Fans Milanisti – AC Milan bersiap hadapi Fiorentina pada 19 Oktober 2025 di San Siro dengan Rafael Leao sebagai pusat serangan, akibat cedera sejumlah pemain kunci. Menurut La Gazzetta dello Sport pada 18 Oktober 2025, absennya Christian Pulisic (hamstring) dan Adrien Rabiot (robek otot soleus) paksa Massimiliano Allegri susun ulang lini serang. Leao, yang tak cetak gol di Serie A di San Siro selama 511 hari, diharapkan bangkit. Artikel ini mengulas peran baru Leao, strategi Allegri, dan debut potensial Zachary Athekame.
Leao: Kunci Serangan Milan
Leao kembali dari tugas bersama Portugal dengan energi tinggi, seperti terlihat di Milanello. Gazzetta bilang: “Laga lawan Fiorentina akan ungkap apakah Leao akhirnya percaya diri atau gagal lagi.” Meski gagal dua peluang besar lawan Juventus (0-0, 5 Oktober) dan tanpa gol di Serie A sejak 25 Mei 2024, Allegri percaya Leao bisa bersinar sebagai No. 9, posisi yang sukses ia mainkan di pramusim. The sports card above tunjukkan Leao punya konversi 16% melawan Fiorentina dalam kariernya (4 gol, 1 assist dalam 7 laga). Zlatan Ibrahimovic bela: “Ia sihir, beri waktu.”
Restrukturisasi Lini Serang Allegri
Cedera Pulisic (absen hingga November), Rabiot (10-30 hari), Pervis Estupinan (pergelangan kaki), dan Christopher Nkunku (jempol kaki, mungkin cadangan) paksa Allegri ubah formasi:
-
Duet Leao-Loftus-Cheek: Leao kemungkinan starter sebagai striker, didukung Ruben Loftus-Cheek sebagai gelandang serang. Loftus-Cheek, yang dipilih ketimbang Samuele Ricci untuk gantikan Rabiot, beri kekuatan fisik. Santiago Gimenez, yang kembali fit dari Meksiko, jadi opsi cadangan meski belum cetak gol di Serie A.
-
Lini Tengah: Youssouf Fofana, Luka Modric, dan Samuele Ricci isi lini tengah, tapi tanpa cadangan karena Ardon Jashari masih pulih dari patah tulang fibula.
Gazzetta bilang ini “risiko tinggi” karena Allegri tak punya opsi pengganti di lini tengah, tapi substitusi Allegri selama ini efektif.
Lini Belakang dan Debut Athekame
Di pertahanan, Mike Maignan jaga gawang, dilindungi trio Fikayo Tomori, Matteo Gabbia, dan Strahinja Pavlovic, yang jadi fondasi solid (0,23 xG kebobolan per laga). Davide Bartesaghi pertahankan posisi wing-back kiri usai impresif lawan Juventus, gantikan Estupinan. Di kanan, Alexis Saelemaekers (pulih dari cedera otot) mungkin tak diresikokan, buka jalan untuk debut starter Zachary Athekame. Pemain Swiss ini, baru dipromosikan ke tim senior Swiss, dapat respons campur dari fans, tapi klub dukung penuh. Laga ini jadi peluangnya buktikan kualitas.
Konteks dan Dampak
Milan puncaki Serie A dengan W4 D1 L1 (9 gol, 3 kebobolan), tapi hadapi jadwal padat: Fiorentina, Pisa (24 Oktober), Atalanta (28 Oktober), Roma, dan Parma. Allegri bilang: “Banyak yang harus diperbaiki,” fokus pada konsistensi. Igli Tare incar bek seperti Kim Min-jae atau Mario Gila untuk Januari, dan Alessandro Nesta prediksi kembalinya Paolo Maldini. Deal Emirates €100 juta hingga 2030 beri dana, tapi Allegri butuh Leao dan Loftus-Cheek isi kekosongan Pulisic.
Leao kembali jadi kunci lawan Fiorentina. Akankah ia akhiri paceklik gol di San Siro? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!





