Fans Milanisti – AC Milan memulai tur pramusim 2025 dengan kekalahan 1-0 dari Arsenal di Stadion Nasional Singapura, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, gol Bukayo Saka di babak kedua jadi penentu kemenangan Arsenal, tetapi Milan memenangkan adu penalti 6-5 berkat tiga penyelamatan gemilang kiper muda Lorenzo Torriani. Selain itu, Massimiliano Allegri mencoba formasi 3-5-2 dengan Rafael Leao dan Christian Pulisic sebagai penyerang, serta Fikayo Tomori sebagai bek tengah kanan. Oleh karena itu, laga ini menunjukkan potensi dan kelemahan skuad. Meski begitu, penampilan buruk Yunus Musah dan Davide Bartesaghi jadi sorotan negatif. Dengan demikian, fans Milan melihat Torriani sebagai bintang masa depan, tetapi tim masih butuh perbaikan.
Penilaian Pemain: Torriani Jadi Pahlawan
Berikut penilaian pemain Milan melawan Arsenal, berdasarkan SempreMilan.com:
- Pietro Terracciano (6): Debut kiper baru ini cukup solid di babak pertama. Ia melakukan penyelamatan bagus atas tembakan Ethan Nwaneri, meski sempat kesulitan dalam duel udara. Tidak bisa disalahkan atas gol Saka, menurut Football-Italia.net.
- Lorenzo Torriani (8 – MOTM): Masuk di menit ke-66, kiper 20 tahun ini mencuri perhatian. Ia membuat lima penyelamatan, termasuk menahan sundulan Mikel Merino dan tembakan Leandro Trossard serta Reiss Nelson. Selain itu, ia menyelesaikan 10/10 umpan (100%) dan 5/5 umpan panjang (100%), lalu menyelamatkan tiga penalti di adu penalti, menurut OneFootball. Torriani jadi bintang laga ini.
- Fikayo Tomori (6,5): Bek tengah yang bermain di posisi kanan lini tiga bek tampil solid di babak pertama. Ia membuat dua blok krusial di depan gawang dan berani maju, menurut MilanNews.it. Diganti di babak kedua.
- Strahinja Pavlovic (6): Bek Serbia ini agresif dalam duel, tetapi terlalu sembrono hingga nyaris membuat peluang untuk Arsenal, menurut SempreMilan.com. Ia perlu lebih disiplin.
- Malick Thiaw (6): Cukup solid sebagai bek tengah kiri, tetapi tidak menonjol. Diganti di babak kedua, menurut Corriere dello Sport.
- Matteo Gabbia (6): Masuk di babak kedua, Gabbia bermain rapi sebagai bek tengah, tetapi tidak punya dampak besar, menurut Sky Sport Italia.
- Davide Bartesaghi (5): Bek kiri muda ini kewalahan menghadapi Saka, yang mencetak gol setelah lolos darinya. Penampilan buruk secara defensif, menurut MilanReports.com.
- Filippo Terracciano (6): Bermain sebagai bek kiri di babak kedua, ia tampil lebih baik dari Bartesaghi, tetapi tidak cukup menonjol, menurut SempreMilan.com.
- Samuele Ricci (6,5): Debut sebagai gelandang tengah cukup menjanjikan. Ia rapi dalam distribusi bola, meski belum menciptakan peluang besar, menurut Football-Italia.net.
- Ruben Loftus-Cheek (6): Gelandang Inggris ini bekerja keras, tetapi kurang efektif di lini tengah. Ia nyaris kebobolan akibat kesalahan, menurut SempreMilan.com.
- Yunus Musah (5): Penampilan mengecewakan. Ia kehilangan bola dua kali di babak pertama, termasuk yang memicu serangan Arsenal, dan minim kontribusi di babak kedua, menurut MilanReports.com.
- Christian Pulisic (5,5): Bermain sebagai penyerang bersama Leao, ia punya satu peluang di babak pertama, tetapi tembakan Saelemaekers melambung setelah umpannya. Mudah dikepung dan minim kreativitas, menurut SempreMilan.com.
- Rafael Leao (6,5): Satu-satunya pemain Milan yang menciptakan ancaman nyata. Ia membuat satu serangan berbahaya di babak pertama, tetapi kurang terlibat secara keseluruhan, menurut La Gazzetta dello Sport. Bermain sebagai penyerang tengah, ia menunjukkan potensi.
- Alexis Saelemaekers (5,5): Bermain sebagai winger kanan, ia menyia-nyiakan peluang emas dari umpan Pulisic. Defensifnya lemah, menurut MilanNews.it.
- Noah Okafor (6): Masuk di babak kedua, ia berusaha aktif di lini serang, tetapi tidak menciptakan peluang nyata, menurut SempreMilan.com.
- Samuel Chukwueze (5,5): Minim dampak setelah masuk sebagai pengganti. Tidak memanfaatkan bola yang diterima, menurut Football-Italia.net.
- Warren Bondo, Christian Comotto, Mattia Liberali, Matteo Dutu, Lorenzo Colombo, Mattia Magni (N/A): Tidak cukup bermain untuk dinilai, menurut SempreMilan.com. Comotto mencetak penalti penentu kemenangan di adu penalti.
Sorotan: Lorenzo Torriani Jadi Bintang
Lorenzo Torriani, kiper 20 tahun dari akademi Milan, menjadi pahlawan di laga ini, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ia masuk di menit ke-66 dan langsung membuat penyelamatan penting, termasuk menahan sundulan Merino dan tembakan Trossard serta Nelson. Selain itu, ia menunjukkan distribusi bola sempurna (10/10 umpan, 5/5 umpan panjang) dan menyelamatkan tiga penalti di adu penalti, memastikan kemenangan 6-5 untuk Milan, menurut OneFootball. Oleh karena itu, penampilannya memicu diskusi apakah ia bisa menjadi kiper utama di masa depan, terutama dengan performa Mike Maignan yang menurun akhir-akhir ini, menurut Corriere dello Sport. Meski begitu, rencana awal untuk meminjamkannya musim ini mungkin ditinjau ulang, menurut MilanNews.it. Dengan demikian, Torriani jadi harapan baru Milan.
Taktik Allegri: Formasi 3-5-2 dan Tantangan
Allegri menggunakan formasi 3-5-2 dengan Leao dan Pulisic sebagai penyerang, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, formasi ini bertujuan untuk memanfaatkan kecepatan Leao dan Pulisic, tetapi Milan kesulitan menyerang, hanya mencatatkan tiga tembakan (satu tepat sasaran), menurut Arsenal.com. Selain itu, lini tengah dengan Ricci, Loftus-Cheek, dan Musah gagal mengontrol permainan, sementara Bartesaghi kewalahan di sisi kiri, menurut MilanReports.com. Oleh karena itu, Arsenal mendominasi dengan 23 tembakan (9 tepat sasaran), menurut Football-Italia.net. Meski begitu, Allegri melihat laga ini sebagai eksperimen untuk membangun chemistry, menurut Sky Sport Italia. Dengan demikian, peralihan dari 4-3-3 ke 3-5-2 menunjukkan fleksibilitas taktik, tetapi butuh penyempurnaan.
Konteks Laga: Absensi Pemain Kunci
Milan kehilangan beberapa pemain penting, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, Luka Modric (gaji Rp64,75 miliar/€3,5 juta) dan Santiago Gimenez (Rp832,5 miliar/€45 juta) absen karena libur pasca turnamen, sementara Youssouf Fofana dan Alex Jimenez cedera ringan, menurut Corriere dello Sport. Selain itu, Ismael Bennacer dan Yacine Adli tidak ikut karena menunggu transfer, dan Tommaso Pobega menuju Bologna (Rp148 miliar/€8 juta), menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Allegri terpaksa mengandalkan pemain muda seperti Torriani dan Bartesaghi. Meski begitu, krisis bek sayap, terutama setelah kepergian Theo Hernandez (Rp462 miliar/€25 juta), membuat Milan rentan, menurut SempreMilan.com. Dengan demikian, kedatangan Pervis Estupiñán (Rp351,5 miliar/€19 juta) diharapkan memperkuat sisi kiri.
Transfer Milan: Fokus pada Penyerang dan Bek
Milan sedang mengejar penyerang seperti Dusan Vlahovic (Rp185 miliar/€10 juta, gaji Rp111 miliar/€6 juta), Federico Chiesa (Rp462,5–555 miliar/€25–30 juta), Ermedin Demirović (Rp370–462,5 miliar/€20–25 juta), dan Nicolas Jackson (Rp1,85 triliun/€100 juta), menurut TheHardTackle.com. Sebagai contoh, penjualan Tijjani Reijnders (Rp1,295 triliun/€70 juta) dan Lorenzo Colombo ke Genoa (pinjaman, opsi beli Rp185 miliar/€10 juta) membantu keuangan, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Milan mencari bek sayap seperti Ardon Jashari (Rp601,25 miliar/€32,5 juta) atau Marc Pubill (Rp277,5 miliar/€15 juta), menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, eksperimen seperti Tomori di bek kanan atau Saelemaekers sebagai bek sayap darurat menunjukkan kebutuhan mendesak. Meski begitu, performa Torriani bisa mengurangi tekanan untuk mendatangkan kiper baru, menurut La Gazzetta dello Sport. Dengan demikian, Milan harus cerdas mengelola skuad.
Tur Pramusim: Langkah Berikutnya
Milan melanjutkan tur pramusim dengan jadwal:
- 26 Juli: AC Milan vs. Liverpool (Hong Kong)
- 31 Juli: Perth Glory vs. AC Milan (Australia)
- 9 Agustus: Leeds United vs. AC Milan (London)
- 10 Agustus: Chelsea vs. AC Milan (London)
Sebagai contoh, laga melawan Liverpool akan menguji kembali formasi Allegri, dengan harapan Fofana dan Jimenez pulih, menurut ALeagues.com.au. Selain itu, kembalinya Modric dan Gimenez diharapkan meningkatkan kualitas tim, menurut MilanNews.it. Oleh karena itu, Milan harus memperbaiki performa lini tengah dan pertahanan. Meski begitu, penampilan Torriani memberi optimisme untuk laga Coppa Italia melawan Bari pada 17 Agustus, menurut Tuttosport. Dengan demikian, tur ini jadi ajang penting untuk membentuk skuad.
Kesimpulan
Milan kalah 1-0 dari Arsenal, tetapi Torriani mencuri perhatian dengan lima penyelamatan dan tiga penyelamatan penalti. Sebagai contoh, Leao dan Tomori tampil cukup baik, tetapi Musah dan Bartesaghi mengecewakan. Selain itu, formasi 3-5-2 Allegri menunjukkan potensi, tetapi lini tengah dan pertahanan perlu perbaikan. Oleh karena itu, laga ini jadi pelajaran berharga untuk pramusim. Meski begitu, krisis bek sayap dan absensi pemain kunci jadi tantangan. Dengan demikian, fans Milan menanti peningkatan performa di laga berikutnya dan berharap Torriani terus bersinar.
Berita Milan: Berita Milan Terbaru