Modric: Saya Gabung AC Milan untuk Menang

Luka Modric

Fans Milanisti – Luka Modric, di usia 40 tahun, terus menentang ekspektasi sebagai jantungan lini tengah AC Milan. Menurut Football Italia dan MilanNews pada 20 Oktober 2025, Modric bicara di TG1 soal alasan gabung Milan, semangat juangnya, dan idola masa kecilnya seperti Zvonimir Boban. Dengan rating 7,25 dan performa gemilang dalam kemenangan 2-1 atas Fiorentina, Modric jadi pemimpin di dalam dan luar lapangan. Ia ungkap Carlo Ancelotti prediksi ia akan cinta San Siro. Artikel ini mengulas wawancara Modric, ambisinya, dan dampaknya bagi Milan.

Modric: Pilihan Milan dan Ambisi Menang

Modric, yang tanda tangan kontrak satu tahun (dengan opsi perpanjang hingga 2027) pada Juli 2025, bilang:

Bacaan Lainnya
  • “Main untuk Milan adalah yang terbaik buat saya sekarang. Ini klub besar dan bersejarah. Tim punya bakat, pelatih pemenang. Perjalanan panjang, tapi saya punya ekspektasi besar.”

  • “Saya ke sini untuk menang. Kembali ke Liga Champions adalah target minimum, tapi saya harap raih lebih.”

  • “Saya sudah menang segalanya [di Real Madrid], tapi mimpi saya menang dengan Milan. Kalau tak pernah menyerah, apa pun bisa terjadi. Forza Milan sempre.”

Modric catat 515 menit di Serie A (terbanyak di antara gelandang Milan), dengan 13,47 Progressive Passes per 90 dan akurasi umpan 90% (puncak 95% vs Udinese). Lawan Fiorentina (19 Oktober), ia pimpin lini tengah, hadapi Moise Kean, dan puji Rafael Leao yang cetak brace: “Rafa luar biasa.”

Idola Masa Kecil dan San Siro

Modric ungkap masa kecilnya sebagai fans Milan:

  • “Idola saya Zvonimir Boban, saya besar dengan mitosnya. Tapi juga Paolo Maldini, Kaká, Pirlo, Seedorf…”

  • “Bernabéu spesial buat saya, tapi San Siro penuh sejarah. Ancelotti bilang saya akan cinta di sini – dia salah satu yang terbaik.”

Ia juga puji Serie A: “Levelnya sangat tinggi. Di liga besar lain, tak ada sebanyak ini laga sulit: Juventus, Inter, Napoli, Lazio, Roma…”

Konteks dan Dampak

Milan (16 poin, W6 D1 L1, 9 gol, 3 kebobolan) puncaki klasemen usai Leao cetak gol melengkung dan penalti lawan Fiorentina, manfaatkan kekalahan Napoli dan kemenangan Inter (keduanya 15 poin). Krisis cedera (Pulisic, Rabiot, Nkunku, Estupinan, Loftus-Cheek, Jashari) uji kedalaman, tapi Modric, dengan 757 menit musim ini (termasuk 192 caps Kroasia), jadi tulang punggung. Alfredo Pedullà sebut opsi perpanjang kontraknya “keberuntungan”. Milan incar Mateo Kovacic, rekan Modric di Kroasia, dengan Modric sebagai ‘kartu as’.

Massimiliano Allegri bilang: “Reaksi tim luar biasa.” Zlatan Ibrahimovic puji Leao: “Ia sihir.” Igli Tare incar bek seperti Kim Min-jae, dan Alessandro Nesta prediksi kembalinya Maldini. Milan hadapi Pisa (24 Oktober) dengan Curva Sud siapkan tifo.

Modric bawa semangat juara. Akankah ia wujudkan mimpi Scudetto? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *