Fans Milanisti – Alexis Saelemaekers, pemain serba bisa AC Milan, berbicara soal peran ganda yang ia mainkan dalam kemenangan dramatis 2-1 atas Fiorentina pada 19 Oktober 2025 di San Siro. Menurut SempreMilan dan MilanNews pada 20 Oktober 2025, Saelemaekers, yang mulai sebagai gelandang serang lalu pindah ke wing-back, janji beri 100% di posisi apa pun. Ia puji Rafael Leao, bicara kebugaran pasca-cedera, dan sentil ambisi Scudetto. Kemenangan ini bawa Milan ke puncak klasemen Serie A. Artikel ini mengulas wawancara Saelemaekers, peran krusialnya, dan dampak bagi Rossoneri.
Wawancara Saelemaekers: Leao, Posisi, dan Scudetto
Berikut poin utama dari wawancara Saelemaekers dengan DAZN dan konferensi pers pasca-laga:
Soal Rafael Leao:
“Rafa pemain luar biasa, saat dalam performa ini ia bawa tiga poin. Kami tak bisa tak senang: kami bantu dia sepanjang minggu pasca cederanya. Ia tampil baik sekarang, tunjukkan di lapangan, dan kami senang untuknya. Sejak laga lawan Juventus, kami bilang apa pun yang terjadi, kami dukung dia. Melihat Rafa lewati masa sulit dan kembali main seperti ini, hanya bisa bilang bravo.”
Posisi yang dimainkan di Milan:
“Saya sendiri tak bisa hitung [tertawa]. Saya beri 100% di mana pun pelatih mainkan saya. Hanya kiper yang belum, semoga tidak, karena saya tak yakin bisa bagus…”
Kenyamanan sebagai wing-back:
“Saya jauh lebih nyaman di sisi. Musim ini dimulai dengan tantangan, tapi sejak tahu kembali ke Milan, saya punya ide jelas: beri 100% untuk bantu tim dan ciptakan sesuatu seindah saat menang Scudetto [2022]. Tak mudah dipinjamkan setiap tahun, tapi kembali ke Milan terasa seperti rumah. Pelatih beri kepercayaan, dan kami berkembang sebagai tim.”
Kemenangan vs puncak klasemen:
“Keduanya penting. Fiorentina main bagus, tapi kami tunjukkan mentalitas tepat. Sekarang kami puncak, kerja keras sejak Juli terbayar.”
Anak kesayangan Allegri?
“Sejak hari pertama, saya tunjukkan ke Allegri bahwa saya ingin beri segalanya. Ia beri kepercayaan di lapangan, saya balas dengan 100%.”
Kebugaran dan Scudetto:
“Saya baik-baik saja. Saya takut saat di Belgia karena ada nyeri dan hasil scan tak bagus. Tapi dokter beri lampu hijau, dan semua berjalan baik. Scudetto? Kalian putuskan. Kami lakukan tugas, dengar pelatih, dengan mentalitas tepat. Kami di jalur benar, tapi masih panjang.”
Konteks dan Peran Saelemaekers
Milan (16 poin, W6 D1 L1, 9 gol, 3 kebobolan) rebut puncak klasemen usai Leao cetak brace (gol melengkung menit 60, penalti menit 82) dan Santiago Gimenez menangi penalti krusial. Saelemaekers, yang mulai sebagai gelandang serang di belakang Leao, kurang efektif hingga pindah ke wing-back kanan pasca-substitusi Gimenez. The sports card above catat Leao punya 4 gol lawan Fiorentina dalam kariernya. Krisis cedera (Pulisic, Rabiot, Nkunku, Estupinan, Loftus-Cheek, Jashari) uji kedalaman, tapi Saelemaekers, Davide Bartesaghi, dan Zachary Athekame tampil solid. Luka Modric (rating 7,25) atur tempo.
Fiorentina (0 menang, 3 imbang, 3 kalah) terpuruk, tambah tekanan pada Stefano Pioli. Allegri bilang: “Reaksi tim luar biasa.” Milan hadapi Pisa (24 Oktober) dan Atalanta, dengan harapan Loftus-Cheek dan Nkunku pulih. Igli Tare incar bek seperti Kim Min-jae, dan Alessandro Nesta prediksi kembalinya Paolo Maldini. Curva Sud Milano hadir dengan tifo, tingkatkan atmosfer.
Saelemaekers dukung Leao dan incar Scudetto. Akankah Milan pertahankan puncak? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!





