Fans Milanisti – AC Milan sukses merombak lini tengah mereka di bursa transfer musim panas 2025, dan hasilnya terlihat jelas. Setelah kepergian Tijjani Reijnders, Milan mendatangkan Luka Modric, Adrien Rabiot, Ardon Jashari, dan Samuele Ricci, menciptakan unit tengah yang kini jadi panutan di Serie A. La Gazzetta dello Sport, seperti dilansir pada 22 September 2025, memuji transformasi ini, dengan Modric dan Rabiot sebagai motor utama. Artikel ini merangkum keberhasilan Milan dan potensi masa depan lini tengah mereka.
Dari Kritik ke Kekuatan
Penjualan Reijnders memicu kemarahan fans, mengingat kualitasnya. Namun, lini tengah Milan musim lalu, meski punya momen bagus, tidak pernah “komplet”. Kebobolan banyak gol (53 tembakan dalam tiga laga awal musim lalu) menunjukkan kelemahan. Dana dari penjualan Reijnders, seperti halnya Sandro Tonali sebelumnya, diinvestasikan untuk membangun ulang lini tengah. Hasilnya? Milan kini punya lini tengah yang “dipuji seluruh liga” berkat Modric, Rabiot, Youssouf Fofana, Ruben Loftus-Cheek, dan talenta muda Jashari dan Ricci.
Modric dan Rabiot: Monster dan Maestro
Luka Modric (40 tahun) dan Adrien Rabiot (30 tahun) jadi tulang punggung. Modric, yang direkrut gratis, adalah “maestro” dengan visi dan gol krusialnya melawan Bologna (1-0). Rabiot, yang disebut “memulai seperti roket”, unggul dalam duel (terbanyak di tim), duel udara, dan tekel. Asisten Allegri menyebutnya “monster dan magician”, dengan Modric sebagai playmaker dan Rabiot sebagai pelari serba bisa. Keduanya mendominasi passing ke sepertiga akhir lawan, seperti terlihat dalam kemenangan 3-0 atas Udinese.
Kedalaman dan Ancaman Gol
Allegri menargetkan 15 gol dari gelandang tengah musim ini, dan Milan sudah di jalur yang tepat. Modric dan Loftus-Cheek masing-masing cetak satu gol, Fofana buka keran golnya di Udine, dan Rabiot tunjukkan ancaman ofensif. Dengan tiga gol dari lima laga, Milan sudah capai seperlima target. Kedalaman lini tengah juga luar biasa: Ricci, yang tampil hidup dari bangku cadangan, dan Jashari, yang masih pulih dari patah kaki, siap tambah dimensi baru. “Mereka masih muda dan akan belajar dari yang terbaik di Italia,” tulis Gazzetta.
Fondasi untuk Masa Depan
Berbeda dengan musim lalu yang bergantung pada satu pemain, lini tengah Milan kini komplet. Modric dan Rabiot bawa pengalaman, sementara Ricci dan Jashari tawarkan potensi jangka panjang. Dengan pertahanan terbaik di Eropa (0,23 xG kebobolan per laga) dan kemenangan beruntun atas Lecce, Bologna, dan Udinese, Milan punya fondasi kuat untuk lawan Lecce di Coppa Italia dan Napoli selanjutnya. Meski lini serang, terutama Santiago Gimenez, masih butuh ketajaman, lini tengah jadi kunci keberhasilan.
AC Milan punya lini tengah terbaik di Italia berkat Modric, Rabiot, dan kedalaman skuad. Akankah mereka terus dominasi? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan ikuti artikel terkait tentang AC Milan untuk kabar terbaru!