AC Milan bersiap menghadapi AS Roma di Stadion Olimpico pada 18 Mei 2025, dengan susunan pemain yang penuh perubahan. SempreMilan.com, mengutip Gazzetta dello Sport, melaporkan Theo Hernandez absen karena skorsing, digantikan Alex Jimenez di bek kiri, sementara Santiago Gimenez akan memimpin lini serang. Dengan posisi kedelapan di Serie A dan kekalahan 1-0 dari Bologna di final Coppa Italia, laga ini krusial untuk kualifikasi Conference League. Oleh karena itu, pelatih Sergio Conceicao harus meramu strategi cerdas. Akankah Milan memanfaatkan laga ini untuk bangkit?
Jimenez Gantikan Theo di Lini Belakang
SempreMilan.com mengonfirmasi Theo Hernandez absen melawan Roma karena akumulasi kartu kuning. Gazzetta dello Sport menyebut Alex Jimenez, bek muda Spanyol, akan mengisi posisi bek kiri. MilanNews.it melaporkan Jimenez tampil impresif di laga sebelumnya, menunjukkan kecepatan dan visi serangan. Dengan demikian, laga ini menjadi ujian besar bagi Jimenez melawan lini serang Roma.
Selain itu, posting di X dari @MilanEye memuji Jimenez sebagai “bakat masa depan” yang siap menggantikan Theo. Football-Italia.net mencatat Jimenez, berusia 20 tahun, memiliki potensi untuk menahan winger Roma seperti Matias Soulé. Meski begitu, kurangnya pengalaman di laga besar menjadi tantangan. Akibatnya, Fikayo Tomori dan Strahinja Pavlovic harus memperkuat pertahanan untuk mendukung Jimenez.
Gimenez Pimpin Lini Depan Milan
SempreMilan.com menyebut Santiago Gimenez akan menjadi penyerang tengah, didukung Christian Pulisic dan Rafael Leao di sayap. Gazzetta dello Sport mengonfirmasi Gimenez, yang baru bergabung dari Feyenoord, menggantikan Tammy Abraham, yang hanya mencetak satu gol musim ini. SempreMilan melaporkan Milan memilih Gimenez untuk ketajamannya, dengan empat gol di Serie A. Oleh karena itu, Conceicao mengandalkannya untuk menembus pertahanan Roma.
Posting di X dari @FraNasato menyebut Gimenez sebagai “ancaman nyata” di kotak penalti, mendukung prediksi Sky Sport. MilanNews.it mencatat Abraham dan Joao Felix akan berada di bangku cadangan, memberikan opsi taktikal. Meski begitu, Leao dan Pulisic tetap menjadi kunci serangan, seperti diungkap @MilanTMN di X. Dengan demikian, trio ini akan menguji kiper Roma, Mile Svilar.
Lini Tengah: Musah Berpeluang Bersinar
Yunus Musah berpotensi menjadi kejutan di lini tengah. SempreMilan.com melaporkan Musah akan bergabung dengan Youssouf Fofana dan Tijjani Reijnders dalam formasi 4-3-3. Gazzetta dello Sport menyebut Musah, yang tampil dalam 22 laga musim ini, menawarkan energi dan agresivitas. Akibatnya, Conceicao mungkin memilihnya untuk mengganggu gelandang Roma seperti Bryan Cristante.
Selain itu, Football-Italia.net mencatat Roma mengandalkan kreativitas Cristante dan Moussa Koné, yang membutuhkan penutupan cepat. Posting di X dari @MilanWorldForum memuji Musah sebagai “pejuang” yang bisa mengubah dinamika. Meski begitu, Ismael Bennacer tetap menjadi alternatif jika Conceicao mengutamakan pengalaman. Oleh karena itu, pilihan lini tengah akan menentukan ritme Milan.
Formasi Roma: Taktik Juric di Olimpico
Roma, di bawah Ivan Juric, akan menggunakan formasi 3-4-1-2. SempreMilan.com menyebut Mile Svilar sebagai kiper, dengan Zeki Çelik, Gianluca Mancini, dan Evan Ndicka di lini belakang. Gazzetta dello Sport melaporkan Alexis Saelemaekers dan Angeliño sebagai wing-back, mendukung Cristante dan Koné di tengah. Matias Soulé akan bermain di belakang Eldor Shomurodov dan Alessandro Baldanzi. Dengan demikian, Roma akan mengandalkan serangan balik cepat.
Posting di X dari @RiccardoMacch13 memprediksi Roma akan mengeksploitasi kecepatan Soulé untuk menyerang sisi kiri Milan. Football-Italia.net mencatat Roma, di posisi keenam, lebih konsisten musim ini. Akibatnya, Milan harus waspada terhadap transisi cepat lawan. Meski begitu, kelemahan Roma di bola mati bisa menjadi peluang bagi Tomori dan Pavlovic.
Konteks Krusial: Tekanan untuk Conference League
Milan menghadapi musim sulit. SempreMilan.com menyoroti posisi kedelapan dan kerugian €78 juta tanpa Liga Champions. MilanNews.it menyebut laga melawan Roma dan Monza menentukan kualifikasi Conference League, yang bisa menghasilkan €10-15 juta. Oleh karena itu, kemenangan di Olimpico krusial untuk moral dan keuangan klub.
Selain itu, Gazzetta dello Sport menyebut laga ini sebagai “panggilan terakhir” bagi Milan setelah kekalahan di Coppa Italia. Posting di X dari @MilanPosts menyebut fans menuntut performa maksimal dari Leao dan Gimenez. Meski begitu, absennya Samuel Chukwueze dan Warren Bondo karena cedera membatasi opsi, menurut Sky Sport. Dengan demikian, Conceicao harus mengoptimalkan skuad yang ada.
Transisi ke Sarri: Harapan Baru Milan
Milan bersiap untuk era baru. SempreMilan.com mengonfirmasi Maurizio Sarri akan menggantikan Conceicao pada Juni 2025 dengan kontrak dua tahun. Corriere della Sera menyebut Sarri akan merombak skuad, dengan potensi penjualan Theo Hernandez dan Mike Maignan. MilanNews.it melaporkan Milan mengincar pemain seperti Jean-Philippe Mateta dan Miguel Gutierrez untuk memperkuat tim. Akibatnya, performa Jimenez dan Musah bisa memengaruhi rencana Sarri.
Posting di X dari @Rossonerosemper menyebut Sarri sebagai “harapan baru,” tetapi menuntut manajemen Gerry Cardinale mempertahankan Reijnders, yang diincar Manchester City. Football-Italia.net mencatat revolusi Sarri membutuhkan pemain muda seperti Jimenez untuk kedalaman skuad. Oleh karena itu, laga ini menjadi ajang pembuktian bagi talenta muda Milan.
Panggung Olimpico: Ujian untuk Masa Depan
Laga Roma vs Milan menjadi lebih dari sekadar tiga poin. SempreMilan.com menegaskan absennya Theo menyoroti pentingnya Jimenez sebagai solusi jangka panjang. Gimenez, dengan ketajamannya, harus membuktikan nilai transfernya, sementara Musah bisa menegaskan tempatnya di era Sarri. Gazzetta dello Sport menyebut laga ini sebagai cerminan transisi Milan menuju identitas baru.
Posting di X dari @MilanEye menyerukan dukungan untuk Jimenez dan Gimenez, menyebut mereka “fondasi masa depan.” Dengan Roma sebagai lawan tangguh, Milan harus menunjukkan semangat juang. Bisakah Rossoneri mencuri poin di Olimpico dan memulai kebangkitan? Milanisti menanti jawaban di lapangan.
Sumber: SempreMilan.com