Fans Milanisti – Transfer Adrien Rabiot ke AC Milan berlangsung cepat, tapi di baliknya tersimpan kisah menarik. Gelandang Prancis ini memilih Rossoneri dan pelatih Massimiliano Allegri ketimbang mimpinya bermain di Liga Inggris. Artikel ini mengulas laporan Calciomercato.com tentang keputusan Rabiot dan bagaimana hubungannya dengan Allegri membawa dampak besar.
Proses Transfer yang Cepat
Sepanjang musim panas 2025, rumor ketertarikan Milan pada Rabiot terus mengemuka. Meski Allegri awalnya mengklaim tidak ada kontak dengan sang pemain, pernyataan Rabiot membuktikan sebaliknya. Allegri beberapa kali menghubungi mantan anak asuhnya di Juventus untuk menanyakan situasinya. Rabiot, yang masih terikat kontrak dengan Marseille, awalnya menegaskan komitmennya dan ingin menghormati klubnya.
Namun, situasi berubah drastis setelah Rabiot terlibat perselisihan dengan rekan setimnya, Jonathan Rowe, di ruang ganti Marseille. Insiden ini membuat Marseille memutuskan untuk menjualnya, dan Milan langsung bergerak cepat. Rabiot akhirnya menandatangani kontrak tiga tahun dengan Rossoneri, memperkuat lini tengah bersama Luka Modric, Youssouf Fofana, dan Samuele Ricci.
Menolak Mimpi Liga Inggris
Menurut Calciomercato.com, Rabiot sebenarnya punya “mimpi” untuk bermain di Liga Inggris, yang dianggap sebagai salah satu liga terbaik dunia. Setelah insiden di Marseille, tawaran dari klub-klub Inggris berdatangan, menawarinya kesempatan mewujudkan mimpinya. Namun, Rabiot menolak semua tawaran tersebut demi reuni dengan Allegri di Milan. Keputusan ini menunjukkan loyalitasnya kepada pelatih yang pernah membimbingnya di Juventus dan kepercayaannya pada proyek Milan.
Peran Allegri dalam Keputusan Rabiot
Hubungan erat antara Rabiot dan Allegri menjadi faktor kunci. Allegri, yang sangat menginginkan Rabiot, melihatnya sebagai gelandang serba bisa yang bisa menambah stabilitas dan ancaman ofensif. Debut Rabiot melawan Bologna (1-0) membuktikan potensinya, dengan peran hybrid sebagai gelandang kiri dan pelari sentral. Komentar fans di media sosial mencerminkan antusiasme, meski beberapa bercanda membandingkannya dengan “Krunic yang sesungguhnya”.
Dampak bagi AC Milan
Keputusan Rabiot memilih Milan ketimbang Liga Inggris adalah keberhasilan besar bagi Allegri dan klub. Dengan lini tengah yang kini penuh pengalaman dan talenta muda, Milan menunjukkan soliditas defensif terbaik di Eropa (0,23 xG kebobolan per laga). Rabiot diharapkan terus menjadi pilar, terutama dengan absennya Rafael Leao dan cedera Mike Maignan menjelang laga melawan Udinese.
Keputusan Adrien Rabiot mengorbankan mimpinya demi AC Milan menegaskan komitmennya pada visi Allegri. Akankah ia jadi kunci sukses Rossoneri musim ini? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!