, negosiasi sempat rumit karena gaji dan agennya. “Rabiot pilihan Allegri,” kata seorang jurnalis. Dengan demikian, transfer ini jadi langkah strategis.

Bacaan Lainnya

Peran Rabiot di Lini Tengah

Allegri lihat Rabiot sebagai gelandang box-to-box ideal dalam formasi 3-4-2-1 atau 3-5-2. Selain itu, Rabiot bawa pengalaman (7 tahun PSG, 5 tahun Juventus, 40 kontribusi gol di tiga musim terakhir) dan fisik kuat untuk kuasai tengah lapangan. Oleh karena itu, ia diharapkan atasi masalah keseimbangan Milan musim lalu, saat finis ke-8 dengan 45 gol kebobolan. Meskipun demikian, usia 30 tahun bikin fans ragu soal dampak jangka panjang. “Rabiot stabilkan midfield,” ujar seorang analis. Dengan demikian, ia jadi tumpuan Allegri.

Chemistry dengan Allegri

Rabiot dan Allegri punya hubungan kuat dari masa Juventus (2019-2024). Selain itu, Allegri beri Rabiot peran kunci di Juventus, menghasilkan 40 kontribusi gol (gol+assist) dalam tiga musim. Oleh karena itu, kepercayaan Allegri buat Rabiot langsung adaptasi di Milan. Meskipun demikian, beberapa fans khawatir Rabiot kurangi menit bermain talenta muda seperti Samuele Ricci atau Ardon Jashari. “Chemistry mereka jaminan sukses,” kata seorang fans. Dengan demikian, hubungan ini jadi kekuatan Milan.

Dampak pada Skuad Milan

Rabiot lengkapi lini tengah Milan bersama Luka Modric, Youssouf Fofana, dan Ricci. Selain itu, kehadirannya gantikan peran Yunus Musah (pindah ke Atalanta) dan bantu Modric (40 tahun) atur tempo. Oleh karena itu, Allegri bisa fleksibel antara dua atau tiga gelandang. Meskipun demikian, cedera Jashari (fibula) dan performa inkonsisten Fofana buat Rabiot makin penting. “Rabiot bawa keseimbangan,” tulis seorang pendukung. Dengan demikian, ia jadi tulang punggung lini tengah.

Reaksi Fans dan Media

Fans Milan terbagi soal Rabiot: sebagian antusias dengan pengalamannya, lainnya kritik usia dan biaya transfer. Selain itu, media seperti Corriere dello Sport sebut Rabiot dan Modric solusi masalah kronis lini tengah Milan. Oleh karena itu, ekspektasi tinggi pada performanya. Meskipun demikian, ada kekhawatiran ia prioritaskan ketimbang pemain muda. “Rabiot bawa pengalaman juara!” ujar seorang fans. Dengan demikian, fans tunggu kontribusinya di lapangan.post:2,6⁊

Kesimpulan

Rabiot jadi kunci lini tengah Milan berkat pengalaman, fisik, dan chemistry dengan Allegri. Selain itu, ia diharapkan atasi masalah keseimbangan tim. Oleh karena itu, perannya vital untuk target Liga Champions 2026-27. Meskipun demikian, usianya jadi perdebatan fans. “Rabiot bisa bawa Milan naik!” kata seorang jurnalis. Dengan demikian, Rossoneri andalkan Rabiot untuk musim sukses.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *