Fans Milanisti – Untuk pertama kali musim ini, retakan mulai terlihat pada penampilan Luka Modric sebagai superhero berusia 40 tahun. Saat tiba di AC Milan dari Real Madrid musim panas lalu, banyak diskusi soal peran Modric, bukan hanya posisinya tapi juga pentingnya. Beberapa spekulasi ia jadi cadangan mewah, sementara yang lain yakin ia jadi pemimpin di laga krusial. Allegri jawab di minggu-minggu awal: Kroasia ini akan selalu main, kapan pun dan di mana pun. Ini akan terbukti lagi akhir pekan ini, saat ia kemungkinan starter laga keempat berturut-turut, di mana menit bermainnya absurd di setiap laga.
Apa yang Dikatakan Data
Pekerjaan persiapan Modric sebelum dan sesudah laga obsesif, dan itulah sebabnya ia bisa bertahan di level tertinggi di usia saat banyak pemain sudah pensiun bertahun-tahun dari sepakbola profesional. Di 2025-26 sejauh ini, Modric main 10 dari 11 laga Milan di semua kompetisi. Ia starter 9 laga, dan main penuh 7 laga. Hasilnya: total 809 menit bermain, menjadikannya pemain lapangan kelima paling banyak digunakan oleh Allegri.
Angka itu jauh lebih tinggi dari dua musim terakhirnya di Real Madrid. Di 2024-25, Modric main 27 dari 56 laga sebagai starter (48%), turun dari 23 dari 46 di 2023-24 (50%).
Musim lalu, bagaimanapun, kapten Kroasia main lebih banyak laga penuh 90 menit (10, dibandingkan 6 tahun sebelumnya). Tentu saja, Real Madrid punya kekayaan besar di lini tengah, jadi mereka lebih mampu rotasi ia keluar masuk sesuai kebutuhan.
Tanda Peringatan Pertama
Malam Selasa di New Balance Arena, Modric terlihat manusiawi untuk pertama kali. Ia biasanya orkestrator dan metronom untuk Milan, tapi saat tim terseret dalam tekanan gila babak pertama dari Atalanta, ia tak punya jawaban. Ia tak mampu mengatur tempo, dan saat bola sampai padanya, ia kesulitan membaca permainan.
Ini adalah peringatan yang harus dihormati. Allegri sudah bilang di konferensi pers sebelum laga: “Luka tak bisa main 90 menit setiap pekan.” Tapi, ia lakukan itu. 90 menit vs Lecce, 90 menit vs Bologna, 90 menit vs Udinese, 90 menit vs Juventus, 90 menit vs Fiorentina, dan 90 menit vs Pisa. Hanya lawan Fiorentina, ia diganti di menit ke-45, tapi itu bukan karena kelelahan—itu karena Allegri ingin ia pulihkan stamina.
Risiko Besar
Ini bukan soal satu laga buruk. Ini soal pola yang berbahaya. Modric sudah main 809 menit di Serie A saja, lebih banyak dari musim lalu di Real Madrid (1.000 menit di 27 laga). Ia juga main 192 caps untuk Kroasia, dan jeda internasional November akan tambah beban.
Risikonya jelas: cedera Modric bisa hancurkan musim Milan. Ia bukan hanya pemain, tapi pemimpin, mentor, dan jantung lini tengah. Tanpa ia, Milan kalah kreativitas, dan tim jadi rapuh. Allegri, yang puji Modric sebagai “juara tanpa usia,” harus belajar dari Real Madrid: rotasi ia, bahkan di laga penting, untuk jaga umur panjangnya.
Dampak bagi Milan dan Saran
Milan (18 poin, W6 D3 L1, 12 gol, 5 kebobolan) di posisi kedua, tertinggal tiga poin dari Napoli. Krisis cedera (Pulisic, Rabiot, Nkunku, Estupinan, Loftus-Cheek, Jashari) uji kedalaman, tapi Modric jadi tulang punggung. Zlatan Ibrahimovic puji Rafael Leao: “Ia sihir.” Igli Tare incar striker seperti Joaquin Panichelli atau Dominic Solanke, dan Alessandro Nesta prediksi kembalinya Paolo Maldini. Deal Emirates €100 juta hingga 2030 beri dana, tapi Allegri butuh jaga Modric.
Saran: Rotasi Modric lebih sering, beri istirahat di laga mudah seperti lawan Pisa. Kim Min-jae atau Mario Gila jadi target bek untuk bantu pertahanan. Modric jadi ‘keberuntungan’ Milan, tapi Allegri harus pintar kelola.
Modric tunjukkan tanda kelelahan. Akankah Allegri rotasi ia? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!





