Ayah Gimenez: Santi Gimenez Bahagia di Milan

Santiago Gimenez

Fans Milanisti – Santiago Gimenez penyerang baru AC Milan, mendapat sorotan dari ayahnya, Christian Gimenez, yang mengungkapkan kebahagiaan anaknya bergabung dengan klub besar ini. Dalam wawancara, Christian menyebut Santiago mengidolakan Zlatan Ibrahimovic, Ronaldinho, Kakà, dan Filippo Inzaghi sejak kecil. Sebagai contoh, Ibrahimovic berperan besar dalam transfer Santiago dari Feyenoord, meyakinkan sang pemain untuk bergabung dengan investasi Rp555 miliar. Selain itu, Christian memuji pelatih Sergio Conceicao sebagai sosok ideal untuk memoles bakat anaknya. Oleh karena itu, Milan di bawah Massimiliano Allegri dan Igli Tare sedang membangun skuad kuat untuk musim 2025/26. Meski begitu, Santiago harus cepat beradaptasi dengan tekanan Serie A. Dengan demikian, langkah awalnya di Milan menjanjikan harapan besar bagi fans.

Kebahagiaan Santiago di AC Milan

Christian Gimenez berbagi rasa bangga atas kepindahan anaknya ke Milan pada Januari 2025. Santiago, yang menandatangani kontrak hingga 2029, langsung tampil impresif dengan mencetak gol di laga debut Serie A melawan Empoli dan assist di Coppa Italia melawan Roma. Sebagai contoh, ayahnya menyebut Santiago “penuh dedikasi dan profesional,” menikmati kerja sama dengan rekan seperti Rafael Leao dan Christian Pulisic. Selain itu, Christian menyoroti peran Ibrahimovic, yang secara pribadi menghubungi Santiago untuk meyakinkannya bergabung. Oleh karena itu, kehadiran di klub sebesar Milan membuat Santiago termotivasi. Meski begitu, masa adaptasinya sempat sulit dengan dua bulan tanpa gol hingga akhirnya mencetak gol krusial melawan Venezia. Dengan demikian, Santiago mulai menunjukkan potensinya sebagai penyerang utama.

Bacaan Lainnya

Peran Kunci Zlatan Ibrahimovic

Ibrahimovic, sebagai penasihat senior Milan, menjadi tokoh sentral dalam transfer Santiago. Sebagai contoh, ia menghubungi Santiago via telepon untuk meyakinkan bahwa Milan adalah langkah tepat, menegaskan keyakinannya pada potensi sang pemain. Christian menyebut Ibrahimovic “paling bersikeras” untuk membawa Santiago, bahkan sejak bursa musim panas gagal. Selain itu, Ibrahimovic memuji Santiago sebagai “pembunuh di kotak penalti” yang mirip Francesco Camarda dalam hal naluri mencetak gol. Oleh karena itu, investasi besar Rp555 miliar (€30 juta) untuk Santiago menunjukkan kepercayaan klub. Meski begitu, Ibrahimovic menekankan tanggung jawab klub untuk membantu Santiago beradaptasi di Italia. Dengan demikian, peran Zlatan tidak hanya strategis tetapi juga personal dalam mendukung Santiago.

Idola Santiago: Legenda Rossoneri

Christian mengungkapkan bahwa Santiago tumbuh dengan mengidolakan empat legenda Milan: Zlatan Ibrahimovic, Ronaldinho, Kakà, dan Filippo Inzaghi. Sebagai contoh, keempatnya menginspirasi Santiago sejak kecil, terutama gaya menyerang Ibrahimovic dan naluri gol Inzaghi. Selain itu, kepindahan ke Milan terasa istimewa karena Santiago kini bermain untuk klub yang ia kagumi. Oleh karena itu, ia termotivasi untuk menorehkan prestasi seperti idolanya. Meski begitu, Christian menekankan bahwa Santiago tetap fokus pada permainan, tidak terpengaruh rumor pasar. Dengan demikian, koneksi emosional ini memperkuat komitmen Santiago untuk sukses di Milan.

Sergio Conceicao: Pelatih Ideal untuk Santiago

Christian yakin Sergio Conceicao, pelatih Milan hingga akhir musim 2024/25, adalah sosok tepat untuk anaknya. Sebagai contoh, Conceicao dikenal “menuntut” dan mendorong disiplin, yang cocok dengan etos kerja Santiago. Selain itu, formasi 4-2-3-1 Conceicao memungkinkan Santiago bersinar sebagai ujung tombak, didukung Leao, Pulisic, dan Joao Felix. Oleh karena itu, Christian merasa Santiago berada di lingkungan ideal untuk berkembang. Meski begitu, pergantian pelatih ke Allegri untuk musim 2025/26 menimbulkan pertanyaan tentang adaptasi taktik. Dengan demikian, kemampuan Santiago menyesuaikan diri dengan visi Allegri akan krusial.

Konteks Skuad Milan 2025/26

Di bawah Allegri dan Tare, Milan sedang merombak skuad untuk musim baru. Sebagai contoh, dana dari penjualan Tijjani Reijnders (Rp1,3 triliun), Malick Thiaw (Rp462 miliar), dan Theo Hernandez (Rp555 miliar) mendanai transfer Samuele Ricci (Rp453 miliar), Ardon Jashari (tawaran Rp703 miliar), dan Mateo Retegui (Rp925 miliar). Selain itu, Yacine Adli ke Milan Futuro, Ismael Bennacer menuju Marseille, serta Noah Okafor dan Alvaro Morata dijual untuk hemat gaji Rp592 miliar. Oleh karena itu, Tare fokus pada Italianisasi dengan Ricci dan potensi Giovanni Leoni (Rp277 miliar). Meski begitu, kegagalan mendapatkan Maxim De Cuyper sebagai pengganti Theo menunjukkan tantangan transfer. Dengan demikian, Santiago diharapkan jadi pilar serangan bersama Leao di pramusim Milanello mulai 7 Juli.

Tantangan dan Harapan untuk Santiago

Santiago, yang mencetak lebih dari 60 gol untuk Feyenoord, menghadapi tekanan besar di Milan. Sebagai contoh, setelah start apik dengan tiga gol di awal, ia alami paceklik selama dua bulan sebelum bangkit melawan Venezia. Selain itu, Allegri, yang kini melatih, mengandalkan Santiago sebagai ujung tombak dalam formasi 4-3-3, didukung lini tengah Ricci, Modric, dan Jashari. Oleh karena itu, ia harus konsisten untuk penuhi ekspektasi fans dan Ibrahimovic. Meski begitu, adaptasi ke Serie A dan tekanan sebagai “investasi besar” bisa jadi hambatan. Dengan demikian, pramusim akan jadi ujian untuk membuktikan Santiago layak jadi penerus legenda Milan.

Kesimpulan

Christian Gimenez mengungkapkan kebahagiaan Santiago di Milan, terinspirasi oleh idola seperti Ibrahimovic dan dipoles Conceicao. Sebagai contoh, peran Zlatan dalam transfer dan keyakinannya pada Santiago menambah motivasi. Selain itu, Milan sedang membangun skuad kompetitif dengan dana penjualan besar. Meski begitu, Santiago harus cepat beradaptasi dengan taktik Allegri dan tekanan Serie A. Dengan demikian, perjalanan Santiago di Milan akan menentukan apakah ia bisa mengikuti jejak idolanya.

Berita Milan: Berita Terbaru Milan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *