Fans Milanisti – AC Milan terus berburu bek kanan baru untuk musim 2025/26, dan direktur olahraga Igli Tare memiliki preferensi jelas: Guéla Doué dari Strasbourg. Sebagai contoh, menurut Il Giornale, Tare lebih memilih Doué ketimbang Marc Pubill dari Almeria karena fleksibilitas dan potensi jangka panjangnya. Selain itu, kepergian Kyle Walker, Alessandro Florenzi, dan rencana penjualan Emerson Royal membuat posisi bek kanan jadi prioritas. Oleh karena itu, Milan telah mengajukan tawaran Rp333 miliar (€18 juta) untuk Doué, meski Strasbourg meminta Rp555 miliar (€30 juta). Meski begitu, Pubill tetap jadi alternatif menarik dengan harga lebih terjangkau, sekitar Rp277,5 miliar (€15 juta). Dengan demikian, fans Milan menanti keputusan Tare untuk memperkuat lini belakang.
Profil Guéla Doué: Bek Serbabisa yang Jadi Incaran
Guéla Doué, bek berusia 22 tahun asal Pantai Gading, tampil impresif bersama Strasbourg di Ligue 1 musim 2024/25. Sebagai contoh, ia bermain dalam 32 laga, mencetak 1 gol dan 2 assist, menunjukkan kemampuan defensif dan kontribusi menyerang. Selain itu, Doué, yang bergabung dari Rennes seharga Rp120,25 miliar (€6,5 juta), bisa bermain sebagai bek kanan atau bek tengah, cocok untuk formasi 4-3-3 atau 3-5-2 Massimiliano Allegri. Oleh karena itu, Tare melihatnya sebagai investasi strategis untuk menggantikan Emerson Royal. Meski begitu, valuasi tinggi Strasbourg membuat negosiasi rumit. Dengan demikian, Doué harus membuktikan diri layak jika bergabung dengan Milan.
Marc Pubill: Alternatif Hemat dengan Potensi Besar
Marc Pubill, bek kanan Almeria berusia 22 tahun, adalah opsi lain yang dipertimbangkan Milan. Sebagai contoh, Pubill, yang jadi starter untuk timnas U-21 Spanyol, tampil solid di LaLiga meski Almeria terdegradasi. Selain itu, harganya lebih terjangkau, sekitar Rp277,5 miliar (€15 juta), menurut Gianluca Di Marzio. Oleh karena itu, Pubill menarik perhatian klub seperti Roma, Barcelona, dan Wolverhampton. Meski begitu, Tare lebih memilih Doué karena fleksibilitas dan keinginan pemain untuk bergabung dengan Milan, seperti dilaporkan Sky Sport Italia. Dengan demikian, Pubill tetap jadi cadangan jika negosiasi untuk Doué gagal.
Konteks Transfer: Milan Perbaiki Lini Belakang
Milan sedang merombak skuad setelah musim 2024/25 tanpa kualifikasi Eropa. Sebagai contoh, penjualan Theo Hernandez (Rp462 miliar/€25 juta) dan Tijjani Reijnders (Rp1,295 triliun/€70 juta) mendanai perekrutan seperti Luka Modric (gratis, gaji Rp64,75 miliar/€3,5 juta), Samuele Ricci (Rp462 miliar/€25 juta), dan upaya untuk Ardon Jashari (Rp703–740 miliar/€38–40 juta). Selain itu, Tare menargetkan bek seperti Giorgio Scalvini (tawaran Rp277,5 miliar/€15 juta plus Malick Thiaw) dan Fran García (Rp370–462 miliar/€20–25 juta). Oleh karena itu, kegagalan merekrut Archie Brown (ke Fenerbahce, Rp148–185 miliar/€8–10 juta) dan Granit Xhaka (ke Neom SC, Rp277,5 miliar/€15 juta) membuat Doué jadi prioritas. Meski begitu, Milan juga mempertimbangkan penjualan Samuel Chukwueze (Rp222–277,5 miliar/€12–15 juta) dalam negosiasi Emerson dengan Betis. Dengan demikian, dana dari penjualan akan krusial untuk mendatangkan Doué.
Preferensi Tare: Mengapa Doué Lebih Diunggulkan?
Tare, yang kini memimpin strategi transfer Milan, lebih memilih Doué karena beberapa alasan. Sebagai contoh, Doué telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Milan kepada pelatih Strasbourg, Liam Rosenior, menurut Sky Sport Italia. Selain itu, fleksibilitasnya memungkinkan Allegri untuk bereksperimen dengan taktik, terutama setelah kepergian Walker dan Florenzi. Oleh karena itu, Milan telah menawarkan Rp333 miliar (€18 juta) setelah tawaran awal Rp277,5 miliar (€15 juta) ditolak. Meski begitu, valuasi Strasbourg sebesar Rp555 miliar (€30 juta) sulit dipenuhi, dan Pubill, yang lebih murah, tetap jadi opsi realistis. Dengan demikian, preferensi Tare akan diuji oleh anggaran klub.
Tantangan dan Harapan untuk Bek Kanan Baru
Pemain yang akhirnya direkrut, baik Doué maupun Pubill, akan menghadapi tantangan besar. Sebagai contoh, mereka harus bersaing dengan Alex Jimenez dan Alexis Saelemaekers, yang bisa bermain sebagai bek kanan meski lebih ofensif. Selain itu, tekanan untuk tampil konsisten di Serie A dan membantu Milan kembali ke Liga Champions akan tinggi. Oleh karena itu, Allegri membutuhkan bek kanan yang siap bermain sebelum tur pramusim ke Asia dan Australia melawan Arsenal, Liverpool, dan Perth Glory. Meski begitu, pengalaman Tare dalam merekrut pemain seperti Sergej Milinkovic-Savic di Lazio memberi harapan. Dengan demikian, kesuksesan transfer ini bergantung pada negosiasi cerdas.
Peran Allegri dan Tare dalam Strategi Transfer
Allegri dan Tare bekerja sama untuk membangun skuad kompetitif. Sebagai contoh, Allegri menegaskan perlunya dua bek sayap baru setelah kepergian Theo dan rencana penjualan Emerson. Selain itu, Tare, yang didukung oleh CEO Giorgio Furlani, ingin menutup kesepakatan untuk Doué sebelum pramusim dimulai pada 4 Agustus. Oleh karena itu, fokus pada Doué menunjukkan pendekatan jangka panjang untuk meremajakan skuad. Meski begitu, kritik terhadap Tare, seperti kegagalan merekrut Brown, membuatnya harus membuktikan diri. Dengan demikian, keberhasilan mendapatkan Doué atau Pubill akan menentukan persepsi terhadap Tare.
Kesimpulan
Igli Tare memprioritaskan Guéla Doué dari Strasbourg ketimbang Marc Pubill dari Almeria untuk memperkuat posisi bek kanan Milan. Sebagai contoh, tawaran Rp333 miliar (€18 juta) telah diajukan, meski Strasbourg meminta Rp555 miliar (€30 juta). Selain itu, Pubill tetap jadi alternatif hemat dengan harga Rp277,5 miliar (€15 juta). Oleh karena itu, Milan harus bergerak cepat untuk mendukung Allegri sebelum pramusim. Meski begitu, anggaran terbatas dan persaingan dari klub lain jadi tantangan. Dengan demikian, fans Milan menantikan apakah Doué atau Pubill akan menjadi solusi untuk lini belakang Rossoneri.
Berita Milan: Berita Transfer Milan