Allegri Ubah Wajah Milan: Taktik Kompak dan Semangat Baru

AC Milan

Fans Milanisti – AC Milan tampil lebih kompak dan penuh semangat di pramusim, berkat pendekatan taktik Massimiliano Allegri, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, formasi tiga bek dan sikap pemain yang rela berkorban membuat tim lebih solid, terlihat saat melawan Arsenal dan Liverpool, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Allegri menekankan pentingnya pertahanan untuk meraih posisi puncak di Serie A, menurut Sky Sport Italia. Oleh karena itu, perubahan ini jadi angin segar setelah finis ke-8 musim lalu. Meski begitu, tantangan seperti transfer Ardon Jashari dan bek kanan masih membayangi, menurut Tuttosport. Dengan demikian, Milan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Taktik Allegri: Formasi Fleksibel dan Pertahanan Solid

Milan tampil dengan formasi tiga bek yang fleksibel, sering beralih ke empat bek dalam situasi tertentu, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, Alexis Saelemaekers dan Davide Bartesaghi sebagai wing-back membantu pertahanan, sementara lini tengah tiga pemain, seperti Luka Modrić dan Samuele Ricci, menjadi filter efektif, menurut Football-Italia.net. Selain itu, pendekatan ini mengurangi celah di pertahanan, yang jadi masalah musim lalu, menurut Gazzetta dello Sport. Oleh karena itu, formasi 3-4-3 atau 3-5-2 memberikan keseimbangan serang dan bertahan, menurut Sky Sport Italia. Meski begitu, keberhasilan formasi bergantung pada sikap pemain, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, taktik Allegri jadi fondasi baru.

Bacaan Lainnya

Sikap Pemain: Semangat dan Pengorbanan

Allegri menekankan pentingnya sikap pemain dalam konferensi persnya, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, ia menyebut tim kini lebih rela berkorban, berlari ke belakang, dan bertahan bersama, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Allegri menyatakan, “Tim punya sikap positif, meningkatkan level pengorbanan, sehingga kami bermain saat menguasai bola dan bertahan solid saat kehilangan bola.” Oleh karena itu, perubahan ini kontras dengan musim 2024/25, di mana Milan kebobolan terlalu banyak (58 gol di Serie A), menurut Transfermarkt. Meski begitu, Allegri menargetkan “kecepatan konstan” hingga Maret untuk bersaing di papan atas, menurut Tuttosport. Dengan demikian, sikap tim jadi kunci sukses.

Perbandingan dengan Musim Lalu

Musim lalu, Paulo Fonseca dan Sérgio Conceição juga mencoba formasi hibrida, tetapi hasilnya inkonsisten karena kurangnya semangat bertahan, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, eksperimen seperti menempatkan Yunus Musah sebagai winger kanan gagal, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Milan kebobolan terlalu mudah, seolah kehilangan gol bukan masalah besar, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Allegri fokus membangun mentalitas “menderita bersama” untuk mencegah kebobolan, menurut Sky Sport Italia. Meski begitu, pertahanan masih perlu diperbaiki, terutama dengan performa inkonsisten Malick Thiaw dan Strahinja Pavlović, menurut MilanReports.com. Dengan demikian, Allegri membawa perubahan signifikan.

Konteks Skuad: Perombakan untuk Ambisi Besar

Milan merombak skuad setelah musim buruk 2024/25, menurut Gazzetta dello Sport. Sebagai contoh, kedatangan Pervis Estupiñán (Rp380 miliar/€19 juta), Luka Modrić (gratis, gaji Rp70 miliar/€3,5 juta), dan Samuele Ricci (Rp500 miliar/€25 juta) memperkuat tim, menurut Football-Italia.net. Selain itu, dana dari penjualan Theo Hernandez (Rp500 miliar/€25 juta), Tijjani Reijnders (Rp1,4 triliun/€70 juta), dan Emerson Royal (Rp180 miliar/€9 juta) membantu, menurut Fabrizio Romano. Oleh karena itu, Milan mengejar Guéla Doué (Rp460 miliar/€23 juta), Giovanni Leoni (Rp700 miliar/€35 juta), dan Javi Guerra (Rp400–500 miliar/€20–25 juta) setelah gagal mendapatkan Ardon Jashari (Rp670 miliar/€33,5 juta), menurut MilanNews24.com. Meski begitu, absennya Liga Champions membatasi anggaran, menurut Tuttosport. Dengan demikian, skuad baru mendukung visi Allegri.

Tur Pramusim: Tanda-tanda Positif

Kemenangan 4-2 atas Liverpool di Hong Kong pada 26 Juli menunjukkan potensi serangan, dengan gol dari Rafael Leão, Ruben Loftus-Cheek, dan dua gol Noah Okafor, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, laga melawan Arsenal juga menunjukkan kemajuan taktik, menurut MilanReports.com. Selain itu, jadwal pramusim berikutnya meliputi:

  • 31 Juli: Perth Glory vs. AC Milan (Australia)
  • 9 Agustus: Leeds United vs. AC Milan (London)
  • 10 Agustus: Chelsea vs. AC Milan (London)

Oleh karena itu, laga ini jadi ujian untuk menyempurnakan taktik Allegri jelang Coppa Italia melawan Bari pada 17 Agustus, menurut Sky Sport Italia. Meski begitu, kebugaran Youssouf Fofana dan Alex Jimenez perlu diperhatikan, menurut ALeagues.com.au. Dengan demikian, pramusim jadi langkah awal penting.

Reaksi Fans: Harapan untuk Kebangkitan

Fans Milan antusias dengan pendekatan Allegri, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, sikap kompak tim di pramusim mendapat pujian, menurut MilanNews.it. Selain itu, kemenangan atas Liverpool dan jersey ketiga kuning-hijau meningkatkan semangat, menurut acmilan_intl di X. Oleh karena itu, fans yakin Milan bisa kembali ke Liga Champions, menurut Football-Italia.net. Meski begitu, kegagalan transfer Jashari dan kebutuhan bek kanan memicu kekhawatiran, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, optimisme bercampur dengan ekspektasi tinggi.

Kesimpulan

Allegri membawa perubahan positif dengan taktik kompak dan sikap penuh semangat di Milan. Sebagai contoh, formasi tiga bek dan kerja tim yang solid terlihat di pramusim. Selain itu, fokus pada pertahanan jadi kunci untuk bersaing di Serie A. Oleh karena itu, Milan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Meski begitu, tantangan transfer dan konsistensi pertahanan perlu diatasi. Dengan demikian, fans menanti Milan kembali ke papan atas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *