Napoli merayakan scudetto keempat pada 24 Mei 2025, di bawah asuhan Antonio Conte, menurut MilanNews.it. Kemenangan 2-0 atas Cagliari mengukuhkan keunggulan Napoli. Namun, kesuksesan ini memicu penyesalan di kubu AC Milan. Mengapa Milan tidak memilih Conte? Akankah keputusan ini menghantui mereka?
Konteks Kesuksesan Conte di Napoli
MilanNews.it melaporkan Napoli mengamankan gelar di laga terakhir. Gol McTominay dan Lukaku menutup musim gemilang. Web:0 menyebut Conte membawa Napoli dari posisi kesepuluh ke puncak. Oleh karena itu, keberhasilannya jadi sorotan.
Selain itu, Web:3 mencatat Conte menunjukkan karakter dan semangat sejak awal. Web:22 melaporkan ia mengatasi krisis cedera dengan cerdik. Meski begitu, Post:3 menyebut Conte hampir pasti meninggalkan Napoli. Akibatnya, spekulasi tentang masa depannya meningkat.
Milan dan Keputusan Kontroversial
MilanNews.it menyoroti penyesalan Milan karena tidak memilih Conte. Web:5 melaporkan Milan mengesampingkan Conte demi figur yang tidak mendominasi. Web:12 menyebut Conte bersedia bergabung, tetapi Milan menolak. Dengan demikian, keputusan ini jadi blunder.
Selain itu, Web:23 menyebut Franco Ordine mengkritik Milan karena tidak mengganti Pioli dengan Conte. Post:4 menegaskan Conte bisa membawa Milan bersaing scudetto. Meski begitu, Web:5 mencatat Zlatan Ibrahimovic membantah rumor diskusi dengan Conte. Akibatnya, Milan kehilangan peluang besar.
Alasan Milan Menolak Conte
Menurut Web:5, Milan mencari pelatih yang selaras dengan visi klub. Conte dianggap terlalu mendominasi. Web:19 melaporkan Curva Sud menginginkan Conte, tetapi manajemen menolak. Oleh karena itu, ego dan ketidakmampuan mengambil risiko jadi faktor utama.
Selain itu, Post:0 menyebut Milan menghindari Conte untuk menghemat biaya. Web:18 mencatat Conte dianggap tidak cocok dengan struktur Milan. Meski begitu, Post:2 menegaskan Conte adalah pilihan logis. Akibatnya, keputusan ini memicu kritik keras.
Dampak Keputusan bagi Milan
MilanNews.it menyebut musim 2024/25 Milan berakhir tanpa trofi Eropa. Web:2 melaporkan kegagalan ini akibat keputusan buruk, termasuk melepas Morata dan Bennacer. Web:6 mencatat Milan gagal lolos Conference League. Dengan demikian, musim ini jadi bencana.
Selain itu, Web:18 menyebut posisi kesembilan Milan tidak bisa diterima. Post:7 menegaskan Conte bisa menyembunyikan kelemahan manajemen. Meski begitu, Web:24 melaporkan Milan fokus membangun bintang muda. Akibatnya, fans kecewa dengan hasil instan.
Sentimen Fans: Antara Frustrasi dan Harapan
Fans Milan geram, menurut Web:2. Post:1 menyebut Conte adalah pilihan utama, tetapi ditolak. Web:18 melaporkan antusiasme fans merosot ke titik terendah. Oleh karena itu, kepercayaan pada manajemen menurun.
Selain itu, Post:5 berspekulasi Conte bisa gabung Milan musim depan. Web:24 mencatat fans mengharapkan perubahan besar. Meski begitu, Post:6 meragukan kesesuaian Conte dengan Milan. Akibatnya, sentimen bercampur antara frustrasi dan optimisme.
Keunggulan Conte: Bukti di Lapangan
Web:3 melaporkan Conte mengubah Napoli dalam waktu singkat. Kemenangan atas Milan dengan gol Politano dan Lukaku jadi bukti. Web:22 mencatat ia memaksimalkan skuad meski cedera. Dengan demikian, Conte menunjukkan kelasnya.
Selain itu, Web:12 menyebut Conte meningkatkan performa pemain seperti Leao di masa lalu. Post:3 menegaskan Milan bisa juara dengan Conte. Meski begitu, Web:15 mencatat Conte pernah gagal di Coppa Italia. Akibatnya, reputasinya tetap kuat.
Peluang Conte ke Milan di Masa Depan
Post:5 melaporkan Conte berpeluang gabung Milan musim depan. Web:18 menyebut Conte ingin tinggalkan Napoli dan tertarik pada Milan. Web:23 mencatat Milan butuh pelatih pemenang. Oleh karena itu, peluang ini jadi pembicaraan.
Selain itu, Post:1 menyebut Conte dan Milan saling membutuhkan. Web:24 melaporkan Milan merencanakan perombakan besar. Meski begitu, Post:6 meragukan kecocokan Conte dengan struktur Milan. Akibatnya, masa depan masih tidak pasti.
Implikasi untuk Milan ke Depan
MilanNews.it menyerukan perubahan radikal. Web:24 melaporkan Milan fokus pada talenta muda, tetapi butuh hasil cepat. Web:18 mencatat kegagalan musim ini akibat manajemen. Dengan demikian, musim depan jadi penentu.
Selain itu, Post:7 menegaskan Conte bisa ubah nasib Milan. Web:2 menyebut kepergian pemain kunci memperburuk situasi. Meski begitu, Web:24 melaporkan optimisme untuk proyek jangka panjang. Akibatnya, Milan berada di persimpangan.
Kesimpulan: Pelajaran dari Napoli
Kesuksesan Conte di Napoli jadi cermin kegagalan Milan. MilanNews.it menyoroti penyesalan atas keputusan manajemen. Web:5 menyebut ego menghambat kemajuan. Bisakah Milan belajar dari kesalahan ini?
Sumber: MilanNews.it