Loftus-Cheek Bersinar, Musim Kebangkitan di Milan

Loftus-Cheek

Fans Milanisti – Ruben Loftus-Cheek memukau dalam kemenangan 2-0 AC Milan atas Bari di Coppa Italia pada 18 Agustus 2025, menunjukkan potensi untuk musim kebangkitan. Pemain Inggris ini menggabungkan kekuatan fisik dan teknik, menjadi pilar lini tengah di bawah asuhan Massimiliano Allegri. Selain itu, performanya di San Siro memicu harapan akan peran besar di Serie A. Oleh karena itu, fans berharap ia mengulang torehan 10 gol musim 2023/24. Meskipun demikian, cedera masa lalu dan minimnya gol jarak jauh tetap jadi tantangan. Dengan demikian, musim 2025/26 bisa menjadi titik balik bagi Loftus-Cheek di Milan.

Performa Mengesankan Lawan Bari

Loftus-Cheek tampil dominan melawan Bari, mengendalikan lini tengah dengan 89% akurasi umpan dan 3 dribel sukses. Selain itu, ia membantu Milan mempertahankan 62% penguasaan bola dalam formasi 3-5-2 Allegri. Oleh karena itu, kekuatan fisiknya, yang digambarkan fans sebagai “traktor”, membuatnya unggul di duel udara dan darat. Meskipun demikian, ia gagal mencetak gol dari dua tembakan jarak jauh. “Loftus adalah mesin saat fit,” tulis seorang pendukung di media sosial. Dengan demikian, performa ini meningkatkan kepercayaan dirinya jelang laga Cremonese pada 24 Agustus.

Bacaan Lainnya

Peran Ideal di Bawah Allegri

Allegri menempatkan Loftus-Cheek sebagai gelandang box-to-box, memanfaatkan kecepatan dan fisiknya untuk “merobek” pertahanan lawan. Selain itu, posisi ini memungkinkannya mendukung Luka Modric dan Ardon Jashari di lini tengah. Oleh karena itu, ia lebih efektif ketimbang saat bermain sebagai trequartista atau false nine di era Stefano Pioli. Meskipun demikian, tembakan jarak jauhnya masih kurang akurat, dengan hanya 1 gol dari luar kotak penalti sejak bergabung pada 2023. Namun, Allegri memuji komitmennya, berkata, “Ruben punya potensi jadi gelandang komplet.” Dengan demikian, taktik Allegri bisa memaksimalkan bakat Loftus-Cheek.

Rekam Jejak dan Tantangan

Loftus-Cheek bergabung dengan Milan dari Chelsea pada Juli 2023 seharga €16 juta, mencetak 10 gol dan 3 assist dalam 44 laga di musim debutnya. Selain itu, musim 2024/25 kurang konsisten akibat cedera lutut, dengan hanya 4 gol dalam 38 laga. Oleh karena itu, menjaga kebugaran menjadi kunci untuk musim 2025/26. Meskipun demikian, ia belum dipanggil timnas Inggris sejak 2018, dan Thomas Tuchel menuntut performa lebih untuk Piala Dunia 2026. Fans optimistis ia bisa mencapai 8-10 gol lagi. Dengan demikian, konsistensi akan menentukan keberhasilannya.

Harapan untuk Musim 2025/26

Musim ini krusial bagi Loftus-Cheek, terutama dengan kedatangan Modric dan Jashari yang memperkuat lini tengah. Selain itu, absennya Rafael Leao (cedera betis) meningkatkan tanggung jawabnya untuk berkontribusi di sepertiga akhir lapangan. Oleh karena itu, Allegri mendorongnya untuk lebih tajam di depan gawang. Meskipun demikian, fans khawatir cedera berulang bisa menghambatnya. “Jika fit, ia tak terhentikan,” tulis seorang Milanisti. Dengan demikian, Loftus-Cheek berpeluang menjadi bintang di musim ketiganya bersama Rossoneri.

Konteks Skuad Milan

Milan telah memperkuat skuad dengan Modric, Ricci, Jashari, dan bek seperti Koni De Winter, tetapi lini depan masih jadi perhatian. Selain itu, Tare mengejar Dusan Vlahovic dan Rasmus Hojlund, dengan negosiasi pinjaman Hojlund (€5-6 juta) sebagai prioritas. Oleh karena itu, Loftus-Cheek bisa menjadi penghubung kunci antara lini tengah dan penyerang seperti Santiago Gimenez. Meskipun demikian, isu Curva Sud dan atmosfer San Siro yang sepi memengaruhi semangat tim. Fans mendesak Tare untuk menambah bek seperti Jakub Kiwior. Dengan demikian, Loftus-Cheek berada di skuad yang ambisius.

Kesimpulan

Ruben Loftus-Cheek memukau melawan Bari, menunjukkan potensi untuk musim kebangkitan di Milan. Allegri memaksimalkan fisik dan tekniknya sebagai gelandang box-to-box. Selain itu, konsistensi dan kebugaran akan menentukan kesuksesannya di musim 2025/26. Oleh karena itu, ia berpeluang mengulang torehan 10 gol jika terhindar dari cedera. Meskipun demikian, tembakan jarak jauh dan panggilan timnas tetap jadi tantangan. Dengan demikian, Loftus-Cheek bisa menjadi kunci ambisi Scudetto dan Liga Champions Milan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *