Fans Milanisti – Ruben Loftus-Cheek memuji tur pramusim AC Milan di Asia-Pasifik sebagai pengalaman yang memperkuat tim, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, dalam wawancara dengan La Repubblica, ia menyoroti kemenangan 4-2 atas Liverpool dan suasana positif di bawah Massimiliano Allegri, menurut MilanNews.it. Selain itu, ia menyebut kompetisi sehat antar pemain dan waktu pemulihan tanpa Liga Champions sebagai keuntungan, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Loftus-Cheek optimis Milan akan bangkit musim 2025/26, menurut Gazzetta dello Sport. Meski begitu, tantangan transfer seperti Ardon Jashari tetap ada, menurut Tuttosport. Dengan demikian, Milan menunjukkan tanda-tanda kemajuan.
Tur Pramusim: Persatuan dan Dukungan Fans
Loftus-Cheek menyebut tur pramusim di Asia-Pasifik sangat positif, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, Milan menang 4-2 atas Liverpool di Hong Kong dan 9-0 atas Perth Glory di Australia, menurut MilanReports.com. Selain itu, ia terkesan dengan dukungan besar dari fans di Asia dan Australia, menurut MilanNews.it. Oleh karena itu, tur ini memperkuat rasa kebersamaan dalam “keluarga Milan,” menurut Football-Italia.net. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa pramusim berbeda dari kompetisi resmi, menurut Sky Sport Italia. Dengan demikian, tur ini jadi fondasi kuat untuk musim baru.
Kompetisi Sehat: Dampak Allegri
Allegri menciptakan atmosfer kompetitif yang sehat di antara pemain, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, Loftus-Cheek menyebut semua pemain termotivasi untuk merebut tempat di tim utama melalui latihan keras, menurut La Repubblica. Selain itu, Allegri, yang pernah membawa Milan juara Serie A 2010/11, dianggap pelatih hebat yang membangun suasana tim positif, menurut Gazzetta dello Sport. Oleh karena itu, pemain seperti Loftus-Cheek, Rafael Leao, dan Christian Pulisic merasa termotivasi, menurut MilanNews.it. Meski begitu, Allegri masih bereksperimen dengan formasi 3-5-2 dan 4-3-3, menurut Football-Italia.net. Dengan demikian, tim terus berkembang.
Waktu Pemulihan: Keuntungan Tanpa Liga Champions
Loftus-Cheek menyebut absennya Milan dari Liga Champions sebagai berkah terselubung, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, setelah musim 2024/25 yang penuh cedera (hanya 12 laga dan dua gol baginya), ia menilai waktu pemulihan selama pekan jadi krusial, menurut Transfermarkt. Selain itu, ia ingin Milan kembali ke kompetisi Eropa, menurut MilanNews.it. Oleh karena itu, fokusnya adalah kembali ke performa terbaiknya seperti musim 2023/24 (10 gol), menurut Football-Italia.net. Meski begitu, Milan harus konsisten di Serie A, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, Loftus-Cheek siap jadi senjata lini tengah.
Konteks Skuad: Perombakan dan Transfer
Milan merombak skuad dengan bijak untuk musim 2025/26, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, kedatangan Samuele Ricci (Rp500 miliar/€25 juta), Pervis Estupiñán (Rp380 miliar/€19 juta), dan Luka Modrić (gratis, gaji Rp70 miliar/€3,5 juta) memperkuat tim, menurut Fabrizio Romano. Selain itu, penjualan Theo Hernandez (Rp500 miliar/€25 juta) dan Tijjani Reijnders (Rp1,4 triliun/€70 juta) mendanai transfer, menurut MilanReports.com. Oleh karena itu, Milan mengejar Dusan Vlahovic (Rp600 miliar/€30 juta) dan Ardon Jashari (Rp670 miliar/€33,5 juta), menurut Tuttosport. Meski begitu, anggaran terbatas, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, Loftus-Cheek jadi bagian penting.
Reaksi Fans: Dukungan untuk Loftus-Cheek
Fans Milan antusias dengan wawancara Loftus-Cheek, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, unggahan di X seperti @acmilan_intl memuji optimismenya dan peran Allegri, menurut SempreMilan.com. Selain itu, golnya melawan Liverpool di pramusim meningkatkan harapan, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, fans berharap ia kembali ke performa terbaik, menurut Gazzetta dello Sport. Meski begitu, beberapa menyoroti kebutuhan penyerang baru, menurut Tuttosport. Dengan demikian, Loftus-Cheek mendapat dukungan besar dari Milanisti.
Kesimpulan
Ruben Loftus-Cheek memuji tur pramusim Milan dan pendekatan Allegri yang menciptakan kompetisi sehat. Sebagai contoh, kemenangan atas Liverpool dan dukungan fans memperkuat tim. Selain itu, waktu pemulihan tanpa Liga Champions jadi keuntungan. Oleh karena itu, ia optimis Milan akan bersaing. Meski begitu, transfer dan konsistensi tetap krusial. Dengan demikian, Loftus-Cheek siap jadi kunci di musim 2025/26.