Curva Sud Milan Boikot Laga Melawan Cremonese

Curva Sud

Fans Milanisti – Curva Sud Milano mengumumkan boikot untuk laga pembuka Serie A melawan Cremonese pada 24 Agustus 2025 di San Siro. Kelompok suporter ini protes atas dugaan blacklist tiket oleh manajemen AC Milan, menyebutnya sebagai situasi absurd. Selain itu, mereka menuntut perlakuan setara dengan kelompok suporter lain di stadion. Oleh karena itu, Curva Sud tidak akan menampilkan koreografi, bendera, atau nyanyian seperti saat melawan Bari di Coppa Italia. Meskipun demikian, lebih dari 75.000 penonton diperkirakan hadir untuk mendukung tim. Dengan demikian, ketegangan antara suporter dan manajemen terus memengaruhi atmosfer pertandingan.

Alasan Boikot Curva Sud

Curva Sud memulai boikot setelah mengklaim manajemen Milan membatasi akses tiket mereka, menghambat kehadiran di sektor Secondo Anello Verde. Selain itu, mereka menyebutkan bahwa pembatasan ini tidak diberlakukan pada kelompok suporter tim tamu. Oleh karena itu, mereka memilih absen dari laga melawan Bari (17 Agustus 2025), menciptakan atmosfer sepi meski 71.000 penonton hadir. Meskipun demikian, Curva Sud berterima kasih atas dukungan ribuan fans melalui media sosial. “Kami ingin kembali bersorak dengan bendera dan koreografi,” ujar pernyataan mereka. Dengan demikian, boikot berlanjut hingga manajemen memberikan solusi.

Bacaan Lainnya

Reaksi Media dan Fans

Media Italia, termasuk jurnalis Michele Criscitiello dan Antonio Vitiello, mendesak Curva Sud dan manajemen Milan untuk berdamai demi tim. Selain itu, beberapa fans mendukung boikot, menilai manajemen di bawah Gerry Cardinale bertindak otoriter. Oleh karena itu, mereka menyerukan perubahan kebijakan ticketing. Meskipun demikian, sebagian fans mengkritik Curva Sud, menyebut mereka egois karena merusak atmosfer. “Tim butuh dukungan, bukan drama,” tulis seorang pendukung di media sosial. Dengan demikian, konflik ini memicu perdebatan sengit di kalangan Milanisti.

Sejarah Konflik dengan Manajemen

Konflik Curva Sud dengan manajemen bukan hal baru, terutama sejak era kepemilikan Elliott Management dan RedBird Capital. Selain itu, insiden bersejarah seperti ejekan terhadap Paolo Maldini pada laga perpisahannya (2009) menunjukkan ketegangan lama. Oleh karena itu, Curva Sud menuduh manajemen menjalankan klub seperti “diktator” dengan membatasi hak suporter. Meskipun demikian, sebagian fans menilai kelompok ultras ini memanfaatkan status mereka untuk keuntungan pribadi. “Curva Sud harus fokus mendukung tim,” ujar seorang pendukung. Dengan demikian, hubungan buruk ini terus menghambat harmoni klub.

Dampak pada Tim dan Pertandingan

Laga melawan Cremonese akan kehilangan atmosfer khas Curva Sud, meskipun 75.000 penonton hadir. Selain itu, Massimiliano Allegri menghadapi tantangan tanpa Rafael Leao, mengandalkan Alexis Saelemaekers, Christian Pulisic, dan Santiago Gimenez. Oleh karena itu, absennya dukungan Curva Sud berpotensi memengaruhi semangat tim. Meskipun demikian, Alessandro Costacurta menegaskan tim harus fokus pada performa di lapangan untuk mengejar Scudetto. “Pemain harus tetap profesional,” tulis seorang fans. Dengan demikian, Milan perlu mengatasi gangguan ini untuk memulai musim dengan kuat.

Harapan Penyelesaian

Curva Sud berjanji memperbarui perkembangan melalui media sosial, menunjukkan kesiapan untuk dialog dengan manajemen. Selain itu, mereka mengundang fans lain untuk bergabung dalam aksi solidaritas. Oleh karena itu, penyelesaian cepat diharapkan agar atmosfer San Siro kembali bergairah. Meskipun demikian, waktu yang sempit sebelum laga berikutnya menyulitkan negosiasi. “Kembalikan Curva Sud ke San Siro,” ujar seorang pendukung. Dengan demikian, harmoni antara suporter dan klub menjadi kunci untuk musim 2025/26.

Kesimpulan

Curva Sud Milano melanjutkan boikot saat AC Milan menghadapi Cremonese karena blacklist tiket oleh manajemen. Mereka menuntut perlakuan adil agar dapat kembali mendukung dengan koreografi dan nyanyian. Selain itu, konflik ini memicu perdebatan di kalangan fans dan media. Oleh karena itu, penyelesaian cepat diperlukan untuk mengembalikan atmosfer San Siro. Meskipun demikian, tim Allegri harus tetap fokus di lapangan tanpa dukungan Curva Sud. Dengan demikian, Milan menghadapi ujian awal musim di tengah ketegangan suporter.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *