Fans Milanisti – Jendela transfer musim panas 2025 menghadirkan kabar besar bagi AC Milan dengan potensi kedatangan Luka Modric dari Real Madrid. Gelandang legendaris ini dikabarkan akan bergabung usai tampil di Piala Dunia Antarklub. Massimo Ambrosini, mantan kapten Milan, menyambut antusias rencana ini. Ia percaya Modric, meski berusia 39 tahun, masih mampu memberikan dampak signifikan di lapangan dan ruang ganti. Bersama Massimiliano Allegri, Milan berharap Modric jadi kunci kebangkitan di Serie A dan Liga Champions.
Latar Belakang Transfer Modric
AC Milan tengah merancang skuad kompetitif untuk musim 2025/26 setelah musim 2024/25 yang mengecewakan. Kepergian Tijjani Reijnders ke Manchester City meninggalkan kekosongan di lini tengah, mendorong direktur olahraga Igli Tare mencari gelandang berkualitas. Modric, yang kontraknya dengan Real Madrid habis pada Juni 2025, muncul sebagai target utama. Milan telah mencapai kesepakatan verbal dengan pemain Kroasia ini, dengan rencana pengumuman resmi setelah Piala Dunia Antarklub pada 18 Juni 2025.
Modric akan tiba tanpa biaya transfer, menjadikannya solusi hemat di tengah keterbatasan anggaran Milan. Allegri, yang mengutamakan formasi 4-3-3, melihat Modric sebagai pengatur tempo ideal, melengkapi pemain seperti Youssouf Fofana dan target potensial seperti Javi Guerra.
Pandangan Ambrosini: Modric Sang Pembeda
Massimo Ambrosini, legenda Milan dengan 344 penampilan, memuji potensi kedatangan Modric. Dalam wawancara di Tuttomercatoweb.com, ia menyatakan, “Pemain hebat seperti Modric selalu bisa membuat perubahan, tergantung pada peran yang diminta. Musim ini, ia bermain sangat banyak.” Ambrosini menyoroti performa Modric, yang tampil dalam 46 laga untuk Real Madrid musim 2024/25, termasuk 31 di LaLiga, dengan dua gol dan delapan assist.
Ambrosini juga menekankan pengaruh Modric di ruang ganti. “Kehadiran pemain seperti dia memicu semangat yang tak terukur, terutama bagi pemain muda,” ujarnya di Festival della Serie A. Ia yakin Modric bisa membimbing talenta seperti Francesco Camarda atau Mattia Liberali, meski tidak bermain penuh setiap laga.
Peran Modric dalam Taktik Allegri
Allegri dikenal dengan taktik fleksibel, sering memakai 4-3-3 atau 4-2-3-1. Modric diharapkan berperan sebagai gelandang tengah, mengatur permainan dengan visi dan umpan presisinya. Dengan akurasi passing 90,5% dan 1,7 umpan kunci per laga di LaLiga musim lalu, Modric tetap jadi maestro di usia senja. Ia akan berkolaborasi dengan Fofana sebagai gelandang bertahan dan Guerra atau Adrien Rabiot sebagai mezzala.
Modric membawa pengalaman Liga Champions, dengan lima gelar bersama Real Madrid. Milan, yang ingin melangkah jauh di Eropa, membutuhkan mentalitas juara seperti Modric untuk menghadapi tekanan. Namun, usianya mengharuskan Allegri mengelola menit bermainnya dengan cerdas, memadukannya dengan gelandang muda untuk menjaga stamina tim.
Tantangan dan Peluang
Transfer Modric menghadapi beberapa tantangan. Usia 39 tahun memunculkan kekhawatiran soal kebugaran, meski Modric terbukti konsisten musim lalu. Ambrosini mengakui, “Usia memang berpengaruh, tetapi riwayat Modric menunjukkan ia masih punya banyak hal untuk diberikan.” Milan juga harus menyeimbangkan anggaran, dengan prioritas lain seperti bek kanan Guela Doué atau penyerang Darwin Nunez. Penjualan pemain seperti Yunus Musah atau Fikayo Tomori bisa mendanai target lain.
Peluangnya juga signifikan. Modric datang tanpa biaya transfer, memungkinkan Milan fokus pada gaji €4-5 juta per musim yang terjangkau. Kehadirannya di ruang ganti dapat meningkatkan moral tim, terutama setelah musim penuh turbulensi. Dengan Allegri yang sukses memaksimalkan veteran seperti Andrea Pirlo di Juventus, Modric berpotensi jadi katalis kebangkitan Milan.
Reaksi Penggemar dan Spekulasi
Penggemar Milan antusias menyambut kabar Modric. Postingan di X menyebut transfer ini sebagai “kudeta besar,” dengan banyak yang memuji kelas dan pengalamannya. Seorang pengguna menulis, “Modric di San Siro akan seperti Pirlo kedua!” Namun, sebagian penggemar khawatir soal usia, mempertanyakan apakah Milan seharusnya fokus pada pemain muda seperti Jashari atau Ricci.
Spekulasi muncul soal peran Modric. Beberapa penggemar di X ingin ia jadi playmaker utama, sementara yang lain melihatnya sebagai mentor gelandang muda. Diskusi ini mencerminkan optimisme sekaligus ekspektasi tinggi terhadap kontribusi Modric di lapangan dan di luar lapangan.
Kesimpulan
Kedatangan Luka Modric ke AC Milan menjanjikan transformasi besar untuk musim 2025/26. Dengan pengalaman, visi permainan, dan mentalitas juara, Modric bisa menjadi pembeda di lini tengah, seperti yang diyakini Ambrosini. Meski usia jadi tantangan, Allegri dan Tare punya rencana untuk memaksimalkan potensinya. Transfer ini menegaskan ambisi Milan untuk bersaing di Serie A dan Eropa. Jendela transfer musim panas 2025 akan jadi momen penting untuk melihat Modric mengubah dinamika Rossoneri.
Info Lainnya: Berita Terbaru Milan