Fans Milanisti – Direktur olahraga Fiorentina, Daniele Pradè, tak bisa sembunyikan kemarahannya usai kekalahan 2-1 dari AC Milan di San Siro pada 19 Oktober 2025. Menurut SempreMilan pada 20 Oktober 2025, Pradè sebut keputusan penalti di menit ke-82, yang diubah VAR dari keputusan awal wasit Livio Marinelli, sebagai “skandal” dan “adegan mengerikan”. Penalti itu, yang dimenangkan Santiago Gimenez atas Fabiano Parisi, dieksekusi Rafael Leao untuk gol kemenangan. Reaksi tim Stefano Pioli dan komentar Pradè jadi sorotan, sementara Milan raih puncak klasemen. Artikel ini mengulas komentar Pradè, konteks penalti, dan dampak bagi kedua tim.
Komentar Pradè: ‘Skandal’ dan ‘Mengerikan’
Pradè bicara ke DAZN dan konferensi pers pasca-laga, seperti dikutip MilanNews:
-
“Jika VAR panggil wasit untuk kesalahan serius, ini kesalahan besar VAR: Marinelli tak punya keberanian pertahankan keputusannya. Saya tak bisa gambarkan perasaan kami; kami main demi hidup, dan kami harus pahami hal seperti ini tak boleh terjadi. Itu skandal.”
-
“Ia jatuh selama 20 menit dan tak disentuh: hampir lucu, bukan gambar bagus. Fiorentina main bagus dengan hati, dan tak pantas kalah seperti ini. Ia jatuh dengan cara luar biasa.”
-
“Beberapa menit sebelumnya, ada pelanggaran pada Ranieri, yang bisa kartu merah, tapi hanya kuning: pemain ditinggal, dan kami kebobolan dengan 10 orang. Kami kecewa karena posisi kami buruk, dan ini bukan tim kami.”
Pradè juga sebut: “Adegan mengerikan, penalti skandal. VAR panggil wasit, padahal seharusnya hanya untuk kesalahan serius di kotak penalti. Tim kami beri segalanya. Kami pahit, kecewa, dan marah.”
Konteks Penalti: Gimenez Jatuh, VAR Ubah Keputusan
Di menit ke-82, Gimenez jatuhkan di kotak penalti setelah berebut bola kedua dari umpan kiri Davide Bartesaghi. Marinelli awalnya beri tendangan bebas, tapi cek VAR dan tunjuk penalti. Leao eksekusi tenang ke sudut kiri bawah, melewati David De Gea, menang 2-1. Ini penalti Milan ke-6 musim ini, dengan tingkat kesuksesan 83,3% (5 dari 6). Fiorentina, dengan 3 poin (0 menang, 3 imbang, 3 kalah), merasa dirampok, terutama Pioli yang kalah 4 dari 5 kunjungan terakhir ke San Siro.
Dampak bagi Milan dan Fiorentina
Milan (16 poin, W6 D1 L1, 9 gol, 3 kebobolan) rebut puncak klasemen, manfaatkan kekalahan Napoli dan kemenangan Inter (keduanya 15 poin). Leao, dikritik usai gagal lawan Juventus (0-0, 5 Oktober), jawab dengan brace (gol melengkung dan penalti), akhiri paceklik gol di San Siro sejak Mei 2024. Gimenez, yang lambat starter, tunjukkan progres. Massimiliano Allegri puji: “Tim main bagus, reaksi setelah kebobolan luar biasa.” Dengan pertahanan terbaik kedua Eropa (0,23 xG kebobolan per laga), Milan hadapi Pisa, Atalanta, Roma, dan Parma.
Fiorentina terpuruk di tiga terbawah, tambah tekanan pada Pioli. Pradè sebut: “Jika ada yang harus dipecat, itu saya. Kritik adil karena kami habiskan €90 juta.” Dengan stadion buruk dan tiga laga tandang, mereka butuh kemenangan segera.
Reaksi Fans: Antusiasme dan Dukungan
Fans Milan antusias: Tom bilang: “Leao sihir, penalti skandal untuk Fiorentina!” Ceejay: “Kami menang tanpa Pulisic dan Rabiot, kedalaman terbukti.” Tapi, C: “VAR selalu bantu Milan, tapi kami pantas menang.” Di Fiorentina, fans frustrasi: “Ini bukan tim kami.”
Milan rebut puncak dengan penalti kontroversial. Akankah Leao lanjutkan performa gemilang? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!





