Fans Milanisti – Samuele Ricci tampil mengesankan pada debutnya bersama AC Milan dalam kekalahan 1-0 melawan Arsenal di laga pramusim di Singapura, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, gelandang berusia 23 tahun ini menunjukkan kemampuan sebagai metronom lini tengah dengan distribusi bola yang rapi, meski timnya kalah akibat gol Bukayo Saka. Selain itu, Massimiliano Allegri memuji Ricci sebagai pengatur tempo, meski ia belum menciptakan peluang besar. Oleh karena itu, penampilan ini memberi harapan bagi fans Milan. Meski begitu, Ricci perlu waktu untuk beradaptasi dengan taktik Allegri dan membentuk chemistry dengan Luka Modric dan Youssouf Fofana. Dengan demikian, debutnya menandakan potensi besar untuk musim 2025/26.
Debut Ricci: Metronom di Lini Tengah
Ricci, yang dibeli dari Torino seharga Rp462 miliar (€25 juta), tampil sebagai gelandang tengah dalam formasi 3-5-2 Allegri melawan Arsenal, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ia menjalankan tugas sebagai regista, mengatur tempo permainan dengan umpan-umpan akurat, meski lebih banyak ke samping dan belakang, menurut MilanNews.it. Selain itu, ia mendapat nilai 6,5 karena distribusi bola yang rapi dan kerja keras dalam bertahan, menurut La Gazzetta dello Sport. Oleh karena itu, Ricci menunjukkan potensi sebagai pengganti Tijjani Reijnders, yang dijual seharga Rp1,295 triliun (€70 juta), menurut Football-Italia.net. Meski begitu, ia belum menunjukkan umpan progresif atau kreativitas yang signifikan, menurut MilanReports.com. Dengan demikian, debutnya solid, tetapi ada ruang untuk perbaikan.
Peran Ricci: Fondasi Lini Tengah Allegri
Allegri menempatkan Ricci sebagai pengatur irama di lini tengah, mirip peran Andrea Pirlo di masa lalu, menurut Tuttosport. Sebagai contoh, ia bertugas menjaga keseimbangan antara pertahanan dan serangan, memungkinkan pemain seperti Rafael Leao untuk fokus menyerang, menurut Sky Sport Italia. Selain itu, pengalamannya di Serie A bersama Torino (103 laga, 2 gol, 7 assist) membuatnya cepat beradaptasi, menurut Transfermarkt. Oleh karena itu, Ricci dianggap cocok untuk taktik Allegri yang mengutamakan pertahanan solid dan penguasaan bola, seperti terlihat dalam laga melawan Arsenal, menurut SempreMilan.com. Meski begitu, ia perlu meningkatkan umpan ke depan untuk melengkapi Luka Modric (gaji Rp64,75 miliar/€3,5 juta) dan Fofana, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, Ricci bisa jadi tulang punggung lini tengah.
Konteks Laga: Milan Kalah, tapi Ada Harapan
Milan kalah 1-0 dari Arsenal, tetapi menang 6-5 di adu penalti berkat tiga penyelamatan Lorenzo Torriani, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, formasi 3-5-2 Allegri menunjukkan pertahanan kompak, dengan Fikayo Tomori (nilai 6,5) dan Strahinja Pavlovic (nilai 6) tampil solid, meski Davide Bartesaghi (nilai 5) kewalahan menghadapi Saka, menurut MilanReports.com. Selain itu, absensi Modric, Mike Maignan, Santiago Gimenez (Rp832,5 miliar/€45 juta), Fofana, dan Alex Jimenez membatasi opsi, menurut MilanNews.it. Oleh karena itu, performa Ricci dan Torriani jadi sorotan positif. Meski begitu, Yunus Musah (nilai 5) dan Christian Pulisic (nilai 5,5) tampil di bawah ekspektasi, menurut La Gazzetta dello Sport. Dengan demikian, laga ini menunjukkan fondasi taktik, tetapi lini tengah dan serangan perlu perbaikan.
Transfer Milan: Kebutuhan Gelandang dan Striker
Milan sedang mengejar gelandang seperti Javi Guerra (Rp462,5 miliar/€25 juta) setelah saga Ardon Jashari terhenti karena harga Rp647,5 miliar (€35 juta), menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, Ricci diharapkan membentuk trio lini tengah dengan Modric dan Fofana, tetapi performa buruk Musah memicu spekulasi penjualannya, menurut Calciomercato.com. Selain itu, Milan mengejar striker seperti Dusan Vlahovic (Rp185 miliar/€10 juta, gaji Rp111 miliar/€6 juta), Federico Chiesa (Rp462,5–555 miliar/€25–30 juta), dan Ermedin Demirović (Rp370–462,5 miliar/€20–25 juta), menurut TheHardTackle.com. Oleh karena itu, dana dari penjualan Theo Hernandez (Rp462 miliar/€25 juta), Reijnders, Lorenzo Colombo (pinjaman, opsi beli Rp185 miliar/€10 juta), dan Tommaso Pobega (Rp148 miliar/€8 juta) membantu keuangan, menurut Football-Italia.net. Meski begitu, krisis bek sayap, dengan Emerson Royal menuju Besiktas (pinjaman, opsi beli Rp185 miliar/€10 juta), tetap jadi tantangan, menurut Fabrizio Romano. Dengan demikian, Ricci adalah langkah awal untuk memperkuat lini tengah.
Tur Pramusim: Ujian Berikutnya
Milan melanjutkan tur pramusim dengan jadwal:
- 26 Juli: AC Milan vs. Liverpool (Hong Kong)
- 31 Juli: Perth Glory vs. AC Milan (Australia)
- 9 Agustus: Leeds United vs. AC Milan (London)
- 10 Agustus: Chelsea vs. AC Milan (London)
Sebagai contoh, laga melawan Liverpool akan menguji kemampuan Ricci dalam mengatur tempo melawan tim kuat, menurut ALeagues.com.au. Selain itu, kembalinya Modric, Maignan, Fofana, dan Jimenez diharapkan meningkatkan performa, menurut MilanNews.it. Oleh karena itu, Milan perlu memperbaiki kreativitas serangan, terutama dengan Leao sebagai ujung tombak, menurut Tuttosport. Meski begitu, penampilan Ricci dan Torriani memberi optimisme untuk Coppa Italia melawan Bari pada 17 Agustus, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, tur ini penting untuk membentuk identitas tim.
Reaksi Fans: Harapan dan Kritik
Beberapa fans memuji debut Ricci sebagai fondasi lini tengah, tetapi sebagian lain menganggapnya terlalu biasa karena minim umpan progresif, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ada yang membandingkannya dengan Tommaso Pobega, yang dianggap bisa memainkan peran serupa, menurut MilanReports.com. Selain itu, fans berharap Ricci bisa meniru kesuksesan Sandro Tonali setelah adaptasi, menurut Sky Sport Italia. Oleh karena itu, debutnya dinilai positif, tetapi ia perlu menambah dimensi serangan. Meski begitu, kehadirannya dianggap langkah tepat untuk menggantikan Reijnders, menurut Football-Italia.net. Dengan demikian, Ricci punya potensi besar jika terus berkembang.
Kesimpulan
Samuele Ricci tampil mengesankan pada debutnya melawan Arsenal, menjadi metronom lini tengah dengan distribusi bola rapi. Sebagai contoh, ia menunjukkan potensi sebagai regista dalam taktik Allegri, meski perlu meningkatkan umpan progresif. Selain itu, performanya memberi harapan di tengah absensi pemain kunci seperti Modric dan Maignan. Oleh karena itu, Milan membutuhkan tambahan gelandang seperti Guerra untuk melengkapi Ricci. Meski begitu, lini tengah dan serangan masih perlu penyempurnaan. Dengan demikian, fans Milan optimistis Ricci akan jadi pilar penting di musim 2025/26.