Allegri: Milan ‘Harus Marah’ Tapi ‘Jangan Depresi’ Usai Kalah dari Lazio

Massimiliano Allegri

Fans Milanisti – Malam yang seharusnya jadi kesempatan balas dendam berubah jadi kekecewaan pahit. AC Milan tersingkir dari Coppa Italia babak 16 besar setelah kalah 1-0 dari Lazio di Stadio Olimpico pada 6 Desember 2025. Gol sundulan Mattia Zaccagni di menit 80 dari corner jadi pukulan telak, meski Rossoneri dominasi peluang babak kedua lewat Ruben Loftus-Cheek dan Rafael Leao. Ini balas dendam manis bagi Aquile yang kalah tipis di Serie A akhir pekan lalu – tapi Allegri tetap tenang.

Dalam komentar pasca-laga ke SportMediaset, pelatih Milan ini ambil pendekatan “gelas setengah penuh”:

Bacaan Lainnya

“Kami harus marah atas kekalahan ini dan tersingkir, tapi jangan depresi. Lihat ke depan – kami punya laga penting lawan Torino dan Sassuolo. Ini mirip kekalahan lawan Cremonese dan Pisa: peluang banyak, tapi gagal konversi dan lalai bertahan.”

Allegri puji performa individu:

“Jashari dan Ricci main bagus. Ini bukan mundur – kami tumbuh dominan babak kedua. Leao gerak baik, tapi peluangnya gagal. Gelandang harus lebih tajam dari set-piece, bukan cari striker baru di Januari.”

Jalannya Laga: Dominasi yang Sia-Sia

Babak Pertama: Lazio gaspol awal, dapat kartu kuning Pavlovic di menit 2. Basic hampir cetak gol dari free-kick, tapi De Winter tebas tepat waktu. Lazio kuasai bola 58%, tapi peluang minim – Castellanos tembakan lemah, Isaksen volley diblok Maignan.

Milan? Ancaman satu: cross Estupinan di menit 35, Loftus-Cheek sundul lemah, Saelemaekers cut-back diblok Mandas. Skor 0-0, Lazio lebih berbahaya.

Babak Kedua: Milan bangkit. Loftus-Cheek sundul melebar (55′); Saelemaekers curl shot diblok (62′); Rabiot cross-nya disundul Ricci melebar (70′); Leao tembak over dari jarak dekat (70′). Nkunku masuk, tambah kreativitas, tapi peluang tetap gagal.

Menit 80: Corner Lazio, Zaccagni lepas dari Pavlovic, sundul bebas melewati Maignan – 1-0. Milan tekan balik: Maignan blok scissor-kick Noslin (85′); Pulisic snapshot nyaris imbang di injury time (93′). Peluit akhir, Lazio lolos lawan Bologna di perempat final.

Statistik Utama

  • Penguasaan Bola: Lazio 54% – Milan 46%
  • Tembakan: Lazio 11 (4 on target) – Milan 14 (5 on target)
  • xG: Lazio 0.8 – Milan 1.1
  • Corner: Lazio 7 – Milan 4
  • Kartu Kuning: Lazio 2 (Guendouzi, Vecino) – Milan 3 (Pavlovic, Ricci, Loftus-Cheek)

Milan dominan babak kedua tapi tak klinis – cerita lama yang harus segera diubah Allegri.

Pemain Bintang & Pahlawan

  • Mike Maignan (8.5): Selamatkan volley Isaksen dan scissor-kick Noslin – dua momen krusial.
  • Rafael Leao (7): Ancaman konstan, tapi tembakan over di menit 70 bikin mengelus dada.
  • Ardon Jashari (6.5): Debut resmi pasca-patah fibula – solid di tengah, tapi butuh ritme.
  • Ruben Loftus-Cheek (6): Energi tinggi, tapi sundulan melebar di peluang emas.
  • Strahinja Pavlovic (5.5): Kalah duel udara vs Zaccagni di gol, plus kartu kuning dini.

Allegri: “Kami tumbuh kuat babak kedua, tapi Lazio pantas menang. Ini pelajaran – kami harus lebih tajam.”

Apa Artinya untuk Milan?

Kalah di Coppa Italia bukan akhir dunia – Milan bisa fokus penuh ke Serie A, di mana mereka masih puncak klasemen dengan 24 poin (unggul 3 dari Inter). Tapi kekalahan ini ingatkan: rotasi Allegri (istirahat Modric, Gabbia) bagus untuk jaga stamina, tapi finishing mentah harus diperbaiki. Zaccagni’s header dari corner tunjukkan kelemahan set-piece defense, dan peluang sia-sia (xG 1.1 tapi 0 gol) jadi alarm.

Igli Tare catat ini untuk Januari: butuh striker klinis untuk dukung Leao (6 gol, 4 assist) yang tak bisa sendirian. Curva Sud tetap nyanyi, tapi malam ini mereka pulang dengan kepala tegak – fokus ke Torino akhir pekan.

Forza Milan – pelajaran mahal, tapi trofi Serie A masih menanti. Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *