Apa yang Modric Katakan ke Allegri soal Perubahan Posisi

Luka Modric

Fans Milanisti – Luka Modric, rekrutan besar AC Milan musim panas 2025, meminta perubahan posisi dari rencana awal pelatih Massimiliano Allegri. Selain itu, Modric lebih suka bermain sebagai regista daripada mezzala, seperti yang diungkapkan Tuttosport. Oleh karena itu, Allegri setujui perubahan ini untuk manfaatkan visi dan kemampuan passing Modric. Meskipun demikian, keputusan ini picu perdebatan di kalangan fans. “Modric tahu posisi terbaiknya!” ujar seorang pengamat. Dengan demikian, Milan harapkan Modric pimpin lini tengah dengan pengalamannya.

Permintaan Modric ke Allegri

Modric, yang bergabung dari Real Madrid secara gratis, awalnya direncanakan sebagai mezzala (gelandang box-to-box) dalam formasi 4-3-3 atau 3-5-2. Selain itu, ia langsung menyampaikan ke Allegri bahwa ia lebih nyaman sebagai regista (deep-lying playmaker) untuk mengatur tempo permainan. Oleh karena itu, Allegri setujui perubahan ini, melihat kemampuan Modric dalam mengatur alur bola dan pengalamannya sebagai pemenang Ballon d’Or 2018. Meskipun demikian, keputusan ini menuai kritik karena Modric jarang bermain sebagai regista sebelumnya. “Posisi ini maksimalkan visinya,” kata seorang jurnalis. Dengan demikian, Modric kini jadi pusat lini tengah Milan.web:0,2,13⁊

Bacaan Lainnya

Alasan Perubahan Posisi

Allegri yakin posisi regista cocok untuk Modric, yang berusia 40 tahun, karena mengurangi beban fisik dibandingkan peran mezzala. Selain itu, Modric hanya bermain sebagai gelandang bertahan dalam 26 dari 856 laga kariernya, menunjukkan preferensinya untuk posisi lebih menyerang atau sentral. Oleh karena itu, sebagai regista, ia bisa fokus pada passing akurat dan visi permainan, didukung gelandang fisik seperti Adrien Rabiot dan Youssouf Fofana. Meskipun demikian, fans khawatir Modric kekurangan stamina untuk Serie A. “Dia tetap kelas dunia,” ujar seorang pendukung. Dengan demikian, Allegri optimalkan pengalaman Modric untuk tingkatkan tim.web:0,2,13⁊post:6,7⁊

Dampak pada Taktik Milan

Perubahan posisi Modric memengaruhi formasi Milan. Selain itu, Allegri beralih dari 3-5-2 ke 3-4-2-1, dengan Modric dan Rabiot sebagai double pivot di lini tengah. Oleh karena itu, ini memungkinkan Christian Pulisic dan Christopher Nkunku bermain di belakang Rafael Leao sebagai penyerang. Meskipun demikian, absennya Ardon Jashari (cedera fibula hingga November 2025) buat Samuele Ricci bersaing untuk tempat utama. “Modric di regista ubah dinamika tim,” kata seorang analis. Dengan demikian, Milan harapkan keseimbangan antara kreativitas dan kekuatan fisik.web:0,4,7,17⁊post:5⁊

Reaksi Fans dan Media

Fans Milan terbagi soal keputusan ini. Selain itu, postingan di X menunjukkan kritik, seperti “Modric sebagai regista 100% salah Allegri” (@statutos__), dan saran agar Ricci main lebih dalam dengan Modric lebih maju (@Adlinismo_). Oleh karena itu, media seperti La Gazzetta dello Sport sebut Modric sebagai “pengecualian yang buktikan aturan,” tapi fans khawatir ia terisolasi jika duetnya kurang kreatif. Meskipun demikian, performa Modric di laga melawan Lecce (assist, MVP) redam kritik. “Dia masih ajaib!” tulis seorang fans. Dengan demikian, antusiasme tetap tinggi untuk peran barunya.web:0,2,5,6⁊post:0,6,7⁊

Kesimpulan

Modric tolak peran mezzala dan pilih jadi regista, memengaruhi taktik Allegri di Milan. Selain itu, keputusan ini manfaatkan visinya, meski picu debat soal stamina. Oleh karena itu, Allegri sesuaikan formasi untuk akomodasi Modric sebagai pusat lini tengah. Meskipun demikian, fans harapkan Ricci dan Rabiot dukung perannya. “Modric bakal pimpin Milan!” kata seorang jurnalis. Dengan demikian, Rossoneri nantikan magis Modric untuk kejar target Liga Champions.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *