Fans Milanisti – Pasar transfer musim panas 2025 memanaskan ambisi AC Milan untuk memperkuat lini tengah, dengan Granit Xhaka dari Bayer Leverkusen menjadi target utama. Menurut jurnalis Alessandra Gozzini di La Gazzetta dello Sport, kapten timnas Swiss ini terpikat oleh proyek baru Milan dan ingin pindah ke San Siro, meski Bayer Leverkusen menawarkan Liga Champions. Direktur olahraga Igli Tare sedang bekerja keras untuk mewujudkan transfer ini, tetapi harga yang diminta Leverkusen menjadi tantangan. Dengan Massimiliano Allegri di kursi pelatih, Xhaka bisa menjadi kunci untuk membangun kembali Rossoneri.
Ketertarikan Xhaka pada Milan
Granit Xhaka, gelandang berusia 32 tahun, menunjukkan minat kuat untuk bergabung dengan AC Milan. Gozzini melaporkan, “Proyek baru Milan begitu menarik, bahkan pemain sekaliber Xhaka pun terpikat dari jauh: ia ingin meninggalkan Jerman untuk pindah ke San Siro.” Meski Leverkusen menawarkan Liga Champions, Xhaka tertarik pada tantangan baru di Serie A dan blasone Milan. Ia telah memberikan lampu hijau untuk transfer, dengan laporan dari Matteo Moretto dan Fabrizio Romano mengkonfirmasi bahwa Xhaka sedang mendorong Leverkusen untuk melepasnya.
Xhaka, yang kontraknya berlaku hingga 2028, memiliki pengalaman luas: tujuh musim di Arsenal, gelar Bundesliga bersama Leverkusen, dan 130 caps untuk Swiss. Dengan akurasi passing 89,7% dan 1,5 umpan kunci per laga di Bundesliga musim lalu, ia menawarkan kepemimpinan dan stabilitas yang dibutuhkan Milan pasca-kepergian Tijjani Reijnders ke Manchester City.
Peran Tare dalam Negosiasi
Igli Tare, direktur olahraga Milan, memimpin upaya untuk mengamankan Xhaka. Menurut Sportitalia, Tare telah melakukan perjalanan ke Jerman untuk bernegosiasi dengan Leverkusen dan agen Xhaka. Milan menawarkan €10-12 juta plus bonus, tetapi Leverkusen meminta setidaknya €15-20 juta, mempertimbangkan usia Xhaka (akan berusia 33 pada September 2025) dan kehilangan pemain kunci seperti Tah, Frimpong, dan Wirtz.
Tare juga mempertimbangkan Javi Guerra dari Valencia sebagai tambahan untuk lini tengah, menunjukkan rencana untuk menggabungkan pengalaman Xhaka dengan talenta muda. Namun, laporan dari Sky DE menyebutkan bahwa Leverkusen enggan melepas Xhaka, membuat negosiasi semakin rumit.
Peran Xhaka dalam Visi Allegri
Allegri, yang dikenal dengan formasi 4-3-3, melihat Xhaka sebagai pengatur tempo di lini tengah, mirip peran Andrea Pirlo di masa lalu. Xhaka akan bermain bersama Youssouf Fofana sebagai gelandang bertahan dan Guerra atau Adrien Rabiot sebagai mezzala. Komentator X menyebut Xhaka sebagai “pilihan ideal untuk Allegri” karena kepemimpinan dan kemampuan membaca permainan. Dengan Luka Modric juga dalam radar, Milan ingin membangun lini tengah berpengalaman untuk bersaing di Serie A dan kembali ke Liga Champions.
Xhaka sendiri menyatakan keterbukaan untuk petualangan baru. Dari Meksiko, bersama timnas Swiss, ia berkata, “Saya sudah mengalami revolusi skuad di Arsenal pada 2019. Sekarang, dengan kepergian pemain kunci di Leverkusen, saya pikir ini saat yang tepat untuk mencoba liga baru.”
Tantangan Transfer
Harga yang diminta Leverkusen adalah kendala utama. Milan, yang harus menyeimbangkan anggaran setelah menolak tawaran €20 juta untuk Guerra, berhati-hati dengan investasi pada pemain berusia 33 tahun tanpa nilai jual kembali. Penjualan Yunus Musah ke Napoli, yang diharapkan menghasilkan €25 juta, bisa membantu mendanai transfer ini. Selain itu, minat dari Galatasaray menambah tekanan pada Milan untuk bergerak cepat.
Beberapa penggemar di X menyuarakan kekhawatiran tentang usia Xhaka, dengan De Vecchi menyatakan, “Xhaka bagus, tapi saya harapkan Tare membawa nama yang lebih mengejutkan.” Namun, lainnya optimis, menyebut Xhaka sebagai “pemimpin yang dibutuhkan Milan.”
Reaksi Penggemar
Diskusi di X menunjukkan antusiasme dan skeptisisme. Seorang pengguna menulis, “Xhaka di Milan? Sempurna untuk Allegri, tapi €20 juta terlalu mahal untuk usianya.” Yang lain memuji, “Xhaka dan Modric di lini tengah? Milan serius ingin scudetto!” Sentimen ini mencerminkan harapan besar, tetapi juga kebutuhan akan kesepakatan yang masuk akal secara finansial.
Kesimpulan
Granit Xhaka menunjukkan ketertarikan kuat untuk bergabung dengan AC Milan, terpikat oleh proyek Allegri dan Tare. Meski Leverkusen menawarkan Liga Champions, Xhaka ingin menjajal Serie A. Negosiasi Tare dengan Leverkusen akan krusial, dengan harga menjadi faktor penentu. Jika berhasil, Xhaka bisa menjadi pilar lini tengah Milan, membawa pengalaman dan kepemimpinan. Musim panas 2025 akan menentukan apakah Rossoneri mampu mewujudkan transfer ini untuk memperkuat ambisi mereka di Serie A dan Eropa.
Info Lainnya: Berita Transfer Milan