Fans Milanisti – Christian Pulisic tampil luar biasa sebagai ujung tombak AC Milan di musim 2025-26, mencuri perhatian dengan performa gemilang di Serie A. Dipuji Luka Modrić sebagai “pemain hebat dengan potensi besar” dalam wawancara Goal.com, Pulisic pimpin daftar top skor liga dan jadi kunci kemenangan Milan, termasuk 2-1 atas Napoli. Dengan laga krusial lawan Juventus menanti, berikut analisis mendalam statistik Pulisic dan pengaruhnya bagi Rossoneri.
Statistik Unggulan Pulisic
Hingga 5 Oktober 2025, Pulisic tunjukkan efisiensi luar biasa dalam 5 penampilan Serie A:
-
Laga Dimainkan: 5 (3 starter, 2 cadangan)
-
Menit Bermain: ~250 menit
-
Gol: 4 (teratas di Serie A, sejajar Nico Paz)
-
Assist: 2 (teratas untuk keterlibatan gol)
-
Kontribusi Gol: 6 (1,44 gol + 0,72 assist per 90 menit, persentil 99)
-
Expected Goals (xG): 3,01 (1,08 per 90 menit)
-
Expected Assists (xA): 1,74 (0,62 per 90 menit)
-
Tembakan: 7 (6 tepat sasaran)
-
Peluang Besar Diciptakan: 2
-
Sentuhan Bola: 169 total, rata-rata 21 di kotak penalti lawan per laga
-
Akurasi Umpan: >90% di setengah lapangan sendiri, 77% di setengah lawan
-
Sense of Space: 73 (kemampuan menemukan ruang)
Selain itu, ia cetak 2 gol dalam 2 laga Coppa Italia, termasuk kemenangan 3-0 atas Lecce.
Performa di Laga Besar
Pulisic bukti dirinya pemain kunci di laga besar. Dalam kemenangan 2-1 atas Napoli (28 September 2025), ia:
-
Assist: Umpan silang akurat untuk gol pembuka Alexis Saelemaekers di menit ke-3.
-
Gol: Tembakan di menit 31, meski terdefleksi Juan Jesus, gandakan keunggulan.
-
Kepemimpinan: Meski diganti usai kartu merah Pervis Estupinan, ia dorong fans San Siro dukung tim, bantu tahan tekanan Napoli.
Performa ini akhiri rekor 16 laga tak kalah Napoli dan bawa Milan puncaki klasemen bersama Napoli dan Roma. Efisiensinya luar biasa: 4 gol dari 7 tembakan (6 tepat sasaran) dan xG 3,01 tunjukkan ia maksimalkan peluang.
Adaptasi di Sistem Allegri
Di bawah Massimiliano Allegri, Milan beralih ke formasi 3-5-2, ubah Pulisic dari winger jadi striker penuh waktu bersama Santiago Gimenez. Sentuhan bolanya rendah (rata-rata 34 per laga), tapi 21 di kotak penalti lawan per laga tunjukkan ia fokus di area berbahaya. Gaya Allegri—hisap tekanan, balas dengan counter-attack—cocok dengan kecepatan dan insting Pulisic. Lawan Napoli, ia lari dari setengah lapangan sendiri untuk assist Saelemaekers, tunjukkan visi dan “Sense of Space” (skor 73).
Dibandingkan musim 2024-25 (11 gol, 9 assist dalam 34 laga), Pulisic kini lebih klinis: 1 gol setiap ~62,5 menit vs. ~204 menit musim lalu. Sejak debut Serie A 2023-24, ia terlibat 46 gol (27 gol, 19 assist), ungguli Lautaro Martinez (45).
Area Perbaikan
-
Menit Bermain: Hanya 3 start karena masalah kebugaran kecil sebelum lawan Napoli. Meningkatkan menit akan tingkatkan dampaknya, terutama lawan Juventus.
-
Kontribusi Bertahan: Meski fokus menyerang, Allegri nilai keseimbangan. Penggantiannya lawan Napoli untuk perkuat pertahanan tunjukkan ia bisa tingkatkan work rate bertahan, seperti dikritik pada Rafael Leao.
-
Konsistensi Lintas Kompetisi: Gol di Coppa Italia bagus, tapi mempertahankan performa liga di laga besar seperti Juventus krusial.
Dampak dan Konteks
Pulisic jadi talisman Milan, didukung Modrić dan Adrien Rabiot di lini tengah, serta Youssouf Fofana dan Strahinja Pavlovic. Milan punya pertahanan terbaik Eropa (0,23 xG kebobolan per laga), dan atmosfer San Siro, seperti dipuji Leao, tambah semangat. Kemenangan kelima beruntun, termasuk atas Napoli, buktikan transformasi Allegri. Fans seperti Savio bilang: “Pulisic luar biasa. Mari lihat di laga besar ini!” Dengan laga Juventus menanti, Pulisic bisa manfaatkan ruang lawan Dusan Vlahovic untuk ciptakan peluang.
Perbandingan dengan Pesaing
Dibandingkan Nico Paz, Marcus Thuram, dan Kevin De Bruyne, Pulisic unggul dengan 2,16 kontribusi gol per 90 menit. Efisiensinya lampaui De Bruyne, yang cetak penalti tapi tak selamatkan Napoli. Jika terus seperti ini, ia kandidat kuat Sepatu Emas Serie A.
Kesimpulan: Christian Pulisic, dengan 4 gol dan 2 assist dalam 5 laga, jadi tulang punggung serangan Milan. Pujian Modrić sebagai “pemain hebat” didukung statistik elit dan performa di laga besar. Menghadapi Juventus, ia bisa jadi penentu untuk pertahankan posisi puncak. Dengan Leao dan Nkunku saingi posisinya, Pulisic harus pertahankan konsistensi untuk wujudkan ambisi Scudetto Milan.
Akankah Pulisic lanjutkan performa gemilang lawan Juventus? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti kabar terbaru AC Milan!