Bagaimana Luka Modric Ubah Taktik AC Milan

Luka Modric

Fans Milanisti – Luka Modric, pemenang Ballon d’Or, tiba di AC Milan pada musim panas 2025 di usia 39 dan kini 40 tahun, namun usia hanyalah angka. Menurut SempreMilan dan La Gazzetta dello Sport pada 18 Oktober 2025, Modric telah mengubah taktikal Milan sebagai regista (deep-lying playmaker) dalam formasi tiga gelandang Massimiliano Allegri, sekaligus membawa budaya positif di ruang ganti. Dengan performa luar biasa dan statistik passing terdepan di Serie A, Modric bantu Milan puncaki klasemen. Artikel ini mengulas peran baru Modric, analisis taktik, dan dampaknya bagi Rossoneri.

Peran Regista yang Ditemukan Kembali

Demetrio Albertini, legenda Milan, bilang ke Gazzetta: “Modric temukan kembali dirinya sebagai regista, seperti Pirlo, tapi di usia lebih tua.” Modric posisikan diri di bawah bola untuk selalu jadi opsi umpan dari bek, hindari tekanan lawan:

Bacaan Lainnya
  • Lawan Lecce: Tomori terjebak pressing, Modric terima bola mundur dan alihkan permainan, pecah perangkap lawan.

  • Lawan Bologna: Modric posisikan diri antara dua bek lawan, beri opsi umpan untuk Mike Maignan saat Bologna tekan tinggi.

  • Lawan Udinese: Modric gagalkan serangan balik Atta dengan arahkan lawan ke sisi sambil tunggu bantuan, tunjukkan kesadaran taktis.

Modric juga unggul dalam intersepsi (1,75 per 90 menit) dan tackling (1,58 per 90 menit), lakukan “kerja kotor” untuk hentikan serangan lawan.

Data Mengesankan Modric

Modric pimpin Serie A di metrik passing: total umpan, umpan sukses, umpan ke depan, umpan ke depan sukses, dan crossing sukses dari set-piece. DataMB (sebelum laga terakhir) tunjukkan ia nomor satu di lima liga top Eropa untuk Progressive Passes per 90:

  • 🥇 Luka Modric (Milan, 40 tahun): 13,47

  • 🥈 Fàbian Ruiz (PSG, 29 tahun): 12,72

  • 🥉 Bryan Cristante (Roma, 30 tahun): 12,71

Rata-rata per 90 menit: 8,42 Progressive Passes, 0,18 Goal Creating Actions, 4,56 Shot Creating Actions, 1,23 Passes into Penalty Area. Dibandingkan Tijjani Reijnders (pendahulunya) dan Kevin De Bruyne, Modric unggul di Duel Won %, Possessions Won, Forward Passes, Forward Pass %, dan Progressive Passes (catatan: Key Pass glitch di DataMB).

Dampak pada Milan

Modric tak hanya unggul di statistik, tapi juga ubah budaya tim. Allegri tempatkan ia di pusat taktik 3-5-2, atur tempo, dan ciptakan peluang, seperti penalti lawan Juventus (0-0, 5 Oktober). Christian Pulisic puji: “Modric aset tak ternilai.” Zinedine Zidane bilang: “Ia tak pernah kehilangan bola.” Milan, yang finis kedelapan musim lalu, kini puncaki Serie A dengan W4 D1 L1 (9 gol, 3 kebobolan), pertahanan terbaik kedua Eropa (0,23 xG kebobolan per laga). Cedera Pulisic, Rabiot, Estupinan, dan Nkunku uji kedalaman, tapi Modric dan Youssouf Fofana siap pimpin lini tengah lawan Fiorentina (19 Oktober). Rafael Leao, didukung Zlatan Ibrahimovic, incar gol pertama di San Siro sejak Mei 2024.

Igli Tare incar bek seperti Kim Min-jae, dan Alessandro Nesta prediksi kembalinya Paolo Maldini. Deal Emirates €100 juta hingga 2030 beri dana, tapi Modric jadi kunci kebangkitan.

Modric ubah Milan dengan peran regista dan kerja kotor. Akankah ia pimpin Rossoneri kalahkan Fiorentina? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *