Fans Milanisti – Bursa transfer musim panas 2025 menjadi panggung ambisi AC Milan untuk memperkuat lini tengah. Setelah kehilangan Tijjani Reijnders ke Manchester City, Rossoneri menargetkan dua gelandang potensial: Ardon Jashari dari Club Brugge dan Samuele Ricci dari Torino. Namun, negosiasi dengan Club Brugge yang menuntut harga tinggi untuk Jashari dan persaingan dari Atalanta untuk Ricci membuat perburuan ini penuh rintangan. Di bawah Massimiliano Allegri dan direktur olahraga Igli Tare, Milan berupaya membangun skuad yang kompetitif untuk Serie A dan Liga Champions.
Krisis Lini Tengah Milan
Penjualan Reijnders seharga €70-75 juta meninggalkan lubang besar di lini tengah Milan. Situasi ini mirip dengan kepergian Sandro Tonali ke Newcastle pada 2023, yang memaksa klub merombak departemen tengah. Allegri membutuhkan gelandang serbabisa yang mampu menyeimbangkan pertahanan dan serangan dalam formasi 4-3-3 favoritnya. Dengan potensi kepergian Yunus Musah ke Napoli, urgensi untuk mendatangkan pemain baru semakin meningkat.
Igli Tare, yang dikenal cerdas dalam merekrut talenta muda di Lazio, memimpin perburuan ini. Milan menargetkan kombinasi pemain berpengalaman seperti Luka Modric atau Granit Xhaka dan talenta muda seperti Jashari atau Ricci. Namun, anggaran terbatas dan persaingan ketat dari klub lain menyulitkan rencana ini.
Ardon Jashari: Bintang Club Brugge dengan Harga Selangit
Ardon Jashari, gelandang Swiss berusia 22 tahun, menjadi salah satu target utama Milan. Jashari, yang juga memiliki paspor Makedonia, menarik perhatian setelah terpilih sebagai pemain terbaik Jupiler Pro League musim lalu. Dengan 50 penampilan, tiga gol, dan enam assist untuk Club Brugge, ia menunjukkan kemampuan sebagai gelandang box-to-box yang komplet. Kemampuan membaca permainan, umpan akurat, dan keberanian dalam duel membuatnya dibandingkan dengan Granit Xhaka muda.
Milan telah mengajukan tawaran €28 juta, tetapi Club Brugge menuntut €45 juta, jauh di atas valuasi awal €35 juta. Negosiasi ini mengingatkan pada transfer sulit Charles De Ketelaere pada 2022, di mana Brugge juga bersikeras pada harga tinggi. Jashari sendiri mengungkapkan impian bermain di San Siro sejak kecil, terinspirasi oleh kunjungannya ke stadion saat laga Milan vs. Barcelona pada 2011. Namun, minat dari Manchester City dan Atalanta memperumit situasi, dengan Brugge memanfaatkan kompetisi ini untuk menaikkan harga.
Samuele Ricci: Persaingan dengan Atalanta
Samuele Ricci, kapten Torino berusia 23 tahun, juga masuk radar Milan sejak Januari 2025. Dengan kemampuan sebagai regista yang cerdas dan visi permainan yang tajam, Ricci dianggap cocok untuk mengatur tempo di lini tengah Allegri. Milan dilaporkan telah mencapai kesepakatan awal dengan Ricci, tetapi belum menyetujui harga dengan Torino.
Atalanta kini menjadi ancaman besar. Klub Bergamo itu menjadikan Ricci sebagai pengganti potensial jika Ederson dijual. Minat Atalanta membuat Milan harus bergerak cepat, tetapi fokus klub pada target lain seperti Jashari dan Javi Guerra tampaknya melemahkan perburuan Ricci. Penggemar di X menyayangkan jika Milan kehilangan Ricci, dengan beberapa menyebutnya sebagai “pilihan ideal” untuk formasi double pivot bersama Youssouf Fofana.
Tantangan Finansial dan Strategi Tare
Harga tinggi yang diminta Club Brugge untuk Jashari (€45 juta) dan potensi kenaikan valuasi Ricci karena minat Atalanta menjadi kendala utama. Milan bergantung pada dana dari penjualan Musah, yang diharapkan menghasilkan €25 juta, untuk membiayai transfer ini. Penjualan pemain lain seperti Fikayo Tomori, Yacine Adli, atau Noah Okafor juga dipertimbangkan untuk menyeimbangkan anggaran.
Tare berupaya menegosiasikan harga Jashari lebih rendah, dengan tawaran baru sekitar €30-35 juta. Namun, Brugge dikenal keras dalam negosiasi, seperti terlihat pada kasus De Ketelaere. Untuk Ricci, Milan harus mengalahkan Atalanta, yang memiliki keunggulan finansial jika Ederson terjual. Tare juga mempertimbangkan opsi lain seperti Ayyoub Bouaddi dari Lille atau Nicolò Rovella dari Lazio, tetapi Jashari dan Ricci tetap prioritas.
Potensi dan Risiko Transfer
Jashari menawarkan potensi jangka panjang dengan usia muda dan kemampuan serbabisa. Namun, harga €45 juta dianggap berisiko, terutama karena ia belum teruji di liga top Eropa. Agen Vincenzo Sollitto menyebut kelemahan Jashari adalah “kepolosan” karena usianya, tetapi menilai ia cocok untuk Milan yang sedang membangun kembali. Ricci, dengan pengalaman Serie A dan kepemimpinan di Torino, dianggap lebih siap, tetapi biayanya bisa melonjak jika Atalanta menaikkan tawaran.
Penggemar Milan di X menunjukkan sentimen campur aduk. Beberapa mendukung Jashari karena potensinya, dengan julukan “Pirlo kidal” atau “Locatelli yang lebih komplet.” Namun, ada kekhawatiran soal harga tinggi dan preferensi untuk Ricci atau talenta lokal seperti Mattia Liberali.
Reaksi Penggemar dan Spekulasi
Diskusi di X mencerminkan antusiasme dan frustrasi penggemar. Banyak yang mengapresiasi ambisi Tare mengejar Jashari, tetapi mengkritik manajemen karena terlalu lama menegosiasikan harga. Ada juga spekulasi bahwa Milan bisa kehilangan kedua target jika tidak bertindak cepat, dengan Atalanta disebut lebih lincah di bursa transfer. Penggemar berharap Allegri bisa memadukan Modric sebagai mentor dengan talenta muda seperti Jashari atau Ricci untuk membentuk lini tengah yang dinamis.
Kesimpulan
AC Milan berada di persimpangan penting dalam perburuan gelandang baru. Ardon Jashari dan Samuele Ricci menawarkan solusi berbeda: Jashari dengan potensi besar namun harga mahal, dan Ricci dengan pengalaman Serie A tetapi persaingan ketat. Tare dan Allegri harus menyeimbangkan ambisi dengan keterbatasan anggaran, sambil menghadapi Club Brugge yang keras dan Atalanta yang agresif. Keberhasilan transfer ini akan menentukan daya saing Milan di musim 2025/26. Bursa transfer musim panas ini pasti akan penuh drama dan keputusan krusial.
Info Lainnya: Berita Transfer Milan
