Senin malam 5 Mei 2025, Stadio Luigi Ferraris di Marassi menjadi saksi pertarungan sengit antara Genoa vs AC Milan dalam lanjutan Serie A giornata 35. Di tengah guyuran hujan yang membuat lapangan licin, AC Milan berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan dramatis 2-1 atas tuan rumah Genoa. Dua gol dalam waktu kurang dari dua menit di babak kedua menjadi penentu kemenangan Rossoneri, menjaga asa tipis mereka untuk merangsek ke zona Eropa musim depan. Pertandingan ini tidak hanya menampilkan intensitas tinggi, tetapi juga momen-momen krusial yang menggambarkan karakter dan mentalitas tim asuhan Sergio Conceição.
Rafael Leão merayakan gol penyeimbangnya di menit ke-76, memicu comeback AC Milan di Marassi.
Jalannya Pertandingan: Babak Pertama Penuh Tantangan
Hujan deras yang mengguyur Genoa sejak kick-off membuat kedua tim kesulitan mengembangkan permainan. Lapangan yang basah memaksa pemain lebih berhati-hati, dengan banyak duel fisik terjadi di lini tengah. Genoa, yang tampil di depan pendukungnya, langsung mengambil inisiatif menyerang. Pada menit ke-7, Brooke Norton-Cuffy nyaris membuka keunggulan tuan rumah, tetapi tembakannya dimentahkan oleh penyelamatan gemilang Mike Maignan. Kiper asal Prancis ini kembali menjadi pahlawan di menit ke-22, menggagalkan peluang berbahaya lainnya dari Genoa, memastikan skor tetap 0-0.
AC Milan yang tampil dengan formasi 3-4-3, tampak kesulitan menemukan ritme di awal laga. Pilihan Conceição untuk menempatkan Rafael Leão di bangku cadangan sempat mengejutkan, dengan Luka Jović diberi kepercayaan sebagai ujung tombak. Namun, cedera Youssouf Fofana di menit ke-28 memaksa Leão masuk lebih cepat dari rencana, menggantikan gelandang Prancis tersebut. Kehadiran Leão perlahan mengubah dinamika permainan Milan, meski Genoa tetap mendominasi penguasaan bola di babak pertama.
Menjelang akhir babak pertama, Milan mulai menemukan celah. Christian Pulisic mendapat peluang emas di menit ke-41 setelah memanfaatkan umpan terobosan, tetapi tembakannya dari jarak dekat berhasil diblok kiper Genoa, Nicola Leali, dengan refleks luar biasa. Skor kacamata bertahan hingga turun minum, dengan Genoa unggul dalam agresivitas, sementara Milan bergantung pada ketangguhan Maignan di bawah mistar.
Babak Kedua: Kebangkitan Rossoneri
Memasuki babak kedua, Genoa berhasil memecah kebuntuan di menit ke-62. Vitinha, yang baru masuk satu menit sebelumnya, memanfaatkan umpan silang akurat untuk melepaskan tendangan voli keras yang tak mampu dihalau Maignan. Gol ini memanaskan suasana di Marassi, dengan publik tuan rumah berharap kemenangan atas raksasa Serie A.
Namun, AC Milan menunjukkan mentalitas juara dengan respons kilat. Conceição melakukan pergantian taktis di menit ke-70, memasukkan Santiago Giménez dan João Félix untuk menggantikan Jović dan Álex Jiménez. Keputusan ini terbukti jitu ketika Giménez, pemain internasional Meksiko, mengirimkan umpan rendah dari sisi kiri di menit ke-76. Umpan tersebut menemui Leão yang tak terkawal di kotak penalti. Tembakan Leão mengenai tubuh Norton-Cuffy, membuat bola berbelok dan mengecoh Leali untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Hanya berselang kurang dari dua menit, Milan membalikkan keadaan. Leão kembali menjadi aktor utama, kali ini dengan pergerakan individu brilian di sisi kiri. Umpan silangnya ke kotak penalti berusaha dihalau Morten Frendrup, tetapi malah berujung gol bunuh diri. Bola yang disentuh Frendrup bersarang di gawang sendiri, membuat skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Milan. Publik Marassi terdiam, sementara para pemain Milan merayakan comeback kilat yang mengubah nasib pertandingan.
Dominasi Leão dan Ketangguhan Milan
Rafael Leão menjadi bintang malam itu, tidak hanya karena golnya, tetapi juga dampaknya sejak masuk dari bangku cadangan. Dengan dua tembakan tepat sasaran dan 12 umpan akurat, ia menjadi ancaman konstan bagi pertahanan Genoa yang kesulitan menahannya. Dalam wawancara pasca-pertandingan dengan DAZN, Leão menyebut perubahan formasi menjadi 3-4-3 membuat Milan lebih kompak, memungkinkan mereka memanfaatkan ruang di sisi sayap dengan lebih baik.
Genoa berusaha bangkit setelah kebobolan, tetapi peluang mereka kerap kandas di tangan Maignan atau lini belakang Milan yang tampil disiplin. Theo Hernandez, yang dinobatkan sebagai Man of the Match oleh Flashscore, tampil luar biasa baik dalam bertahan maupun membantu serangan. Milan kemudian memperkuat lini tengah dengan memasukkan Yunus Musah dan Kyle Walker di menit ke-79, memastikan keunggulan mereka terjaga hingga peluit akhir.
Dampak dan Catatan Penting
Kemenangan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi Milan di laga tandang, sebuah capaian yang belum mereka raih sejak Maret 2024. Rossoneri kini mengoleksi 54 poin, masih tertinggal enam poin dari zona tujuh besar dengan tiga laga tersisa. Meski peluang ke Eropa melalui liga semakin tipis, kemenangan ini memberikan suntikan moral jelang final Coppa Italia melawan Bologna pekan depan.
Bagi Genoa, kekalahan ini menjadi yang ketiga beruntun, merusak harapan mereka untuk finish di paruh atas klasemen setelah absen selama satu dekade. Meski demikian, performa mereka di babak pertama menunjukkan bahwa tim asuhan Vieira tetap menjadi lawan yang sulit, terutama di kandang.
Sorotan Pemain dan Transfer
Selain Leão, perhatian juga tertuju pada Morten Frendrup, gelandang Genoa yang menjadi incaran Milan untuk bursa transfer musim panas. Meski mencetak gol bunuh diri, Frendrup tampil solid di lini tengah, dan laga ini menjadi “ujian terakhir” bagi Milan untuk mengevaluasi potensinya. Dengan banderol sekitar €20 juta, Milan harus bersaing dengan Brentford dan klub lain seperti Juventus serta Liverpool untuk mengamankan tanda tangannya.
Sementara itu, Santiago Giménez kembali menunjukkan nilai pentingnya sebagai supersub dengan assist krusial. Pelatih Conceição memuji kontribusi sang striker, yang tampaknya mulai menemukan kembali sentuhannya setelah paceklik gol.