Fans Milanisti – Rafael Leao kembali jadi sorotan setelah gagal manfaatkan dua peluang emas dalam imbang 0-0 AC Milan lawan Juventus pada 5 Oktober 2025. Susy Campanale dari Football Italia menulis, sudah saatnya fans dan pelatih Massimiliano Allegri terima Leao apa adanya—pemain berbakat tapi tak konsisten, tak akan pernah jadi pekerja keras atau serba bisa. Artikel ini mengulas pandangan Campanale, performa Leao, dan debat soal masa depannya di Milan, termasuk opsi dijual ke Premier League.
Leao: Tak Akan Berubah di Usia 26
Campanale bilang, menuntut Leao “naik level”, kerja keras, atau bantu pertahanan sia-sia: “Ia 26 tahun, bukan lagi pemain muda yang cari jalan. Ini dia, dan akan selalu begini.” Adrien Rabiot dan Alessandro Florenzi setuju, Leao bukan “pemain muda” lagi. Lawan Juventus, Leao (masuk menit 63) gagal konversi peluang dari umpan Christian Pulisic dan Luka Modric, dengan tembakan melebar dan tendangan lelet diblok Di Gregorio. Gazzetta bilang Allegri “hampir robek jaket” melihat miss Leao, soroti teknik tembak dan “sikap buruk” saat joging, bukan sprint, seperti Modric di menit 92 lawan Napoli.
Kelemahan Leao: Produktivitas dan Konsentrasi
Leao, dengan 2 laga Serie A (48 menit, 0 gol, 0 assist, xG 0.38), tak pernah prolific. Hanya dua dari enam musim di Milan ia cetak dua digit gol di Serie A (11 gol 2021-22, 15 gol 2022-23). Campanale bilang: “Semakin banyak tugas tambahan, seperti posisi atau bantu bertahan, semakin kurang ia siap cetak gol.” Formasi 3-5-2 Allegri buat Leao main striker, tapi ia kesulitan konversi peluang. “Ia fenomenal dalam situasi satu lawan satu, tapi tak pernah berkembang soal tembakan atau fokus 90 menit,” tulis Campanale.
Terima atau Jual ke Premier League
Campanale sarankan dua opsi: terima Leao apa adanya atau jual ke Premier League dengan “harga selangit”. “Kecepatan permainan di sana mungkin cocok, lebih sedikit distraksi dan tak perlu banyak bertahan,” katanya. Milan bisa manfaatkan highlight Leao—seperti golnya lawan Bari (Coppa Italia, 17 Agustus 2025) atau Empoli (8 Februari 2025)—untuk tarik minat klub Inggris. Tapi, fans terbagi. Franco bilang: “Kembalikan dia ke posisinya!” Dennis N bela: “Ia 26, bukan 35. Lihat Dembele menang Ballon d’Or.” Author get better bro kritik: “Hanya pecundang bicara absolut. Tulisan buruk, pakai AI saja.”
Konteks Milan dan Masa Depan
Milan, puncak klasemen dengan W4 D1 L1 (9 gol, 3 kebobolan), punya pertahanan terbaik Eropa (0,23 xG kebobolan per laga). Allegri kecewa usai imbang lawan Juventus, tapi puji pertahanan dan kerja Santiago Gimenez. Leao, dengan cedera betis 45 hari, masih cari ritme. Dengan Christopher Nkunku fit dan Pulisic on fire (4 gol, 2 assist), posisi starter Leao terancam. Laga vs Como di Australia (Februari 2026) bisa jadi panggung Leao buktikan diri, tapi Campanale yakin: “Menuntut perubahan dari Leao hanya ciptakan kekecewaan.”
Leao tak akan berubah, kata Campanale. Haruskah Milan jual dia? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!