Lichtsteiner Ungkap Perbedaan Massimiliano Allegri dan Antonio Conte

Stephan Lichtsteiner

Fans Milanisti – Jelang laga panas AC Milan vs Napoli pada Minggu malam, 28 September 2025, di San Siro, eks bek Juventus Stephan Lichtsteiner berbagi pandangan soal perbedaan Massimiliano Allegri dan Antonio Conte. Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, seperti dilansir Football Italia, Lichtsteiner, yang tujuh tahun bermain di bawah keduanya di Juventus, ungkap kesamaan dan perbedaan dua pelatih pemenang ini. Artikel ini merangkum analisisnya dan relevansinya untuk duel Scudetto.

Kesamaan: Obsesi Menang

Lichtsteiner, yang raih tujuh Scudetto beruntun bersama Juventus (tiga di bawah Conte, empat dengan Allegri), bilang keduanya punya “obsesi menang”. “Antonio tunjukkan itu, Max lebih sembunyikan, tapi mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan untuk menang. Secara taktik, mereka sangat siap. Mereka pelajari sepak bola,” katanya. Keduanya punya pendekatan matang: Conte menang Scudetto di musim pertama dengan Napoli, sementara Allegri angkat Milan dari posisi kedelapan musim lalu ke empat kemenangan beruntun musim ini, termasuk 3-0 atas Lecce di Coppa Italia.

Bacaan Lainnya

Perbedaan: Pembangun vs Manajer

Lichtsteiner bedakan gaya mereka: “Conte lebih pembangun, Allegri lebih manajer.” Conte fokus pada detail dan struktur, “bilang apa yang dia mau dan kamu harus lakukan, tak ada diskusi”. Allegri beri “kebebasan lebih di fase menyerang” dan terbuka dialog jika pemain tak yakin. Dalam laga, Conte suka pergantian serupa, sementara Allegri bisa ubah permainan dengan substitusi taktis, bahkan ganti formasi. “Kekuatan Conte adalah persiapan laga, kekuatan Max adalah cara dia baca laga dari bangku,” ujar Lichtsteiner.

Defensif? Keduanya Solid

Soal persepsi Conte lebih defensif, Lichtsteiner bilang itu klise. “Keduanya kaku secara ekstrem. Mereka ingin kebobolan sesedikit mungkin, dan tim mereka selalu punya rasa soliditas.” Ini terbukti: Milan punya pertahanan terbaik Eropa (0,23 xG kebobolan per laga), sementara Napoli, meski krisis cedera (Buongiorno, Rrahmani, Spinazzola, Olivera absen), tak kebobolan di tiga dari empat laga liga. Keduanya bangun tim yang sulit ditembus.

Konteks Duel Milan vs Napoli

Laga ini reuni Allegri dan Conte setelah 12 tahun, sejak Juventus menang 3-2 atas Milan pada Oktober 2013. Milan, dengan Luka Modric, Adrien Rabiot, dan Rafael Leao yang kembali, siap manfaatkan krisis pertahanan Napoli. Conte andalkan Kevin De Bruyne dan Rasmus Hojlund, tapi absennya empat bek jadi tantangan. Lichtsteiner bilang keduanya “bagus dalam segalanya”, jadi laga ini akan ditentukan oleh keputusan taktis dan eksekusi di lapangan.

Lichtsteiner puji Allegri dan Conte sebagai pelatih pemenang. Akankah Allegri manfaatkan kebebasan taktisnya untuk kalahkan Napoli? Bagikan prediksi Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *